PRAKTEK DIPLOMASI SIBER DI ERA POST TRUTH
DOI:
https://doi.org/10.33172/jdp.v10i1.14785Keywords:
Diplomasi Siber, Era, Post-truth, tantangan informasi, adaptasi, diplomasi, strategi penanggulangan DisinformasiAbstract
Pada era digital saat ini, praktik diplomasi telah mengalami transformasi signifikan dengan munculnya fenomena "post-truth" yang menantang kerangka tradisional diplomasi. Artikel ini membahas tentang praktik diplomasi siber di era post-truth, mengidentifikasi persoalan-persoalan yang muncul. Persoalan yang menjadi fokus utama adalah bagaimana diplomasi siber dapat beradaptasi dengan dinamika informasi yang terdistorsi dan seringkali tidak faktual di era post-truth. Selain itu, artikel ini juga mempertimbangkan dampak dari fenomena post-truth terhadap efektivitas praktik diplomasi siber dalam mencapai tujuan-tujuan politik dan keamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran diplomasi siber dalam mengatasi tantangantantangan yang muncul di era post-truth dan untuk mengevaluasi strategi-strategi yang efektif dalam mengelola informasi yang terdistorsi secara online. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kualitatif terhadap kasuskasus praktik diplomasi siber di beberapa negara, dengan fokus pada strategi-strategi yang digunakan untuk menanggapi informasi yang tidak faktual. Metode penelitian melibatkan analisis dokumen-dokumen resmi, wawancara dengan diplomat-diplomat yang berpengalaman dalam diplomasi siber, serta survei terhadap masyarakat yang terpengaruh oleh informasi yang terdistorsi secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diplomasi siber memerlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan-tantangan informasi di era post-truth. Strategi-strategi seperti pelatihan diplomat-diplomat dalam mengenali dan merespons disinformasi serta kerja sama internasional dalam mengembangkan standar-standar baru untuk tata kelola informasi online menjadi kunci dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa diplomasi siber harus terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam lanskap informasi digital, serta bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghadapi tantangan-tantangan di era post-truth dengan efektif.
References
al-Munir, M. I. (2014). Epistemologi yang Menghermeneutika Menurut Richard Rorty.
Kalam, 108.
Amel Attatfa, d. (2020). Cyber Diplomacy: A Systematic Literature Review. 24th International Conference on Knowledge Based and Intelligent Information & Engineering Systems.
Ayu, T. R. (2021, 9 28). Pengertian Postmodern & Contoh Tokohnya: Lyotard hingga Baudrillard. Retrieved from Tirto.id: https://tirto.id/pengertian-postmodern-contoh-tokohnyalyotard-hingga-baudrillard-gjDq
BSSN, B. H. (2021, 11 30). Info Terkini. Retrieved from bssn.go.id:
committee/
Iskandar Hamonangan, Z. A. (2020). Cyber Diplomacy: Menuju Masyarakat Internasional
yang Damai di Era Digital. Padjajaraan Journal of International Relations Vol.1 No.3, 311.
Jawahir Gustav Rizal, B. G. (2022, 1 9). Melihat Kembali Sejarah Kemunculan Istilah Post Truth.
Retrieved from kompas.com: https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/09/060600682/melihat-kembali-
sejarah-kemunculan-istilah-post-truth-?page=all
Kota Bogor, K. (n.d.).
Letkol Chb Ir. Bagus Artiadi Soewardi, M. (2013). Perlunya Pembangunan Sistem
Pertahanan Siber (Cyber Defense) yang tangguh bagi Indonesia. Media Informasi Ditjen
Pohan, 2.
Pertiwi, R. (n.d.). Kenali 4 Jenis kejahatan Siber. Retrieved from Kominfo Kota Bogor:
https://kominfo.kotabogor.go.id/index.php/post/single/740
Rorty, R. (1980). Philosophy and the Mirror of Nature. New Jersey: Princeton University Press.
Rorty, R. (1989). Contingency,Irony, and Solidarity. New York: Cambridge University Press.
Rorty, R. (n.d.). Richard Rorty tentang Kebenaran dan Bahasa. Retrieved from newlearningonline.com: https://newlearningonline.com/new-learning/chapter 7/knowledge-relativism-more-recent-times/richard-rorty-on-truth-and-language
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Meitty Josephin Balontia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.