DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA TERHADAP KEBIJAKAN MINIMUM ESSENTIAL FORCE DI KEMENTERIAN PERTAHANAN

Authors

  • Isna Fachrur Rozi Iskandar Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Makarim Wibisono Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia
  • Supandi Supandi Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33172/jdp.v5i2.414

Abstract

(izna.fachrurrozi@gmail.com)

Abstrak -- Minimum Essential Forces adalah kebijakan pembangunan postur pertahanan negara yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2010 yang terdiri dari tiga renstra hingga tahun 2024. Kebijakan tersebut dicanangkan atas dasar dinamika lingkungan strategis, ancaman, dan kekuatan nasional. Dalam kondisi saat ini dimana pengembangan pertahanan negara merupakan hal yang vital, oleh karena itu realiasi terhadap hal tersebut adalah hal yang vital. Diplomasi Pertahanan sendiri sebagai sarana non-violence use of military power menjadi salah satu instrumen dalam perwujudan hal tersebut. Bagaimana Diplomasi pertahanan berperan dalam realisasi hal tersebut menjadi focus pada penelitian ini melalui fungsi dari diplomasi pertahanan itu sendiri yaitu, confidence building measure, defense capabilities, dan Industri pertahanan. Analisa data akan dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data sebanyak – banyak untuk kemudian dilakukan reduksi dan Analisa terkait data yang relevan dalam penelitian ini. Hasil yang ditemukan adalah Diplomasi Pertahanan memberikan dampak yang signifikan dalam realisasi kebijakan MEF, dimana Diplomasi Pertahanan dapat menjembatani pengelolaan pandangan yang didalamnya melalui hubungan sipil militer domestik, dan militer asing – domestik serta kemajuan teknologi dan pengetahuan terkait bidang pertahanan. Yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk pilihan strategi pengembangan pertahanan negara menuju ke arah yang Ideal (Essensial Forces)

Kata kunci: diplomasi pertahanan, kualitatif, minimum essential force

 

Abstract -- Minimum Essential Force is Indonesia’s policy in term of building defense postur which in motion since 2010 consist of three strategic planing untill 2024. Said policy undelining several aspects from the dynamic of strategic environment, threat, and national power. Realizing the importance of managing and improving defense capabilities, realization of said policy is vital. Defense Diplomacy as non – violence uses of military power become one of the instrumen that contribute greatly which become the focus of this research through its function in confidence building measure, defense capabilites, and defense industry. Data analysis conducted with qualitative method to collect then reduce to obtain relevant data. This research concluded that defense diplomacy contributes greatly in realization of MEF whereas Defense Diplomacy able to bridge perception in civil – military relation and foreign military relation and contribute to improvement in defense technology and knowledge. In days to come, Defense Diplomacy as an instrument will continue its role in establisihing Indonesia’s Defense Capabilities to Ideal level.

Keywords: defense diplomacy, minimum essential force, qualitative

Author Biographies

Isna Fachrur Rozi Iskandar, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Makarim Wibisono, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia

Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia

Supandi Supandi, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia

Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia

References

Allison, G. (1971). Essence of decision; explaining the Cuban missile crisis. Boston: Little, Brown.

Burridge, G.R and Alan James. (2003). A Dictionary of Diplomacy Second Edition. Palgrave Macmillan.

Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Los Angeles: Sage.

Griffiths, Martin, O’Callaghan, Terry & Roach, C. Steven. (2008). International Relations: The Key Concepts Second Editions. New York: Routledge.

Kementerian Pertahanan Republic Indonesia. “Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015”.

Nye, J. S. (2011). The future of power. New York: PublicAffairs.

Thucydides, Warner, R., & In Finley, M. I. (1972). History of the Peloponnesian War. Harmondsworth, Eng: Penguin Books.

Jurnal

Codevilla, Angelo.M.2018. Tools of Statecraft: Diplomacy and War.

Jervis, Robert.1982. Detterence and Perception dalam International Security Vol 7, No. 3. The MIT Press.

Keohane, Keohane. “Functional Theory of Regime” Dalam Berkeley Journal of International Law. Cooperation in International Relations: A Comparison of Keohane, Haas, and Franck. (1996). Volume 4 Issue 1 Article 5.

Marks, Sally & Chas W. Freeman.2019. Diplomacy. https://www.britannica.com/topic/diplomacy. Diakses pada 27 November 2018.

Sudarsono, Juwono. Dalam Keynote Speech Professor Juwono Sudarsono di Indonesia Programme At The S. Rajaratnam School Of International Studies yang bertajuk Transforming The Indonesian Armed Forces 2011.

Perundang – undangan

Pemenuhan Tujuan-Tujuan Pertahanan Indonesia (2003-2008).

Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 terkait penyelarasan Minimum Essential Force.

Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Website

Global Fire Power. 2018. Indonesia Millitary Strength. https://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=indonesia diakses pada 28 November 2018.

Global Fire Power. 2018. Singapore Millitary Strength. https://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=singapore diakses pada 28 November 2018.

Global Fire Power. 2018. South East Asia. https://www.globalfirepower.com/countries-listing-southeast-asia.asp, diakses pada 28 November 2018.

Hakim, Syaiful.2018. Panglima TNI: MEF 2019 Capai 72 Persen”. https://sumbar.antaranews.com/nasional/berita/755153/panglima-tni-mef-2019-capai-72-persen?utm_source=antaranews&utm_medium=nasional&utm_campaign=antaranews diakses pada 25 november 2018.

Hermanta.2018.TNI Targetkan Akhir 2019 Akan Capai 72% MEF. http://rri.co.id/pontianak/post/berita/580514/daerah/tni_targetkan_akhir_2019_akan_capai_72_mef.html, diakses pada 29 November 2019.

Nugroho, Adityo. 2018. Anggaran Pertahanan RI Masih Jauh Dari Ideal, https://keamanan.rmol.co/read/2018/03/19/331349/Anggaran-Pertahanan-RI-Masih-Jauh-Dari-Ideal-, diakses pada 28 Desember 2018.

Parameswaran, Prashanth.” What’s Behind Singapore’s New Defense Budget Number”, dalam https://thediplomat.com/2018/02/whats-behind-singapores-new-defense-budget-numbers/ diakses pada 8 Agustus 2018.

Purbaya, Angling Adhitya. 2018. Mau Digeber Lagi, Proyek Trans Papua Tunggu Saran TNI/ Polri. https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4340404/mau-digeber-lagi-proyek-trans-papua-tunggu-saran-tnipolri diakses pada 20 Februari 2019.

Sempa, Francis P.”Hans Morgenthou And Tha Balance of Power in Asia, dalam https://thediplomat.com/2015/05/hans-morgenthau-and-the-balance-of-power-in-asia/, diakses pada 7 Juli 2018.

Downloads

Published

2019-08-09