Diplomasi Kebudayaan Dalam Mendukung Pencapaian Kepentingan Nasional dan Pertahanan Negara: Studi Program Indonesia Arts And Culture Scholarship (IACS) oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Authors

  • Gelar Nanggala W.S.P. Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Makarim Wibisono Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Supartono Supartono Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jdp.v4i3.329

Abstract

Abstrak -- Situasi politik global cenderung bersifat dinamis. Setiap negara di dunia dituntut untuk selalu siap dalam mengambil tindakan demi memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Tindakan setiap negara cenderung mengikuti tren dan situasi tataran global yang tengah terjadi. Untuk itu setiap negara dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi segala tantangan, termasuk potensi ancaman. Bentuk ancaman pun kini menunjukkan pergeseran, dari ancaman tradisional yang bersifat militer, menjadi ancaman nontradisional yang lebih kompleks. Dalam menyikapi bentuk ancaman-ancaman tersebut Indonesia memiliki sistem pertahanan semesta,  yang berarti memadukan segala sumber daya nasional sebagai unsur kekuatan pertahanan. Tidak hanya kekuatan militer saja yang diperlukan, kekuatan nirmiliter juga memiliki peran tersendiri dalam sistem pertahanan negara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran IACS yang merupakan program tahunan Kementerian Luar Negeri RI sebagai kekuatan pertahanan nirmiliter, dapat mendukung upaya pencapaian kepentingan nasional. Disamping itu, analisis pada kontribusi terhadap pertahanan negara, khususnya pertahanan nirmiliter yang diberikan program IACS ini juga menjadi tujuan penelitian ini. Penelitian ini disusun menggunakan metode kualitatif, sementara data yang dibutuhkan diperoleh melalui rangkaian wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IACS mendukung pencapaian kepentingan nasional dengan membentuk citra positif negara, mempererat bahkan membangun hubungan bilateral maupun multilateral, hingga mendukung upaya perwujudan perdamaian dunia. Dari perspektif pertahanan negara, IACS berkontribusi melalui aktifitas people to people contact yang meningkatkan kesepahaman antara Indonesia dengan negara-negara lain, sehingga meminimalisir terjadinya konflik. Selain itu, aktifitas people to people juga meningkatkan CBM yang dimiliki Indonesia dengan pihak internasional, serta membantu terciptanya kerjasama. Meski begitu, masih diperlukan adanya koordinasi dan sinergitas antara Kemenlu dengan stakeholder terkait agar program ini lebih efisien, efektif, dan tepat sasaran.

Kata kunci: CBM, Diplomasi, IACS, Kebudayaan, Kemenlu, Kepentingan Nasional, Pertahanan

 

Abstract -- The global politic that we’re having is always dynamic. Thus, every single nation should be very prepared in taking any action in order to defend its national interest. Moreover, each nation must be able to face any form of challenges, including the potential threat. A shifting in terms of threat is also found, where a traditional threats that mostly come up in a form of military threats, turn into a non-traditional threats which are more complex if it’s compared to the other one. As a response to this reality, Indonesia uses its total defense system, which involving all the national resources as their defense force essential. Aside from military force, nonmilitary force holds a significant role for the national defense system as well. Therefore, this research is conducted to see how IACS, an annual program brought by the Ministry of Foreign Affair of Indonesia, takes role as a non-military defense force in supporting the national interest. Other than that, this research aims to reveal how IACS contributes in the national defense, specifically as a non-military force. The method used in this study is qualitative, while numbers of interviews and literature studies are have been taken in order to obtain the data. The result shows that IACS supports Indonesia’s national interest by constructing positive image of Indonesia to worldwide, strengthening and even creating the bilateral and multilateral affair, and also the embodiment of world peace. From the perspective of national defense, people to people contact activity resulted by IACS increases better understanding among nations, which minimizes the potential of conflicts. Furthermore, people to people contact activity contributes in escalating Indonesia’s CBM, which led to international cooperation. Nevertheless, the writer thinks that a better coordination and synergy between the Ministry of Foreign Affair of Indonesia and related stakeholders are needed, so that this program could run more efficiently, effectively, and hit the target perfectly.

Keywords: CBM, Culture, Defense, Diplomacy, IACS, MoFA, National Interest

Author Biographies

Gelar Nanggala W.S.P., Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Makarim Wibisono, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Supartono Supartono, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Aguilar, M. (1996). Cultural Diplomacy and Foreign Policy: German-American Relationship. New York: Peter Lang

Badan Pusat Statistik. [Online] https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/02/01/1468/jumlah-kunjungan-wisman-ke-indonesia-desember-2017-mencapai-1-15-juta-kunjungan--.html Diakses pada 29 Juli 2018

Bakrie, C.R. (2007). Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

BBC Indonesia. (2018). Dampak Krisis Venezuela: Keluarga Tercerai Berai. [Online] https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45368100 Diakses pada 13 Januari 2019

Bennet, L. (1995). International Organization, Principle and Issue. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Cresswell, J. (2014). “Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches”. California: Sage Publication

DW. (2018). Diplomasi K-Pop Korea Selatan Yang Meriah Menggoyang Pyongyang. [Online] https://www.dw.com/id/diplomasi-k-pop-korea-selatan-yang-meriah-menggoyang-pyongyang/a-43224685 Diakses pada 24 Juli 2018

Jackson, W. (1995). Approaches to Methods. Scarborough: Prentice-Hall Canada

Efendi, T.D. (2011). Diplomasi Publik Jepang: Perkembangan dan Tantangan. Bogor: Ghalia Indonesia

Glosserman, B. (2005). Cross-Strait Confidence Building Measures. Honolulu: Issues & Insights

Holsti, K.J. (1984). International Politics, A Framework for Analysis Third Edition. New Delhi: Prentice

Huberman, M. dan Miles, M. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. California: SAGE Publication

IFI (Institut Francais Indonesia) https://www.ifi-id.com/id# Diakses pada 24 Juli 2018

Jackson, W. (1995). Approaches to Methods. Scarborough: Prentice-Hall Canada

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (2015). Buku Diplomasi Indonesia 2014

Kementerian Luar Negeri RI. Hubungan Bilateral Perancis – Indonesia. [Online] https://www.kemlu.go.id/paris/id/Pages/RI-France.aspx Diakses pada 27 Juli 2018

Kementerian Luar Negeri RI. (2017). 2018 Indonesian Arts and Culture Scholarship .[Online] https://www.kemlu.go.id/en/berita/berita-perwakilan/Pages/2018-Indonesian-Arts-and-Culture-Scholarship-.aspx Diakses pada 20 Juli 2018

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia

Kementerian Pertahanan RI. (2016). Gelar MBBI ke 15 Kerjasama Pertahanan dengan Pendekatan Budaya. [Online] https://www.kemhan.go.id/2016/11/08/gelar-mbbi-ke-15-kerjasama-pertahanan-dengan-pendekatan-budaya.html Diakses pada 4 Februari 2019

Kementerian Pertahanan RI. (2015). Kementerian/Lembaga Menjadi Unsur Utama Menghadapi Ancaman Pertahanan Nirmiliter [Online] https://www.kemhan.go.id/2015/06/12/kementerianlembaga-menjadi-unsur-utama-menghadapi-ancaman-pertahanan-nirmiliter.html Diakses pada 13 Januari 2019

Keputusan Menteri Pertahanan Nomor KEP/ 1008 /M/ V /2017 Tentang Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2018. Diakses dari https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2018/02/LAMPIRAN-JAKHANNEG-2018-FINAL.pdf pada 1 Januari 2019

Komeini, Y. (2009). Lingkungan Strategis di Kawasan Asia Tenggara dan Stagnasi Postur Pertahanan Indonesia Periode 2001-2004. Jakarta: Universitas Indonesia

Kurnia, M. (2015). Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia Sebagai Sarana Diplomasi Kebudayaan Indonesia. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi

Lerche, C.O. dan Said, A.A. (1964). The Concept of International Politics. New Jersey: Prentice

Li dan Karakowsky. (2001). “Do We see eye-to-eye? Implication of Cultural Differences for Cross-Cultural Management Research and Practice”.The Journal of Psychology

Macintas, D.A. (2018). Dampak Krisis Ekonomi Venezuela Tahun 2016 Terhadap Kerjasama Bilateral Tiongkok – Venezuela. Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta

Majie, Z. 2002. “The Role of Soft Power in International Relations”.

Morgenthau, H. J. (1978). Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace

Mulloy, G. (2007). Japan’s Defense Diplomacy and “Cold Peace” in Asia. Asia Journal of Global Studies

Nye, J. (2008). Public Diplomacy and Soft Power. SAGE Journals

Pedrason, R. “ASEAN’s Defense Diplomacy: The Road to Southeast Asian Defense Community”. Ruprecht-Karls-Universitat Heidelberg Institut Fur Politische Wissenschaft

Potensi Pariwisata Indonesia. [Online] http://indonesia.go.id/in/potensi-daerah/pariwisata Diakses pada 27 Juli 2018

Roy, S.L. (1995). Diplomasi. Jakarta Utara: PT. Raja Grafindo Persada

Sinambela, A. (2007). Penjelasan Umum Mengenai Blue Print, Arah, dan Strategi Diplomasi Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jakarta: Proceeding Bank Indonesia

Situs Resmi Presiden RI. 2017. Jalin Hubungan Lewat People to People Contact. [Online] http://presidenri.go.id/berita-aktual/jalin-hubungan-lewat-people-to-people-contact.html Diakses pada 4 Februari 2019

Supriyatno, M. (2014). Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Watson, A. (1984). The Dialogues Between States. London: Methuem

Wibisono, M., Legionosuko, T., dan Yunida, E. (2017). Peran Diaspora dalam Sistem Pertahanan Negara (Studi Kasus Diaspora Indonesia di Belgia). Jurnal Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan

Wulandari, I. (2015). Diplomasi Budaya Indonesia Masih Rendah. [Online] https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/10/29/nwymzy346-diplomasi-budaya-indonesia-masih-rendah Diakses pada 20 Juli 2018

Downloads

Published

2018-12-31