PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMETAAN POTENSI DESA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI DAERAH (STUDI PADA DESA SENGGURUH KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR)

Authors

  • Mochamad Archan
  • R Djoko Andreas Navalino
  • Thomas Gabriel J

Abstract


Abstrak - Dewasa ini terdapat banyak kejadian dimana setelah diturunkannya Dana Desa ternyata desa belum siap dalam hal perencanaan pengelolaan dana yang ada untuk apa. Untuk itu diperlukan penelusuran kebutuhan berdasarkan potensi yang harus dikembangkan di lokasi desa dengan berlandaskan pada visi dan potensi yang dimiliki (Strength Based Solving). Berdasarkan konsep tersebut, masyarakat diminta untuk menemukan  kecakapan-kecakapan berdasarkan kebutuhan. Sehingga didapatkan daftar prioritas pengembangan, agenda pembangunan, serta untuk mendukung program dan pengembangan wilayah yang diperlukan dalam inovasi sosial. Pada gilirannya di masa mendatang dapat meningkatkan pendapatan warga, dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam, pengamatan langsung serta analisis hasil FGD, maka diperoleh hasil jenis pengembangan yang dibutuhkan berupa kebutuhan pendirian wadah yang dapat menunjang perekonomian desa dan pemaksimalan Kader masyarakat untuk membantu peran dari apparat desa serta membuat peraturan desa, melakukan koordinasi dengan dinas terkait dalam pemberdayaan masyarakat. Adapun saran penelitian ini antara lain kepada para pemegang kebijakan di desa yaitu tentang perlunya pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk mewadahi kegiatan perekonomian di Desa dan mengaktifkan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) untuk membantu peran dari apparat desa serta membuat peraturan desa, melakukan koordinasi dengan dinas terkait dalam pemberdayaan masyarakat.

Kata kunci: ketahanan masyarakat, ketahanan ekonomi daerah , pemberdayaan masyarakat, pemetaan potensi desa

 

Abstract – Today, there are many instances where after the village fund has been disbursed, it turns out that the village is not ready for managing the funds. Therefore, there is a need for further study to examine the village potential, that has to be developed based on the village visions and potentials (Strength Based Solving). Based on this concept, the community is asked to find skills based on their needs. So after that, we will get a development priority list, development agenda, and to support the program and regional development needed in social innovation. In turn, in the future it can increase people's income, and strengthen regional economic resilience. Through in-depth interviews, direct observations and FGD results analysis, this study found that the types of development need to establish a place that can support the village economy and maximizing community cadres to assist the role of village officials and make village regulations, coordinate with related agencies in community empowerment. The recommendations of this study are the need to establish a Village-Owned Business Entity (BUMDES) to accommodate economic activities in the Village and activate the Village Community Empowerment Cadre (KPMD) to assist the role of village officials and make village regulations, and conduct coordination with related agencies in community empowerment.

Keywords: community resilience, local economy resilience, community empowerment, village potentials mapping

References

Referensi

Buku

Anwas, Oos M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. (Bandung: Alfabeta.

Lemhannas. 2014. Konsepsi Ketahanan Nasional – Modul Bidang Studi/ Materi Pokok Geostrategi dan Ketahanan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka.

Soebiyanto, Poerwoko. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Prespektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Suhendra, K. 2006. Peranan Birokrasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Suprayitno, Bambang. 2017. Ekonomi Publik Konsep dan Implikasi Kebijakan. Yogyakarta: UPP Stim YKPN.

Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dokumen

RPJM (Rencana Pembengunan Jangka Menengah) Desa Sengguruh, Tahun 2013-2019

Padjung, Rusnadi. 2016. Desa Bukan Sekedar Pemerintahan Lokal, Pusat Data dan Studi Kemendesa. Jakarta: Info Desa Edisi Oktober.

Jurnal

Husna, Nailatul, Irwan Noor, Mochammad Rozikin. “Analisis Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal untuk Menguatkan Daya Saing Daerah di Kabupaten Gresik”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No. 1.

Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Laman Web

Brodjonegoro, Bambang. “Bappenas: Sangat Tak Mudah Menekan Rasio Gini 0,01”, dalam https://pemeriksaanpajak.com/2017/12/19/bappenas-sangat-tak-mudah-menekan-rasio-gini-001/ diakses pada 2 Februari 2018.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/potensi, diakses pada tanggal 6 Juli 2018.

Suhariyanto, “BPS Jelaskan Penyebab Rasio Gini Turun Tipis”, dalam https://bisnis.tempo.co/read/1046814/bps-jelaskan-penyebab-rasio-gini-turun-tipis diakses pada 2 Februari 2018.

Widodo, Boediarso Teguh, “44 Desa Gagal Salurkan Dana Desa”, dalam http://infobanknews.com/44-desa-gagal-salurkan-dana-desa/ di akses pada 3 Februari 2018.

Downloads

Published

2018-12-08