Diplomasi Pertahanan Indonesia Melalui Kerjasama Intelligence Exchange Group (IEG) di Selat Malaka

Authors

  • Thomas H.K. Sinaga Program Studi Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jdp.v3i1.84

Abstract

Abstrak - Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan dan transportasi internasioal tersibuk di dunia melayani lebih dari sepertiga perdagangan global. Kondisi keamanan maritim nya secara geografis perlu mendapat perhatian serius. Gangguan keamanan maritim yang krusial di wilayah tersebut seperti pembajakan (piracy) dan perompakan bersenjata (armed robbery) serta penyelundupan senjata, mendorong upaya untuk meningkatkan pengamanan dan proaktif mengatasi segala macam gangguan di Selat Malaka yang berdampak terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Indonesia. Kondisi tersebut, perlu suatu kerjasama pertahanan dan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kerjasama IEG sebagai strategi dari diplomasi pertahanan dan instrumen kebijakan politik luar negeri untuk mewujudkan kepentingan nasional dan menjaga kedaulatan masing-masing negara yang berlangsung secara bilateral maupun multilateral. Dengan demikian, maka bagaimana kepentingan nasional Indonesia diwujudkan dalam kerjasama IEG dan bagaimana kontribusi kerjasama IEG terhadap upaya diplomasi pertahanan Indonesia merupakan pertanyaan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap tiga informan yang meliputi praktisi dan pakar di bidang terkait dan dari berbagai literatur.  Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dengan teori dan konsep yang digunakan, yaitu teori kerjasama intelijen, konsep diplomasi pertahanan dan konsep kerjasama pertahanan.  Hasil penelitian ini menunjukkan, diplomasi pertahanan Indonesia dalam kerjasama IEG merupakan wadah untuk menumbuhkan rasa saling percaya (CBMs) diantara negara anggota dan meningkatkan kapabilitas pertahanan (defense capabilities) tiap negara anggotanya serta dapat meningkatkan citra (prestise) bagi Indonesia di mata dunia internasional.

Kata Kunci: Selat Malaka, Diplomasi Pertahanan Indonesia, Intelligence Exchange Group, Kerjasama Pertahanan, Kerjasama Intelijen.

 

Abstract - Malacca Straits as a traffic line with international trade and transport busiest in the world's to serve over a third of global trade. Maritime security conditions of its geographical needs serious attention. Crucial maritime security threats in the region such as piracy and armed robbery as well as the smuggling of arms, encouraging efforts to improve security and proactively address all kinds of trouble in Malacca Straits which have an impact on the sovereignty and territorial integrity of Indonesia. Under these conditions, the need for a defense cooperation and discussed in this study is a collaboration IEG as a strategy of defense diplomacy and foreign policy instruments to realize national interests and safeguard the sovereignty of each country which takes place bilateral and multilateral. Thus, it is how Indonesia's national interest was realized in IEG cooperation and how to contribute to defense diplomacy efforts Indonesia is a research question raised in this study. This study used descriptive qualitative approach. Data were collected through interviews with three informants that includes practitioners and experts in related fields and from various literature. The analysis in this study was done by comparing the data obtained with used the one theories and two concepts, namely the theory of intelligence cooperation, the concept of defense diplomacy and defense cooperation concept. The results of this study indicate that, Indonesia defense diplomacy in IEG cooperation is a place to foster mutual trust (CBMs) among member countries and increase the capabilities of the defense (defense capabilities) each of the member states as well as to improve the image (prestige) for Indonesia in the world.

Keywords: Malacca Straits, Indonesia Defense Diplomacy, Intelligence Exchange Group, Defense Cooperation, Intelligence Cooperation.

Author Biography

Thomas H.K. Sinaga, Program Studi Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan

Program Studi Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Amitav Acharya dalam L.A. Swatuk, L. d. (2013). Regional Approaches to Security In The Third World dalam The South at the End of the Twentieth Century dalam Pergeseran KEkuatan di Asia Timur dan Konsekuensi bagi ASEAN; Persepsi Ancaman dan Kerjasama Keamanan Regional. Analisis CSIS, 343.

Andrew Cottey, A. F. (2004). Reshaping Defence Diplomacy: New Roles for Military Cooperation and Assistance. New York: Routledge.

Anggoro, K. (2003). Angkatan Udara Dan Pertahanan Negara Maritim Indonesia. Jakarta: Focus Group Discussion Propatria.

Creswell, J. W. (2013). Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Thousand Oaks California: Pustaka Pelajar.

Shoelhi, M. (2011). Diplomasi Praktek Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Prasetyono, E. S. M. (2005). Intelijen Pertahanan. dalam A. Widjajanto, Reformasi Intelijen Negara (p. 84). Depok: PACIVIS FISIP-UI.

Fagersten, B. (2012). Multilateral Intelligence Cooperation: A Theoretical Framework. In B. Fagersten, Multilateral Intelligence Cooperation: A Theoretical Framework (p. 1). US: Kennedy School of Government Harvard University.

Harald Muller dalam W. Carlsnaes, T. R.-K. (2013). Security Cooperation dalam Handbook of International Relations dalam Pergeseran Kekuatan di Asia Timur dan Konsekuensi bagi ASEAN; Persepsi Ancaman dan Kerjasama Keamanan Regional. Analisis CSIS; Prospek dan Tantangan Keamanan Regional, 342.

Hendropriyono, A. (2013). Filsafat Intelijen. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Herawati, S. (2009). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasional PNS TNI AL markas Komando Armada RI Kawasan Barat. Jakarta.

Kurniawati, D. (2012). Peran Strategis Kerjasama Intelijen ASEAN Dalam Upaya Pencegahan Serangan Teroris di Indonesia Studi Kasus Kegagalan Intelijen Pada Bom Bali Pertama 12 Oktober 2002. Universitas Indonesia.

Komariah, D. S. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Lestari, A. (2010). Strategi Pertahanan Indonesia Di Selat Malaka:Tawaran Proliferation Security Initiative. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Morgenthau, H. J. (1973). Politic Among Nations. New York: Alfred A. Knopf.

Martono, N. (2015). Metode Penelitian Sosial Konsep-Konsep Kunci . Jakarta : PT Grafindo Persada.

Octavian, A. (2015). Bajak Laut Antara Aden dan Malaka. Jakarta: Universitas Pertahanan Indonesia.

Parulian Simamora, M. (2013). Peluang dan Tantangan Diplomasi Pertahanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pedrason, R. (2015). ASEAN Defense Diplomacy; The Road to Southeast Asian Defense Community. Dissertation:Heidelberg University.

Perwita, A. A. (2013). Pengantar Kajian Strategis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyanto, T. (2016). Analisis Kerjasama TNI AL dan Komunitas Pelayaran Niaga Nasional Dalam Menghadapi Ancaman (Sea Armed Robbery) di Selat Singapura. Universitas Pertahanan. Jawa Barat.

Salim, M. L. (2013). Peningkatan Kerjasama Pertahanan Indonesia Di Kawasan Asia Tenggara Guna Mendukung Diplomasi Pertahanan Dalam Rangka Mewujudkan Stabilitas Kawasan. Raja Samudera.

Saronto, Y. W. (2004). Intelijen Teori, Aplikasi dan Modernisasi. Jakarta: PT. Ekalaya Saputra.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukarno, I. (2011). Aku Tiada Aku Niscaya: Menyingkap Lapis Kabut Intelijen. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesa.

Supriyatno, M. (2014). Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Syawfi, I (2009). Aktivitas Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Pemenuhan Tujuan-Tujuan Pertahanan Indonesia (2003-2008). Jakarta: Universitas Indonesia.

Widjajanto, A. (2008). Hubungan Intelijen-Negara 1945-2004. Jakarta: Pacivis Universitas Indonesia.

Dokumen

Menhan. (2008). Buku Putih Pertahanan. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.

Menhan. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.

United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS). (1982).

International Maritime Organization (IMO) Assembly Resolution A. (1025) 26.

Draft Standard Operating Procedures. (2006). Malacca Straits Patrol. Intelligence Exchange Group.

Mabes TNI. (2010). Buku Petunjuk Induk Intelijen TNI. Jakarta: Mabes TNI.

Waasintel Panglima TNI. (2016). Laporan Pelaksanaan Pertemuan ke-27 IEG. Jakarta: Mabes TNI.

Terms of Reference. (2008). Malacca Straits Patrol. Joint Coordinating Committee.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

Jurnal/Artikel

Darmawan, W (2012). Aliansi Australia dalam ANZUS Treaty (1951). Jakarta.

Paparan

Bhakti, I.N. (2016). Studi Strategi dan Intelijen. Unhan. Jawa Barat.

Louhenapessy, A. D. (22 November 2016). Wawancara. Mabes TNI. Jakarta.

Dipua, A. (21 November 2016). Wawancara. Koarmabar. Jakarta.

Wiratma. A (1 Desember 2016). Wawancara. Mabes TNI. Jakarta.

Internet

CNN Indonesia. (2015). http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151023180100-20-86949/tni-al-selat-malaka-tak-lagi-berstatus-paling-berbahaya/. Diakses tanggal 1 Februari 2017.

Diplomatik, D. K. (2011, Oktober 16). Membekali Diplomat Dengan Pengetahuan Intelijen. Tabloid Diplomasi.

Riyanta, S. (2015, July 16). Kerjasama Intelijen Internasional. Retrieved from jurnalintelijen.net verba volant scripta manent: http://jurnalintelijen.net/2015/07/06/kerjasama-intelijen-internasional/, diakses tanggal 10 Agustus 2016

Singapore, Mindef. (2016, April 21). The Malacca Straits Patrol. Retrieved from Singapore Government: https://www.mindef.gov.sg/imindef/press_room/official_releases/nr/2016/apr/21apr16_nr/21apr15_fs.html, diakses tanggal 21 Agustus 2016

Munawar. (2016). http://www.antarasumut.com/berita/156375/kriminalitas-di-selat-malaka-menurun. Diakses tanggal 5 Februari 2017.

Downloads

Published

2017-07-19