POTENSI PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI DAERAH (STUDI DI PROVINSI BALI)

Authors

  • I Gede Adhi Wiranata Program Studi Keamanan Energi, Universitas Pertahanan
  • Muhammad Sidik Boedoyo Program Studi Keamanan Energi, Universitas Pertahanan
  • Yanif Dwi Kuntjoro Program Studi Keamanan Energi, Universitas Pertahanan

Abstract

Bali adalah sebuah provinsi yang dikelilingi oleh laut sehingga memiliki potensi sumber daya maritim yang besar. Namun, Bali tidak memiliki sumber daya energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Hal ini menyebabkan Provinsi Bali membutuhkan pasokan energi dari luar sehingga menimbulkan ketergantungan dengan daerah lainnya. Kondisi ketahanan energi di Provinsi Bali dapat ditingkatkan dengan memperhatikan potensi energi kewilayahan yang ada, salah satunya adalah rumput laut. Rumput laut memiliki kandungan pati, selulosa dan kadar air yang tinggi, sehingga cocok untuk menjadi bahan pembuatan bioetanol yang membutuhkan energi dan air dalam proses produksinya. Agar produksi bioetanol tidak bersaing dengan produksi pangan dan kosmetik yang juga membutuhkan bahan rumput laut, maka penelitian ini hanya menggunakan sisa limbah rumput laut yang tidak terpakai untuk dihitung potensi energinya jika diproses menjadi bioetanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis lapangan model Miles and Hubermanl. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi pemanfaatan sisa limbah rumput laut sebagai bahan baku bioetanol yang dapat digunakan untuk membantu mencukupi kebutuhan bahan bakar cair di Provinsi Bali. Hasil penelitian ini memperlihatkan seberapa besar bioetanol dari sisa limbah rumput laut dapat mencukupi kebutuhan bahan bakar cair penduduk Pulau Bali, terutama masyarakat nelayan dan petani rumput laut itu sendiri. Selain itu juga meneliti tentang dampak pemanfaatan rumput laut menjadi bioetanol terhadap ketahanan energi daerah, dilihat dari sektor availability dan accessability. Penelitian ini juga mengkaji berbagai macam permasalahan yang menjadi faktor penghambat pengembangan bioetanol dari rumput laut.

Kata kunci: energi baru terbarukan, ketahanan energi daerah, rumput laut

References

Dinasl Kelautanl danl Perikananl Provinsil Bali,l (2017).l Bukul Sakul Statistikl Perikananl 2016.l DKPl Provinsil Bali.l Denpasar.

Eidman, M.l (1991).l Studil Efektivitasl Bibitl Algael Lautl (Rumputl Laut)l Salahl Satul Upayal Peningkatanl Produksil Budidayal Algael Lautl (Eucheuma sp.).l Fakultasl Perikanan.l Institutl Pertanianl Bogor.

Fithrianil D,l Rodiahl N,l Baktil BS.l (2007).l Ekstraksil Selulosal Daril Limbahl Pembuatanl Karaginan.l Jurnall Pascapanenl danl Bioteknologil Kelautanl danl Perikanan.l 91-97.

Kiml GS,l Myungl KS,l Kiml YJ,l Ohl KK,l Kiml JS,l Ryul HJ,l Kiml KH.l 2007.l Method of Producing Biofuel Using Sea Algae. Seoul: World Intelectual Property Organization.

Sanihal Adini,l Endangl Kusdiyantini,l Antol Budiharjo.l (2015).l Produksil Bioetanoll Daril Rumputl Lautl danl Limbahl Agarl Gracilarial sp.l denganl Metodel Sakarifikasil Yangl Berbeda.l Universitasl Diponegoro.

Sugiyono.(2013).l Metodel Penelitianl Manajemen.l Alfabeta.l Bandung,l Jawal Barat,.

Vries.l (2010).l Bukul Panduanl Energil Terbarukan.l PNPMl Mandiri.l Jakarta.

Downloads

Published

2018-12-10