DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DI NEGARA KAWASAN PASIFIK SELATAN TERKAIT INTERNASIONALISASI SEPARATISME PAPUA GUNA MENJAGA KEDAULATAN INDONESIA

Authors

  • Felani Angela Rosalia Hematang Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Rodon Pedrason Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Bambang Wahyudi Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jdp.v5i2.415

Abstract

Abstrak -- Internasionalisasi separatisme Papua dimulai ketika masyarakat Papua yang menyuarakan kemerdekaan sebagai akibat dari isu pelanggaran HAM yang diklaim belum diselesaikan oleh Indonesia. Hal ini kemudian didukung dengan aktivis separatis yang mencari dukungan melalui negara-negara lain, dimana negara-negara Kawasan Pasifik Selatan merupakan aktor yang paling vokal dalam membawa isu pelanggaran HAM Papua pada sidang PBB. Di sisi lain, Indonesia melakukan segala cara untuk mempertahankan Papua sebagai perwujudan kedaulatan Indonesia sesuai dengan amanah kepentingan nasional Indonesia. Tentu saja pendekatan Indonesia dalam mengatasi isu internasionalisasi separatisme Papua tidak dapat dilakukan melalui konteks militer. Perkembangan isu separatisme yang telah diinternasionalisasikan menjadi konsiderasi Indonesia untuk mengembangkan strategi Indonesia dalam mempertahankan Papua. Konsep Diplomasi Pertahanan yang diterapkan Indonesia adalah sebagai strategi untuk mempertahankan Papua serta menjalin hubungan kerjasama dengan negara-negara Kawasan Pasifik Selatan.

Kata kunci: separatisme papua, internasionalisasi, strategi diplomasi pertahanan

 

Abstract -- The internationalization of Papua separatism begins with the declaration of Independence as a reaction to unfinished solution for human rights violations in Papua. This issue is used by the Papuan to look for support from other countries, including in the South Pacific states that play the main role in promoting the human right violations issue at the United Nations Councils. On the other hand, Indonesia struggles in defending Papua as the implementation of sovereignty according to the national interest of Indonesia. Obviously, Indonesia’s approach in handling the Papua separatism internationalization cannot be solved through military context. The development of separatism issue which had been internationalized become Indonesia’s consideration to develop the strategy in defending Papua. Defense diplomacy concept which has been implemented by Indonesia as the strategy to defend Papua and also build the cooperation with South Pacific Countries.

Keywords: internationalization, defense diplomacy strategy

Author Biographies

Felani Angela Rosalia Hematang, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Rodon Pedrason, Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Bambang Wahyudi, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Bahar, Saafroedin. 1996. Integrasi Nasional: Teori, Masalah, dan Strategi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Thomson, Janice E. 1995. State Sovereignty in International Relations: Bridging the Gap Between Theory and Empirical Research. USA: Wiley.

Syamsudin, Nazarudin. 1989. Integrasi politik di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Mearsheimer, J. 2001. The Tragedy of Great Power Politics. New York: W.W. Norton.

Nye, Joseph. 1992. Soft Power: The Means to Success in World Politics. New York: Public Affairs.

McGraw, Held, at.al. 1999. Globalization/Anti Globalization: Beyond the Great Divide. UK: Cambridge Press.

Miles, Matthew B., Michael Huberman. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Los Angeles: SAGE Publications.

Cottey A., and Foster A. 2004. Reshaping Defence Diplomacy: New Roles of Military Cooperation and Assistance. Oxford: Oxford University Press.

Jurnal

Anonim. 2017. “Policy Miscalculations on Papua”. Institute for Policy Analysis of Conflict No.40.

Najafov. Z. 2017. “Internationalization of Ethnic Conflicts and Impact on Regional and International Security”. Journal of Political Sciences and Public Affairs.

Wagner,Wolfgang. 2006. “Parliamentary Control of Military Mission: Accounting for Pluralism”. Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces.

Winger, Gregory. 2014. “A Theory of Defense Diplomacy”. The Velvet Gauntlet.

Singh, Bhubhindar, See Seng Tan. 2011. “From Boots to Brogues: The Rise of Defence Diplomacy in Southeast Asia”. RSIS Monograph No. 21.

Creswell, John W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches. SAGE Publications, Inc.

Lowenstein, Allard K. 2008. “Indonesian Human Right Abuses in West Papua: Application of the Law of Genocide to the History of Indonesian Control. Yale Law School: International Human Rights Clinic.

Website

Anonim. “Diplomasi Indonesia Picu Perang Mulut Antara Fiji dan Kep.Salomon”, dalam https://www.dw.com/id/diplomasi-indonesia-picu-perang-mulut-antara-fiji-dan-kep-salomon/a-43097730, diakses pada 26 Desember 2018.

Peyon, Ibrahim. “Perjalanan Benny Wenda: Rekayasa Serangan dan penjara Abepura (Bagian 2)”, Suara Papua, dalam http://suarapapua.com/2018/05/26/perjalanan-benny-wenda-rekayasa-serangan-dan-penjara-abepura-bagian-2/. Diakses pada 27 Desember 2018.

____________, “Perjalanan Benny Wenda dari Penjara Abepura ke Internasional: Lobi Internasional (Bagian 4)”, Suara Papua, 2018, dalam http://suarapapua.com/2018/06/02/perjalanan-benny-wenda-dari-penjara-abepura-ke-internasional-lobi-internasional-bagian-4-habis/. Diakses pada 27 Desember 2018.

Pacific, Dateline. “Does Indonesia Belong in the Melanesian Spearhead Groups?”, dalam https://www.radionz.co.nz/international/programmes/datelinepacific/audio/2018637598/does-indonesia-belong-in-the-melanesian-spearhead-group, diakses pada 26 Desember 2018

Parameswaran, Prashanth, “What’s Next for Indonesia-Fiji Military Ties?”, dalam https://thediplomat.com/2018/08/whats-next-for-indonesia-fiji-military-ties/, diakses pada 28 Desember 2018.

Sophie, Foster, and Francis James West. “Pacific Islands”, dalam https://www.britannica.com/place/Pacific-Islands, diakses pada 26 Desember 2018.

IKAHAN, “Pertemuan Menteri Pertahanan Tahunan yang Perdana”, dalam http://ikahan.com/2012/10/pertemuan-menteri-pertahanan-tahunan-yang-perdana/, diakses pada 20 Februari 2019.

Ventura, Bona, “Ryamizard Ryacuddu Bertemu MENHAN Australia Bahas Pertahanan”, dalam https://nasional.sindonews.com/read/1189060/14/ryamizard-ryacudu-bertemu-menhan-australia-bahas-pertahanan-1489675510, diakses pada 19 Februari 2019.

Kementerian Pertahanan Indonesia, “Diterima MENHAN RI, Pangab Australia Tegaskan Komitmen Bahwa Papua Bagian Tak Terpisahkan NKRI”, dalam https://www.kemhan.go.id/2019/02/20/diterima-menhan-ri-pangab-australia-tegaskan-komitmen-bahwa-papua-bagian-tak-terpisahkan-nkri.html, diakses pada 21 Februari 2019.

Downloads

Published

2019-08-13