PEMANFAATAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI
Abstract
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya Air Traffic Control (ATC), sangat membutuhkan ketersediaan (availability) suplai listrik, kemudahan akses (accessibility) serta bersifat kontinu (sustainability). Kebutuhan energi listrik Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber listrik utama dan generator diesel sebagai sumber listrik cadangan. Penggunaan generator diesel sebagai sumber listrik cadangan dinilai relative lebih mahal akibat konsumsi bahan bakar dalam jumlah yang banyak. Hal tersebut menjadi salah satu alasan untuk menerapkan sumber energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis pemanfaatan potensi PLTS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dalam mendukung ketahanan energi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa potensi PLTS di Terminal 1 sebesar 888 kWp dengan jumlah modul surya sebanyak 2.690 buah (330 Wp), dan berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 5.1 GWh/tahun. Potensi PLTS di Terminal 2 sebesar 1.113 kWp dengan jumlah modul surya sebanyak 3.372 buah, dan berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 6,4 GWh/tahun. Potensi PLTS di Terminal 3 sebesar 7.031 kWp dengan jumlah modul surya sebanyak 21.306 buah, dan berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 40.2 GWh/tahun (asumsi jam efektif operasional PLTS 4 jam). Potensi ini bisa dimanfaatkan dengan optimal sebagai sumber energi alternatif dan berdasarkan konsep 4A + 1S potensi ini mampu untuk mendukung ketahanan energi, khususnya di Bandar Udara Internasional Seokarno-Hatta. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti merekomendasikan kepada PT. Angkasa Pura II untuk memanfaatkan potensi PLTS guna mendukung ketahanan energi di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Kata Kunci: Ketahanan Energi, Konsep 4A + 1S, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Sumber Energi Alternatif, Suplai Energi Listrik.
References
Buku
Creswell, J.W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran (Edisi Keempat). Pustaka Pelajar.
Dewan Energi Nasional. (2014). Laporan Dewan Energi Nasional 2014. DEN.
Federal Aviation Administration. (2018). Technical Guidance for Evaluating Selected Solar Technologies on Airports. Federal Aviation Administration.
Plante JA, Barrett SB, De Vita PM, Miller RL. (2010). Technical Guidance for Evaluating Selected Solar Technologies on Airports. Federal Aviation Administration.
PT Energy Management Indonesia (Persero). (2019). Airport Energy Efficiency Improvement. PT EMI.
Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif jenis, Karakteristik, dan Keunggulan. Grasindo
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta
Jurnal
Adam, L. (2012). The Roles and Problems of Infrastructure in Indonesia. Economics and Finance in Indonesia. 60(1), 105-126.
Adam, L. (2016). Dinamika Sektor Kelistrikan Di Indonesia: Kebutuhan Dan Performa Penyediaan. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan. 24(1), 29-41.
Anurag, A., Zhang, J. Gwamuri, J. & Pearce, J.M. (2017). General Design Procedures for Airport-Based Solar Photovoltaic Systems. Energies, 10(1194), 1-19.
Baek, S., Kim, H., & Chang, H.J. (2016). Optimal Hybrid Renewable Airport Power System: Empirical Study on Incheon International Airport, South Korea. Sustainability. 8(562), 1-13.
Boedoyo, S. (2012). Analisis Ketahanan energi di Indonesia. Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia. 81-87
Ho, C.K., Ghanbari, C.M. & Diver, R.B. (2009). Hazard Analyses of Glint and Glare from Concentrating Solar Power Plants. SolarPACES. 1-10.
Mostafa, M.F.A., Abdel, A.S.H. E., Ibrahim, A.M. (2016). Using Solar Photovoltaic at Egyptian Airports: Opportunities and Challenges. Eighteenth International Middle East Power Systems Conference (MEPCON), IEEE. 1-8.
Panunggul, D.A., Boedoyo, M.S. & Sasongko, N.A. (2018). Analisa Pemanfaatan Energi Terbarukan di Universitas Pertahanan sebagai Pendukung Keamanan Pasokan Energi (studi Kasus: Energi Surya dan Angin). Jurnal Ketahanan Energi. 4(2), 75-91.
Peraturan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 Ayat (3) Tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 14 Tahun 2010 Tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Sekitar Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta.
Website
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019). Data Onine-Pusat Database BMKG. Retrieved from http://dataonline.bmkg.go.id/data_iklim pada 2 Oktober 2019.
Greenberg, A. (2015). This is where the World's First Entirely Solar-Powered Airport Has Been Unveiled. Retrieved from https://time.com/4002630/solar-power-india-airport-flight-green-technology-renewable-energy-environment/ pada 11 Februari 2020.
Jpnn.com. (2019). PLN Ungkap Kronologi Listrik Padam di Jabodetabek, Banten, dan Jabar. Retrieved from https://www.jpnn.com/news/pln-ungkap-kronologi-listrik-padam-di-jabodetabek-banten-dan-jabar pada 6 Februari 2020.
Pickerel, K. (2016). 7 Cool Solar Installations at U.S. Airport. Retrieved from https://www.solarpowerworldonline.com/2016/03/7-cool-solar-installations-at-u-s-airports/ pada 9 Februari 2020.
Yusgiantoro, P. (2016). Optimalisasi Pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional. Retrieved from http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/Optimalisasi-Pengelolaan-energi-Baru-Terbarukan-utuk-Menjamin-Ketahanan-Energi-Nasional.pdf pada 28 Januari 2020.