Pengaplikasian Sistem Irigasi Tetes Pada Lahan Kering Beriklim Kering Komoditas Tomat (Solanum Lycopersicum L.)
Abstract
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perikanan. Daerah ini memiliki karakteristik lahan kering beriklim kering, karakteristik ini memiliki kecenderungan dengan curah hujan yang rendah dan kondisi tanah yang masam. Kekeringan dan keterbatasan curah hujan memiliki dampak terhadap sumber air bersih untuk kebutuhan sehari hari seperti air minum, memasak, dan mandi. Keterbatasan air bersih juga berdampak pada sektor pertanian, dimana irigasi menjadi sulit dan petani harus mencari cara yang inovatif untuk menjaga tanaman tetap hidup selama musim kemarau. Merujuk pada kajian yang telah dibuat sebelumnya dan dikembangkan sesuai dengan kondisi asli wilayah, inovasi irigasi tetes ini bisa menjadi jawaban sehingga dapat mengefisiensi dan meminimalisir terjadinya kekurangan air pada tanaman dan bisa memaksimalkan perolehan air sesuai dengan kapasitas lapang yang dibutuhkan oleh tanaman. Pengembangan infrastruktur yang lebih baik, pelatihan pertanian, dan peningkatan akses terhadap teknologi yang sesuai dengan kondisi lahan kering dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan, dan daya adaptasi masyarakat NTT terhadap perubahan iklim.