ANALISIS PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) MELALUI INSENTIF FISKAL DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI INDONESIA

Authors

  • Nurul Siti Khadijah Alumni Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan.

Abstract

Abstrak - Indonesia memiliki potensi sumber energi panas bumi sekitar 29.452 MW tersebar lebih di 324 lokasi. Kebijakan Energi Nasional menargetkan sebesar 23% ditahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi diantaranya: mekanisme terbatas untuk pendanaan dan insentif fiskal; kurangnya koordinasi lintas sektor; tumpang tindih antara lahan hutan lindung dan hutan kawasan konservasi, serta taman nasional; kurangnya Geologi, Geofisika dan data Geokimia; resiko tinggi pada sektor hulu; biaya investasi tinggi sementara harga energi kurang kompetitif, sedangkan reksa dana saham terbatas; ketidakpastian aspek hukum; isu-isu sosial; dan kurangnya SDM yang memiliki kompetensi tertentu dalam panas bumi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana insentif fiskal pembangunan PLTP dan dampaknya dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan didukung data kuantitatif dari Analisis SWOT. Pemerintah, BUMN dan pengusahaan swasta menjadi obyek penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa insentif fiskal panas bumi dapat dirasakan dalam fasilitas Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PPN dan PPh), yang akhirnya dapat mengurangi biaya dan mendukung ketahanan energi. Analisis SWOT menghasilkan strategi, perlunya dibuat tim pengkoordinasi insentif fiskal, dukungan dana dari lembaga keuangan, pembebasan PPN lokal dan suku cadang, dan Eksplorasi oleh pemerintah.

Kata Kunci:  Insentif Fiskal, Pembangunan, Panas Bumi, Analisis SWOT, Ketahanan Energi

 

Abstract - Indonesian owns great geothermal energy potential, numbered to 29.452 MW, spread over 324 locations. National Energy Policy, renewable energy is targeted to 23% in 2025 and 31 % in 2050. However it faces several challenges such as: restricted mechanism of funding and fiscal incentive, lack of coordination in several sectors, the overlapping of protected forest and conservation and national park; lack of geology, geophysics and geochemical data; high risk on upstream sector; high investment but energy price is less competitive, while equity fund is limited; legal uncertainty, social issues, and lack of geothermal experts. This research was conducted through application of qualitative method while seeking support of quantitative in the form of SWOT analysis. Object of this research were government, national corporations, and private companies. The conclusion is fiscal incentives for geothermal could be given in the term of import duty and import tax (PPN and PPh), which may reduce cost and support energy security. SWOT analysis fabricated strategy, coordination team of fiscal incentive is necessary, funding support from financial institution, local import duty and spare parts exemption, and exploration by government.

Keywords: Fiscal Incentive, Development, Geothermal, SWOT Analysis, Energy Security

 

Author Biography

Nurul Siti Khadijah, Alumni Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan.

Alumni Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan.

References

Referensi

Direktorat Jenderal Anggaran. 2016. Advertorial Nota Keuangan dan RAPBN 2017. Kementerian Keuangan

Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran. 2014. Budget in Brief APBN 2015. Kementerian Keuangan

Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

KESDM, Direktorat Panas Bumi. 2016. Peluang Investasi Panas Bumi di Indonesia

Kementerian Keuangan. 2014. Postur APBN Indonesia

Kementerian Keuangan. 2012. Fasilitas dan Insentif Pajak Penghasilan Indonesia

Kementerian Keuangan. 2015. Kerangka Kerja Kebijakan Fiskal Terpadu untuk Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi di Indonesia

Kementerian Keuangan. 2016. Nota Keuangan Beserta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Poernomo, Abadi., Satar, Sanusi, et al. 2015. An Overview of Indonesia Geothermal Development-Current Status and Its Challenges. Melbourne, Australia

Pusdatin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2015. Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2015. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2014. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. 2016. Outlook Energi Indonesia 2016

Setiawan, Sigit. 2015. Energi Panas Bumi Dalam Kerangka MP3EI : Analisis Terhadap Prospek, Kendala, dan Dukungan Kebijakan.

Yusgiantoro, Purnomo. (2014). Ekonomi Pertahanan; Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yusgiantoro, Purnomo. (2009). Ekonomi Energi Teori dan Praktik. LP3ES. Jakarta

Downloads

Published

2018-12-14