ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR MINYAK JENIS HSD UNTUK KAPAL TNI AL GUNA MEMENUHI MINIMUM ESSENTIAL FORCE (MEF) HINGGA TAHUN 2024

Authors

  • Deni Verantika Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • M.S. Boedoyo Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Purnomo Yusgiantoro Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan

Abstract

Minimum Essential Force (MEF) merupakan suatu standar kekuatan pokok minimum yang menjadi bagian dari postur Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai persyaratan utama agar terlaksananya tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman serta tercapainya efek tangkal yang tinggi. Realisasi pembangunan MEF memperlihatkan adanya peningkatan jumlah pengadaan Alutsista yang ada dilingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terutama Alutsista jenis kapal di TNI Angkatan Laut (AL). Pengadaan Alutsista jenis kapal akan diikuti oleh kebutuhan energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis HSD untuk kegiatan operasionalnya. Penelitian ini membuat model secara statistik time series dengan bantuan perangkat lunak (software) E-Views terhadap konsumsi BBM jenis HSD di tahun 2010 hingga 2017 dan menghitung kebutuhan jumlah BBM jenis HSD mulai dari tahun 2018 hingga 2024. Variabel bebas yang digunakan untuk membuat model adalah jumlah kapal dan Harga BBM jenis HSD itu sendiri. Variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh secara signifikan sebesar 75% terhadap konsumsi BBM jenis HSD setelah dilakukan Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Melihat proses pengadaan Alutsista jenis kapal dalam mencapai target MEF dan harga BBM jenis HSD dimasa yang akan datang maka dapat dilakukan proyeksi kebutuhan dengan menggunakan model yang telah dibuat. Berdasarkan model tersebut kebutuhan BBM jenis HSD dimasa yang akan datang cenderung akan meningkat hingga tahun 2024. Pada tahun 2024 kebutuhan BBM diprediksi berjumlah 149,207,980 Liter dengan kenaikan 13.515% dari tahun 2017. Proyeksi kebutuhan tersebut masih terdapat faktor error sebesar 3,037,616 Liter yang diperkirakan dari variabel lain yang mempengaruhi konsumsi BBM jenis HSD. Variabel lain tersebut diprediksi adalah operasional Alutsista jenis kapal baik secara teknis, anggaran maupun waktu yang masih dibatasi keterbukaan informasinya. Pembangunan Alutsista jenis kapal di lingkungan TNI AL untuk mencapai target MEF akan meningkatkan konsumsi BBM jenis HSD dimasa yang akan datang. Pembangunan tersebut diharapkan memperhatikan faktor-faktor internal dalam kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan.

Kata kunci: Alutsista Kapal, Kebutuhan BBM Jenis HSD, Konsumsi BBM Jenis HSD, Minimum Essential Force (MEF).

References

Agus Widarjono, P. (2013). Ekonometrika - Pengantar dan Aplikasina Disertai Panduan EViews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Asia Pacific Research Centre. (2007). A Quest for Energy Security in the 21st Century.

Badan Intelejen Negara. 2014. ketahanan Energi Indonesia 2015-2025: Tantangan dan Harapan. Jakarta: CV. Rumah Buku.

Badan Keamanan Laut. (n.d.). Rekap Bulanan. Retrieved from Badan Keamanan Laut Republik Indonesia: http://bakamla.go.id/home/rekap_bulanan.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. (2016). Outlook Energy Indonesia 2016. Jakarta: Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia (PTSEIK).

Cherp, A., & Jewell, J. (2014). The concept of energy security: Beyond the four As. Energy Policy, 75, 415-421.

CNN Indonesia. (2014, Desember 1). Berita Bisnis . Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141201144014-92-14981/diminta-susi-awasi-illegal-fishing-tni-al-minta-tambahan-bbm/

Global Fire Power. (n.d.). Country Military Strength. Retrieved from http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=indonesia

Gujarati, D. N. (2010). Dasar - Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Indonesia, K. P. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Pertahanan Indonesia.

Kementrian Pertahanan. (2017, July 17). Berita. Retrieved from Kementrian Pertahanan Republik Indonesia: https://www.kemhan.go.id/itjen/2017/07/17/penambahan-20-anggaran-di-apbn-p-kemhan-disetujui-komisi-i-dpr.html.

Ekananda, M. (2016). Analisis Ekonometrika Time Seris - Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Muslihati. (2012). Analisis Biaya Operasional Kapal Pada Berbagai Load Faktor Angkutan Perintis. Ilmu Teknik, 1013-1018.

Naukowe, Z. (2013). The Influence of Ship Operational Parameters on Fuel Consumption. Scientific Journal 36, 49-54.

Octavian, A., & Yuianto, B. A. (2014). Budaya Identitas dan Masalah Keamanan Maritim. Jakarta : Universitas Pertahanan Indonesia - Program Studi Keamanan Maritim.

Poelsh, H. 1979. Ship Design and Ship Theory. University of hannover

Setiadji, A. (2016). Alutsista dan Poros Maritim Dunia. Jakarta: Indotech Dharma Digdaya.

Wezeman, S. (2017). Military Expenditure in Southeast Asia. Stockholm: SIPRI.

Widarjono, A. (2017). Ekonometrika - Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan EViews, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yergin, D. (2006). Ensuring Energy Security. Foreign Affairs Volume 85 No.2, 69-82.

Yoesgiantoro, P. 2016. Pengantar Energi dan Pertahanan (Bahan ajar). Bogor: Universitas Pertahanan

Downloads

Published


Deprecated: Function strftime() is deprecated in /home/webmaster/public_html/lib/pkp/lib/vendor/smarty/smarty/libs/plugins/modifier.date_format.php on line 81
2018-12-10