ANALISIS DAUR HIDUP GREEN GASOLINE PADA TEKNOLOGI CO-PROCESSING DI PERTAMINA RU-III PLAJU DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN ENERGI DAN PERTAHANAN NEGARA

Authors

  • Lusiana Apridayani Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Donny Yoesgiantoro Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Nugroho Adi Sasongko Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Abstract

Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Pemerintah mengembangkan bahan bakar nabati berbahan baku CPO, salah satunya uji coba green gasoline di Pertamina (Persero) III Plaju. Green gasoline dapat menggantikan gasoline karena ketersediaan akan habis dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Pemerintah telah mengeluarkan PP No. 18 tahun 2020 dan didukung dengan PP No 109 tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan analisis LCA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi pasokan green gasoline di Pertamina RU III Plaju guna memperkuat ketahanan energi dan pertahanan negara, menganalisis jejak CO2 dari daur proses produksi green gasoline dengan menggunakan teknologi co-processing dan perbandingannya dengan gasoline dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan keberlanjutan green gasoline. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan (1). Pasokan green gasoline di Pertamina III Plaju yang dilakukan pada tahun 2019 selama 3 bulan memproduksi green gasoline sebesar 133,959 ton, walau hanya dilakukan 3 bulan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bensin di Indonesia. (2) Hasil penelitian emisi CO2 produksi green gasoline terhadap gasoline didapatkan bahwa mengalami penurunan emisi CO2 sebesar 0,09 kg CO2 eq atau sekitar 10,3%. 1 kg green gasoline menyumbang emisi CO2 sebesar 0,77 kg CO2 eq sedangkan 1 kg gasoline menyumbang emisi CO2 sebesar 0,86 kg CO2 eq. Sehingga dapat dikatakan emisi CO2 pada proses co-processing green gasoline lebih ramah lingkungan. (3) Kebijakan yang dapat membantu keberlanjutan dari green gasoline dapat dilakukan dengan kebijakan inkremental, yaitu dengan perlahan-lahan memperkenalkan green gasoline yang ramah lingkungan kepada masyarakat. Namun harus didukung dengan kebijakan lain seperti kebijakan PSN (Proyek Strategis Nasional) 2020 yang memasukan proyek sektor energi green gasoline di RU III Plaju, dan kebijakan BPDPKS dalam mengembangkan koperasi untuk petani sawit rakyat.

Kata Kunci : Crude palm oil, Co-Processing, Daur Siklus Hidup, green gasoline, Kebijakan

References

Anisatul. (2020). “Demi Energi Hijau, Pertamina Bangun 2 Kilang BBM Berbasis CPO”. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20201214112819-4-208870/demi-energi-hijau-pertamina-bangun-2-kilang-bbm-berbasis-cpo, diakses pada 2 Februari 2020.

Anonymous. (2012). Biodiesel Tanpa Subsidi Pemerintah. Suara Merdeka.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. (2020). Outlook Energi Indonesia 2020: Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Energi Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi BPPT.

Brata, A. K. (2018). Analisis Penilaian Daur Hidup Produksi Bahan Bakar Kendaraan pada Tahap Pengolahan (Studi Kasus di PT. Pertamina Persero RU V Balikpapan) (Tesis). Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

Friedrich., J,Carl., & Mason, E, S. (1941). “Public Policy”. Vol. II, pp.viii, 458.Hakim, H. M. A., Supartono, W., & Suryandono, A. (2014). Life Cycle Assessment pada Pembibitan Kelapa Sawit untuk Menghitung Emisi Gas Rumah Kaca. Ziraa’ah, Volume 39 Nomor 2, Juni 2014 Halaman 72-80.

International Standard Organization/ ISO. (2006). ISO 14040: Environmental Management - Life Cycle Assessment -Principles and Framework. Switzerland: ISO Copyright Office.

Lestari, M. D. (2019). Penilaian Daur Hidup Green Diesel Dari Teknologi Co-Processing Kilang Pertamina Refinery Unit Ii Dumai (Tesisi). Jurusan Ketahanan Energi, Universitas Pertahanan.

Leopold, A dkk. (2013). “Kesetimbangan Energi dan Emisi CO2 Bioetanol Berbahan Baku Pati Singkong”. Vol. 12 No. 2 Desember 2013 : 79 – 90.

Putri, H. P. (2017). Life Cycle Assessment (LCA) Emisi pada Proses Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Bensin dengan Pendekatan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Tugas Akhir). Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Rahmah, A. (2020). Life Cycle Assessment (LCA) Pada Kebun Dan Pabrik Kelapa Sawit Ptp Nusantara Viii Cikasungka Dengan Impact Categories Global Warming Potential, Acidification Dan Eutrophication (Tugas Akhir). Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie.

Samiaji, T. (2011). GAS CO2 DI WILAYAH INDONESIA.Berita Dirgantara

Sala, Serenella., Reale F., Cristobal-Garcia J., Marelli L., & Pant R. (2016). Life Cycle Assessment for the Impact Assessment of Policies. Luxembourg: Publications Office of the European Union.

Sidik, R. M. (2018). “CPO Indonesia ditolak Uni Eropa, Kenapa?”. Retrieved from http://igj.or.id/wp-content/uploads/2018/04/CPO-Indonesia-ditolak-Uni-Eropa_Palm-Oil-Issues, diakses pada 2 Agustus 2020.

Suarsana, M., & Wahyuni, S. P. (2011). Global Warming : Ancaman Nyata Sektor Pertanian dan Upaya Mengatasi Kadar CO2 Atmosfer. Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi 11 (1): 31-46.

Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan. (2018). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

Sumiani., & Hansen, (2007). Sumiani Y., Hansen S.B.Feasibility study on performing a life cycle assessment on crude palm oil production in Malaysia.Int. J. LCA, 12 (2007), pp. 50-58.

Wijanarko, A., Mawardi, D. A., & Nasikin, M. (2006). Produksi Biogasoline dari minyak sawit Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik dengan Katalis ɣ-Alumina. MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 10, NO. 2, NOVEMBER 2006: 51-60.

Lampiran

ANALISIS DAUR HIDUP GREEN GASOLINE PADA TEKNOLOGI CO-PROCESSING DI PERTAMINA RU-III PLAJU DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN ENERGI DAN PERTAHANAN NEGARA

Hari/tanggal : Sabtu/24 Oktober 2020Lokasi : ITB, Tim Katalis/ Zoom Meeting

Waktu : 13.00 – 14.30 WIB

Topik : Wawancara

Subyek : Prof. Dr. Ir. Subagjo (Ketua Tim Katalis)

Fenomena:

Embargo CPO oleh Uni Eropa yang berdampak terhadap ekspor CPO Indonesia, sehingga CPO dimanfaatkan didalam negeri salah satunya untuk bahan baku produksi biofuel, salah satunya green gasoline, yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

Bensin fosil merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca, sehingga dapat merusak lingkungan dari proses eksplorasi sampai pembuangan , ketersediaan minyak bumi akan terus habis jika tidak ditemukan cadangan baru, dan membengkaknya APBN Indonesia akibat dari mengimpor minyak mentah dan BBM, dan subsidi BBM. Oleh karena itu Pemerintah mengembangkan green gasoline sebagai pengganti bensin fosil untuk mengurangi dampak emisi CO2 yang dihasilkan dari bensin fosil. Perhitungan emisi CO2 dihitung di software SimaPro 9.0.0.49 Green gasoline diproduksi oleh Pertamina RU III Plaju, yang saat ini masa dalam tahap uji coba.

Pertanyaan:

Apa yang dimaksud dengan teknologi co-processing pada proses produksi green gasoline?

Teknologi co-processing adalah teknologi pemrosesan yang melibatkan dua feed (umpan) dimana bensin dan CPO (crude palm oil) yang dicampur menjadi satu dalam suatu proses untuk menghasilkan produk green gasoline (Gxx).

Apakah green gasoline ramah lingkungan dari bensin fosil?

Tidak menghasilkan emisi, karena bahan baku green gasoline bukan 100% minyak fosil melainkan ada campuran dengan minyak nabati, zat pengotor yang dihasilkan dari proses pembakaran sedikit sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan seperti hujan asam dan menipisnya lapisan ozon. Hasil pembakaran dari minyak nabati CO2 dapat bermanfaat untuk fotosintesis sedangkan bensin fosil menambahkan CO2 di udara yang dapat mengakibatkan pemanasan global dan CO2 dari pembakaran tidak dapat menjadi minyak fosil lagi.

Apakah katalis merah putih digunakan untuk proses produksi green gasoline?

Tidak menggunakan katalis merah putih, RU III Plaju menggunakan unit katalis yang sudah ada dan yang diimpor dari luar untuk memproduksi green gasoline, Pertamina RU III Plaju mencoba menggunakan katalis yang sudah ada apakah bisa membantuk mengkonversikan minyak nabati menjadi bahan bakar nabati.

Downloads

Published

2021-12-16