Santalum Album : Jurnal Pertanian Terpadu https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT Sekolah Vokasi Universitas Pertahanan RI en-US Santalum Album : Jurnal Pertanian Terpadu Efektivitas Penggunaan Mulsa Sebagai Penutup Tanah Pada Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14606 <p>Tanaman tomat membutuhkan modifikasi kondisi tempat tumbuh melalui teknologi yang tepat seperti menggunakan mulsa organik dan anorganik. Tujuan penelitian yaitu mempelajari pengaruh jenis mulsa sebagai penutup tanah pada pertumbuhan tanaman tomat di lahan penelitian budidaya pertanian lahan kering Desa Fatuketi, Kabupaten Belu, NTT pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2023. Analisa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan jenis mulsa dan 4 ulangan menujukkan hasil efektifitas beberapa jenis mulsa memiliki interaksi terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot buah yaitu mulsa organik jerami padi namun memiliki nilai yang tidak berbeda nyata dengan&nbsp; mulsa sekam padi.</p> Erminia Pereira Dos Santos Ade Irma Sulistiani Desak Ketut Tri Martini Nelly Selvia Tongkeles Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 1 9 Pertumbuhan Vegetatif Beberapa Varietas Jagung Dengan Pengaturan Waktu Tanam https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14607 <p>Tanaman jagung merupakan tanaman pangan yang cocok dibudidayakan di lahan kering karena efisien dalam penggunaan air dan cahaya. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif beberapa varietas jagung dengan pengaturan waktu tanam. Penelitian dilakukan di BPTP Naibonat pada bulan Februari-Juli 2019. Percobaan menggunakan RAK faktorial. Faktor pertama waktu tanam (W) yang terdiri dari 3 level yaitu akhir Februari (W1), pertengahan Maret (W2) dan akhir Maret (W3). Faktor kedua varietas (V) terdiri dari 3 level yaitu varietas lokal (V1), lamuru (V2) dan Pioneer (V3). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Bahan dan alat yang digunakan yaitu benih jagung varietas lokal, lamuru dan pioneer, pupuk urea, SP-36 dan KCL, gembor, meteran, papan label, alat tulis menulis. Pengamatan dilakukan pada Komponen pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Tinggi tanama, jumlah daun, dan diameter batang diamatai pada umur 14, 21, 28, 35 dan 42 Hari Setelah Tanam (HST). Waktu tanam berpengaruh sangat nyata pada semua parameter pengamatan. Penanaman yang dilakukan pada pertengahan Maret memberikan pertumbuhan vegetatif yang baik pada semua peubah yang diamati.&nbsp; Varietas jagung berpengaruh sangat nyata pada peubah tinggi tanaman 21 HST, diameter Batang 21, 28, 35 HST, dan luas daun. Varietas lamuru menunjukan pertumbuhan yang baik pada peubah jumlah daun dan diameter batang, walaupun pertumbuhan tinggi dan luas daunnya rendah, hal ini merupakan karakteristik atau sifat genetis dari jagung varietas lamuru yang memiliki tanaman yang tidak terlalu tinggi, daun yang pendek dan lebar dan batang yang besar.&nbsp;</p> Maria Imelda Humoen Maria Yestiana M. K Leo Elesta Banamtuan Erminia Pereira Dos Santos Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 10 18 Strengthening National Security Through Integrated Farming Systems: A Comprehensive Assessment and Strategic Outlook https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14608 <p><em>This paper explores the transformative potential of integrated farming systems in strengthening national security and paving the way for a more secure and sustainable future. In an era marked by evolving global challenges, the interplay between agriculture, food security, and national security has gained significance. This paper proposes a unified framework that integrates these domains, addressing vulnerabilities at their roots. The purpose of this study is to comprehensively assess how integrated farming systems can contribute to economic resilience, environmental sustainability, food security, and social stability within a nation's security strategy. The design/methodology/approach involves a systematic analysis of existing literature, case studies, and theoretical frameworks related to resilience and complex systems. The findings affirm that integrated farming systems offer multi-dimensional benefits, aligning economic diversification, environmental stewardship, and social cohesion with national security goals. The conclusion restates the thesis in a new way, asserting that embracing integrated farming systems can enhance a nation's strategic prowess and contribute to a secure and sustainable future. A recommendation is provided for policymakers to incorporate integrated farming systems into their strategies, while acknowledging the limitation of contextual variations in their implementation. Overall, this study emphasizes the significance of a holistic approach to agriculture, food security, and national security, bridging gaps in the literature and offering actionable insights for policy and practice. </em></p> Rita Komalasari Cecep Mustafa Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 19 33 Penanganan Pascapanen dan Pemanfaatan Produk Olahan Kelor Dalam Mengatasi Stunting di NTT https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14609 <p>Tanaman kelor banyak tersebar di masyarakat, akan tetapi tidak diketahui manfaat dan kandungannya. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap pemanfaatan olahan kelor serta memperluas pengetahuan pembaca mengenai pengolahan kelor untuk mengatasi permasalahan stunting di wilayah NTT. Metode yang digunakan adalah studi literatur jurnal penelitian melali penjelasan secara deskriptif terhadap analisa perbandingan kadar HB sebelum dan sesudah diberikan ekstrak daun kelor serta hasil uji laboratorium mengenai kandungan gizi yang terdapat pada stik daun kelor. Hasilnya, ibu hamil yang mengkonsumsi ekstrak kelor dapat meningkatkan kadar HB secara teratur. Selanjutnya, melalui olahan terhadap produk stik kelor dan pudding daun kelor dapat memberikan manffat yang baik bagi anak yang mengkonsumsinya, manfaatnya yaitu berupa meningkatkan kadar Hb pada anak sebesar 2,27 g/dl dengan nilai p=0.000. Berdasarkan sekumpulan data tersebut, manfaat bagi ibu hamil maupun anak mengkonsumsi yang kelor mampu meningkatkan kadar Hb serta dapat mengurangi angka stunting di wilayah NTT secara umum maupun di kabupaten Belu secara khusus.</p> Rachel Gisela Parera Inggrid Delia Zahra Perianto Sembiring Nelly Selvia Tongkeles Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 34 42 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae L.) Dengan Pemberian Giberelin (GA3) PADA Sistem Hidroponik https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14610 <p>Giberelin adalah zat pengatur tumbuh yang digunakan sebagai stimulan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman, termasuk pada tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian giberelin (GA3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 6-8 mst, daun pada umur 6 mst, dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter indeks luas daun, sedangkan bobot basah daun cenderung dipengaruhi pada umur 8 mst. Bobot basah dan ILD yang terbaik diperoleh pada konsentrasi giberelin 80 ppm.</p> Resti Fadillah Varaditta Putri Zahra Salabila Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 43 52 Pengaplikasian Sistem Irigasi Tetes Pada Lahan Kering Beriklim Kering Komoditas Tomat (Solanum Lycopersicum L.) https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/JPT/article/view/14617 <p>Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perikanan. Daerah ini memiliki karakteristik lahan kering beriklim kering, karakteristik ini memiliki kecenderungan dengan curah hujan yang rendah dan kondisi tanah yang masam. Kekeringan dan keterbatasan curah hujan memiliki dampak terhadap sumber air bersih untuk kebutuhan sehari hari seperti air minum, memasak, dan mandi. Keterbatasan air bersih juga berdampak pada sektor pertanian, dimana irigasi menjadi sulit dan petani harus mencari cara yang inovatif untuk menjaga tanaman tetap hidup selama musim kemarau. Merujuk pada kajian yang telah dibuat sebelumnya dan dikembangkan sesuai dengan kondisi asli wilayah, inovasi irigasi tetes ini bisa menjadi jawaban sehingga dapat mengefisiensi dan meminimalisir terjadinya kekurangan air pada tanaman dan bisa memaksimalkan perolehan air sesuai dengan kapasitas lapang yang dibutuhkan oleh tanaman. Pengembangan infrastruktur yang lebih baik, pelatihan pertanian, dan peningkatan akses terhadap teknologi yang sesuai dengan kondisi lahan kering dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan, dan daya adaptasi masyarakat NTT terhadap perubahan iklim.</p> Tonny Irwanto Mickhellen Eva Cendana Bau Yosni Kiuk Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanian Terpadu 2024-01-15 2024-01-15 1 1 53 62