PEMILIHAN STRATEGI GEOPOLITIK DAN GEOEKONOMI INDONESIA, CHINA DAN AMERIKA SERIKAT DI KAWASAN LAUT CHINA SELATAN
Abstract
Perkembangan konflik di kawasan Laut China Selatan menunjukkan dinamika menarik antara pihak yang bersengketa maupun pihak yang memiliki kepentingan tertentu di kawasan tersebut. Karena posisi strategis Laut China Selatan, maka banyak negera berkepentingan terhadap kawasan Laut China Selatan, termasuk Amerika Serikat, China dan Indonesia. Strategi rebalancing policy Amerika Serikat yang ditunjukkan dengan perubahan nama komando menjadi US-INDOPACOM, China dengan klaim nine dash-line dan Belt Road Initiative (BRI) serta kepentingan ZEE Laut Natuna Utara Indonesia memunculkan ketegangan dan konflik di Kawasan Laut China Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi tiga negara, yaitu Indonesia, China, dan dan Indonesia di kawasan Laut China Selatan. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui data yang diperoleh dari studi pustaka dan wawancara mendalam dengan para ahli (pakar) yang kemudian dianalisis menggunakan game theory (teori permainan). Hasil penelitian berupa skenario permainan antara ketiga negara yang menggambarkan strategi masing-masing negara berkenaan dengan strategi negara lawannya. Hasil penelitian berupa skenario permainan antara ketiga negara yang menggambarkan strategi masing-masing negara berkenaan dengan strategi negara lawannya. Menggunakan simulasi permainan berurutan (sequential game) dengan informasi sempurna maka didapatkan strategi terbaik bagi Indonesia dan China adalah SUSPEND yakni menjaga kondisi di kawasan Laut China Selatan agar tetap stabil. Sementara strategi terbaik Amerika Serikat adalah MILITARY INVOLVED yakni mengerahkan armada pasukan di pangkalan laut sekutunya untuk tetap menjaga hegemoninya. Penelitian ini menunjukkan bagaimana kepentingan geopolitik dan geoekonomi suatu negara dapat menentukan pilihan strategi negara demi mempertahankan kepentingan nasionalnya.
References
Buku:
Cohen, Saul Bernard. (2015). Geopolitics: The Geography of International Relations. Third Edition. London: Rowman & Littlefield.
Creswell, J W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Heap, Hargreaves Shaun P. dan Varoufakis, Yanis. (1995). Game Theory: A Critical Introduction. London: Routledge.
Lemhannas RI (2015). Sub-Bidang Studi Wawasan Nusantara. Modul Geopolitik dan Wawasan Nusantara. Jakarta: Lemhannas RI.
Sarundajang, S.H. (2001). Arus Bak Kekuasaan Pusat ke Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Shiraev, Eric B. and Zubok Vladislav M. (2014). International Relations. New York: Oxford University Press.
Suwardi, Endraswara. (2003). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress.
Tippe, Syarifudin. (2015). Ilmu Pertahanan: Sejarah, Konsep, Teori, dan Implementasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Walter, N and Snyder, C. (2010). Intermediate Microeconomics and Its Application. USA: Eleventh Edition.
Wu, Shicun dan Zou, Keyuan. (2009). Maritime Security in the South China Sea: Regional Implications and International Cooperation. UK: Ashgate.
Yusgiantoro, Purnomo. (2014). Ekonomi Pertahanan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal:
Mitchell. M, D (2016). The South China Sea: A Geopolitical Analysis, Journal of Geography and Geology, Vol. 8, No. 3, Canadian Center of Science and Education.
Suwardi, Herman. (1996). Journal Metode Komparasi.
Perundang-undangan:
Undang-Undang No 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara.
Internet/Website:
China Power Team. (2017). “How much trade transits the South China Sea?”, Retrieved from https://chinapower.csis.org/much-trade-transits-south-china-sea/, diakses pada 21 Januari 2020.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesa. (2016). “Menuju Poros Maritim Dunia”. Retrieved from https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-dunia/0/kerja_nyata, diakses pada 22 Januari 2020.
Parameswaran, Prashanth. (2015). “No, Indonesia’s South China Sea Approach Has Not Changed”. The Diplomat. Retrieved from https://thediplomat.com/2015/03/no-indonesias-south-china-sea-approach-has-not-changed/, diakses pada 22 Januari 2020.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.