MENINGKATKAN PENGGUNAAN COMPRESSED NATURAL GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ANGKUTAN UMUM JAKARTA

Authors

  • Cornelius Agung Budisatriyo Program Studi Keamanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan
  • Herman Agustiawan Program Studi Keamanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan
  • Sovian Aritonang

Abstract

Abstrak - Jumlah kendaraan pribadi yang tidak diimbangi ketersediaan angkutan umum yang memadai dan berkualitas serta cepatnya pertumbuhan jumlah kendaraan menimbulkan kemacaten lalu lintas dan emisi gas rumah kaca (GRK) tinggi. Merebaknya layanan angkutan mobil dan motor berbasis aplikasi semakin menambah kompleksitas lalu lintas Jakarta. Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi turut berkontribusi pada penggunaan devisa untuk impor karena produksi dalam negeri tidak mencukup. Di sisi lain, produksi gas Indonesia cukup besar sehingga dipandang perlu untuk memanfaatkannya bagi sektor transportasi. Kebijakan penggunaan compressed natural gas (CNG) sudah dimulai sejak tahun 1986 dengan mewajibkan 20% armada taksi menggunakan CNG dengan dukungan 14 SPBG yang gasnya dipasok Pertamina. Setelah tiga dekade, penggunaan CNG masih rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan penggunaan CNG pada angkutan umum yang meliputi bus Trans Jakarta, taksi, dan bajaj di Jakarta serta membuat estimasi penurunan emisi GRK (CO2, CH4, dan N2O). Penelitian ini menggunakan metode campuran, kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif diterapkan dalam penyusunan skenario peningkatan konsumsi CNG dan estimasi penurunan emisi GRK dengan perhitungan dua cara. Metode kualitatif diterapkan pada pemetaan pemangku kepentingan dengan media monitoring. Data dikumpulkan dari berbagai sumber sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada tahun 2027, 20 MMSCFD CNG dapat dikonsumsi 1.250 bus Trans Jakarta, 25.000 taksi, dan 15.000 bajaj; (2) estimasi penurunan emisi GRK dengan perhitungan cara 1 mencapai 218,7 ton/hari pada tahun 2027, sedangkan dengan cara 2 mencapai 11,7 ton/hari pada tahun 2022; dan (3) setidaknya ada delapan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan penggunaan CNG pada angkutan umum di Jakarta.

Kata Kunci: CNG, angkutan umum, public transport, gas rumah kaca (GRK), Green House Gas (GHG), ketahanan energi

 

Abstract - The number of private vehicles which is not balanced by the availability of adequate and qualified public transport as well the rapid growth of vehicle numbers causing high traffic and greenhouse gas (GHG) emissions. The widespread of car and motorbike services application-based adds the complexity of Jakarta traffic. The need for fuel (BBM) for transportation also contributes to the use of foreign exchange for imports because domestic production is insufficient. On the other hand, Indonesia's gas production is quite large so it is deemed necessary to utilize it for the transportation sector. The compressed natural gas (CNG) usage policy has been started since 1986 by requiring 20% of the taxi fleet to use CNG with the support of 14 SPBG which the gas is supplied by Pertamina. After three decades, the usage of CNG remains low. This study aims to increase the use of CNG in public transport which includes Trans Jakarta bus, taxi and bajaj in Jakarta and estimates GHG emission reduction (CO2, CH4, and N2O). This study uses mixed research method, quantitative and qualitative. Quantitative method is applied in the preparation of CNG consumption improvement scenario and the estimation of GHG emission reductions by two methods of calculation. Qualitative method is applied to do the stakeholders mapping by monitoring the media. The data are collected from relevant secondary sources. The results show that: (1) in 2027, 20 MMSCFD CNG can be consumed by 1.250 TransJakarta buses, 25.000 taxis, and 15.000 bajaj; (2) the estimation of GHG emission reduction by using 1st method reaches 218.7 ton/day in year 2027, whereas if using 2nd method reaches 11,7 ton/day in year 2022; (3) there are at least eight stakeholders in an effort to increase the usage of CNG on public transport in Jakarta.

Keywords: compressed natural gas, public transport, Green House Gas (GHG), energy security

Author Biography

Sovian Aritonang

Program Studi Teknologi Daya Gerak Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan

References

Referensi

Buku

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2017. Outlook energi Indonesia 2017.

Dewan Energi Nasional. 2014. Buku ketahanan energi Indonesia tahun 2014.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Pedoman penyelenggaraan inventarisasi gas rumah kaca nasional. Buku II – volume 1: Metodologi penghitungan tingkat emisi gas rumah kaca.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan.

Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Bakar Gas yang Digunakan untuk Transportasi.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2017 tentang Percepatan Pemanfaatan Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan.

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.2336/UM.303/DRJD/2010 tentang Bantuan Teknis Converter Kit pada Kendaraan Bermotor Umum untuk Angkutan Orang.

Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 141 Tahun 2007 tentang Penggunaan Bahan Bakar Gas untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemerintah Daerah.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2932K/12/MEM/2010 tentang Harga Jual Bahan Bakar Gas yang Digunakan untuk Transportasi di Wilayah Jakarta.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2016K/15/MEM/2015 tentang Penugasan kepada PT Pertamina (persero) dalam Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Gas Berupa CNG untuk Transportasi Jalan Tahun Anggaran 2015.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 1996 tentang Program Langit Biru.

Laporan

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Transportasi Darat 2016.

__________ (2017). Jakarta dalam Angka 2017.

PT Blue Bird, Tbk. Annual Report 2016.

PT Gagas Energi Indonesia. Annual Report 2014. Diakses 2 Juni 2016, dari http://gagas.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_2014_PDF.pdf

Hasil Penelitian

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Kajian emisi gas rumah kaca sektor transportasi. Diakses 12 Juni 2017, dari http://prokum.esdm.go.id/Publikasi/Hasil%20Kajian/ESDM%20GRK.pdf.

Setiawan, H. 2013. Konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas pada sektor transportasi: mungkinkah dilakukan. Jakarta: Bunga Rampai Energi.

__________ (2014). Konversi BBM ke BBG: belajar dari pengalaman sebelumnya.

Paparan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2012. Peran Kementerian Perhubungan dalam program konversi dan diversifikasi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.

Elly Adriani Sinaga, Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2012. Kebijakan dan program untuk mewujudkan efisiensi energi di transportasi darat. Diakses 3 Juni 2016, dari http://iesr.or.id/files/Elly%20Sinaga%20-%20Dirjen%20Perhubungan%20Darat.pdf.

PT Gagas Energi Indonesia. Percepatan Konversi BBM ke BBG. 15 Maret 2016. Diakses 24 Februari 2017, dari https://www.ekon.go.id/berita/download/2115/1547/bahan-paparan-pt-gagas-energi-indonesia.pdf.

Perusahaan Gas Negara. Company Profile. Diakses 2 Juni 2016, dari http://pgn.co.id/download/document/PGN_-_FA_COMPANY_PROFILE_-_25_Feb_2014_interactive_1.pdf.

Pertamina. Penggunaan BBG CNG untuk sektor transportasi. 15 Maret 2015. Diakses 2 Juni 2016, dari https://www.ekon.go.id/berita/download/2115/1548/bahan-paparan-pt-pertamina.pdf.

Artikel

Apa kabar mobil CNG? Diakses 29 Juli 2016, dari http://oto.detik.com/read/2016/07/28/192332/3263874/1207/apa-kabar-mobil-cng.

Konsumsi BBG di Indonesia Menurun. Diakses 15 Mei 2017, dari https://finance.detik.com/energi/d-3446504/konsumsi-bbg-di-indonesia-menurun.

Pemerintah: mobil bi-fuel lebih hemat. Diakses 20 Desember 2015, dari http://www.gaikindo.or.id/pemerintah-mobil-bi-fuel-lebih-hemat/.

Direktori Data

Data Jumlah Angkutan Lingkungan Bajaj DKI Jakarta. Diakses 4 September 2017, dari http://data.jakarta.go.id/dataset/ba87989a-668b-4603-aacf-429974df8008/resource/d8fbc769-4fe7-433b-95b4-8c6d1e157b4a/download/Jumlah-Angkutan-Lingkungan-Bajaj-2014-xlsx.csv.

Data mikro Survei Ekonomi dan Sosial Nasional (SUSENAS) Maret 2016, Badan Pusat Statistik.

Indonesian Automobile Industry Data. Diakses 10 Juni 2017, dari https://www.gaikindo.or.id/indonesian-automobile-industry-data/.

Downloads

Published

2018-05-28