Diplomasi Pertahanan Indonesia Kepada Negara Anggota Five Power Defence Arrangments (Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, Inggris) Tahun 2000-2017

Authors

  • Felicia Permata Hanggu Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Leonard Hutabarat Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Setyo Harnowo Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jdp.v4i1.201

Abstract

Abstrak -- Indonesia telah lama menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama dengan kelima negara anggota FPDA (Inggris Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura), namun hubungan ini masih ditandai dengan ketidakpercayaan dengan munculnya kasus penyadapan dan ketegangan hubungan diplomatik. Kehadiran FPDA sendiri juga menjadi salah satu batu sandungan sebab landasan awal FPDA dibangun untuk “mengimbangi Indonesia” belum berubah. Hal ini menjadi ganjalan bagi kerjasama yang lebih baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana diplomasi pertahanan dan kepentingan Indonesia kepada kelima negara anggota FPDA (2000-2017) dengan menggunakan teori diplomasi, politik luar negeri, kepentingan nasional serta konsep kerjasama pertahanan dan diplomasi pertahanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara deskriptif-analitikal. Penelitian menyajikan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia telah dilakukan secara aktif pada periode 2000-2017 dengan memprioritaskan pada  pembangunan kepercayaan (CBM) dengan melaksanakan 5 bentuk diplomasi pertahanan kepada FPDA (kerjasama bilateral dan multilateral, penempatan athan, pelatihan dan pemberian keahlian, kontak dan pertukaran, penugasan personal, serta latihan militer). Namun demikian, insiden ketidakpercayaan tetap saja muncul karena kelima negara anggota FPDA memilki pandangan yang salah tentang Indonesia dimana Indonesia dipandang sebagai ancaman. Indonesia juga memiliki kepentingan kepada FPDA maupun negara anggotanya, yakni: mengubah pandangan FPDA terhadap Indonesia, membangun CBM, meningkatkan kerjasama bidang maritim, meredam isu separatisme Papua, dan menjaga sentralitas ASEAN.

Kata Kunci: Diplomasi Pertahanan, FPDA, Kepentingan Nasional

 

Abstract -- Indonesia has been long established her diplomatic relation and cooperation with the five member states of FPDA (UK, Australia, New Zealand, Malaysia and Singapore), but these relations are still marked by mistrust with the appearance of tapping incidents and raising tensions on diplomatic relations. The presence of FPDA itself has also become one of the stumbling blocks because the initial foundation of FPDA was built to "offset Indonesia" has not yet changed and this has become an obstacle in making better cooperation. The problem of this research is how does  Indonesian defense diplomacy and interest to the five member states of FPDA (2000-2017) by using the theories of diplomacy and foreign policy, national interest and the concepts of defense cooperation and defense diplomacy. This research uses qualitative method with descriptive-analytic method. The study shows that Indonesia's defense diplomacy has been held actively in the period 2000-2017 by prioritizing on trust building (CBM) by carrying out 5 forms of defense diplomacy to the FPDA (bilateral and multilateral cooperation, appointmen of defence attache, training and expertise, contacts and exchanges, personal assignments, and military exercises) . Nevertheless, the incidence of distrust persists because of the five FPDA member states have a false view of Indonesia where Indonesia is seen as a threat. Indonesia also has a vested interest in FPDA and its member states: changing the FPDA's view of Indonesia, building CBM, enhancing maritime cooperation, reducing the issue of Papuan separatism, and maintaining the centrality of ASEAN.

Keywords: Defence Diplomacy, FPDA, National Interest


Author Biographies

Felicia Permata Hanggu, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Leonard Hutabarat, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Setyo Harnowo, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Storey, I., Emmers, R., & Singh, D. (2011). Five Power Defence Arrangements at Forty. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies

Strathan, K. (2015). Perkembangan Hubungan Bilateral Australia Indonesia Dalam Lima Tahun Mendatang. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.

Strathan. (2015). Kebijakan Poros Maritim Terhadap Negara- Negara Tetangga. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.

Tesis

Syawfi, I. (2009). Aktivitas Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Pemenuhan Tujuan-Tujuan Pertahanan (2003-2008). Depok: Universitas Indonesia.

Jurnal

Antariksa, A. Y. (2014, Agustus). “Diplomasi Pertahanan Laut Indonesia Dalam Konteks Pergeseran Geopolitik Di Kawasan Pada Masa Depan”. Jurnal Pertahanan, 4(2), 1-24.

Anwar, S. (2014, Agustus). “Peran Diplomasi dalam Mengatasi Tantangan Diplomasi di Bidang Pertahanan”. Jurnal Pertahanan, 4(2), 71-93.

Benvenuti, A., & Dee, M. (2010).” The Five Power Defence Arrangements and The Reappraisal of The British and Australian Policy Interest in Southeast Asia”. Journal of Southeast Asian Studies, 41(1), 101-123.

Bristow, D. (2005, April). “The Five Power Defence Arrangements Southeast Asia Unknown Regional Security”. Contemporary Southeast Asia, 27(1),1-20.

DFAT/Newspoll (2013) Australian Attitudes towards Indonesia: Report‟, Newspoll, 13-14.

Hall, H. D. (1953, Desember). “The British Commonwealth of Nations”. The American Political Science Review, 47(4), 997-1015.

Irwansyah, I. (2017). Border Issue: “Misperception between Indonesia and Malaysia”. SHS Web of Conferences, 1-6.

Dokumen

Kementerian Luar Negeri. (2016). Rencana Strategis Kemlu 2015-2019. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Kementerian Pertahanan. (2014). Doktrin Pertahanan. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.

Internet

Caroline, S. (2017, Maret 1). Trilateral Meeting Sekjen Kemhan Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Diakses Juni 29, 2017, from KBRI Kuala Lumpur: http://kbrikualalumpur.org/w/2017/03/01/pertemuan-trilateral- meeting-sekjen-kemhan-indonesia-malaysia-dan- singapura/

Ministry of Defence Singapore. (2017, Juni 2). FPDA Defence Ministers: FPDA Integral in Ensuring Security and Confidence-Building in the Region. Diakses Oktober 12, 2017, from Ministry of Defence Singapore: https://www.mindef.gov.sg/imindef/press_room/details.html?name=02jun17_nr2&date=2017-0602#.WfkOdLUxXIU

Oliver, A. (2017). Lowly Institute Poll 2017. Diakses Oktober 18, 2017, from Lowly Institute Poll: https://www.lowyinstitute.org/publications/2017-lowy-institute-poll

Sebastian, L. C. (2017, September 7). Defence ties at the heart of Singapore- Indonesia partnership. Diakes September 25, 2017, from The Strait Times: http://www.straitstimes.com/opinion/defence-ties-at- the-heart-of-spore- indonesia-partnership

Downloads

Published

2018-05-02