PERUBAHAN GEOMARITIM KAWASAN PASCA RESTRUKTURISASI US PASIFIC COMMAND TERHADAP KEAMANAN MARITIM INDONESIA (Study Kasus Laut China Selatan)

Authors

  • Novia Nindyarizki Universitas Pertahanan RI
  • Marsetio Marsetio Universitas Pertahanan RI
  • Abdul Rivai Ras Universitas Pertahanan RI

Abstract

Abstrak - United States Pasific Command (US PACOM) merupakan komando militer Amerika Serikat yang memiliki Area Of Responsibility di lingkup Asia-Pasifik. Perkembangan dalam hal keamanan penting untuk diwaspadai, terutama modernisasi kekuatan militer China. Amerika Serikat merasa perlu untuk melakukan penilaian kembali terhadap strategi, postur pertahanan dan kekuatan yang diwujudkan dengan adanya restrukturisasi US PACOM menjadi United States Indo-Pasific Command (US Indo-Pacom). Amerika Serikat ingin memastikan Indo-Pasifik bebas dari hal yang dapat mengganggu kepentingan mereka terutama dengan China yang membangun fasilitas militer di Laut China Selatan (LCS). Kawasan LCS relatif tidak stabil dan dapat menjadi ancaman bagi Keamanan Maritim Indonesia apabila terjadi kontinjensi. Penelitian ini menganalisa strategi Amerika Serikat dalam rangka mempertahankan hegemoni di LCS dan untuk mengetahui upaya Indonesia dalam mencegah terjadinya konflik di LCS dan menjaga keamanan maritim Indonesia. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif, peneliti menemukan lima Strategi besar Amerika Serikat yang digunakan untuk mempertahankan hegemoninya di LCS yaitu dengan Free and Open Indo-Pasific (FOIP), Rebalance to Asia, Postur Pertahanan Amerika Serikat di Asia-Pasifik, Freedom of Navigation Operations (FONOPs) dan Kerjasama Keamanan Amerika Serikat dengan ASEAN. Sementara sikap yang dilakukan Indonesia adalah dengan menggunakan mekanisme diplomasi ASEAN, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan gelar kekuatan, Badan Keamanan Laut melaksanakan Operasi Keamanan, dan keterlibatan masyarakat Natuna sebagai implementasi Sistem Pertahanan Rakyat Semesta. Kehadiran Satuan TNI Terintegrasi di Natuna dan peresmian Pusat Informasi Maritim (Pusinfomar) merupakan wujud nyata Indonesia dalam menjaga kepentingan, pertahanan dan keamanan negara. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah Indonesia menjadi aktor yang aktif dalam mencegah eskalasi konflik di LCS dan meningkatkan program atau kerjasama joint development di berbagai bidang. Meningkatkan anggaran pertahanan untuk TNI dan keamanan untuk Bakamla RI, membangun postur ideal yang dilengkapi dengan C4ISR, meningkatkan kerjasama pertahanan dan keamanan dengan negara lain dan mengoptimalkan sinergitas antar Lembaga/Instansi yang berwenang bersama masyarakat Natuna dengan memanfaatkan Pusinfomar.

References

Buku

Creswell, John W. 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Edisi Ke 3. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Emmers, R. 2004. Security Cooperation in the Asia Pacific: Evolution of Concepts and Practices. In S. S. Tan, & A. Acharya, Asia Pacific Security Cooperation. New York: M.E. Sharpe.

Le Mière, Christian. 2014. Maritime Diplomacy in the 21st Century, Routledge

Marsetio. 2014. Sea Power Indonesia, Universitas Pertahanan.: Jakarta, .

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Wiranto, Surya. 2016. Resolusi Konflik Menghadapi Sengketa Laut Tiongkok Selatan dari Perspektif Hukum Internasional. Yogyakarta. PT Leutika Nouvalitera Cetakan Pertama Maret 2016.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan

Perpres No.178 Tahun 2014 tentang Bakamla

Internet

About USINDOPACOM. “United States Indo-Pasific Command” Retrieved from https://www.pacom.mil/About-USINDOPACOM/, diakses pada 6 Mei 2019.

ASEAN Sepakati ASEAN Outlook on Indo-Pacific pada KTT ke-34 ASEAN Retrieved from https://kemlu.go.id/bangkok/id/news/1153/asean-sepakati-asean-outlook-on-indo-pacific-pada-ktt-ke-34-asean diakses pada 2 Agustus 2019.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) “Asia-Pacific Rebalance 2025 Capabilities, Presence, and Partnerships” retrieved from https://www.csis.org/analysis/asia-pacific-rebalance-2025 diakses pada 10 Oktober 2019.

Departement Of Defense, United States Of America. “Asia Pasific Maritime Security Stategy” Retrieved from https://www.defense.gov/Portals/1/ Documents/pubs/NDAA%20A-P_Maritime_SecuritY_Strategy-08142015-1300-FINALFORMAT.PDF diakses pada 6 Mei 2019.

Departement Of Defense, United States Of America. “Annual Freedom of Navigation Report Fiscal Year 2018/” Retrieved from https://policy.defense.gov/Portals/11/Documents/FY18%20DoD%20Annual%20FON%20Report%20(final).pdf?ver=2019-03-19-103517-010 diakses pada 9 September 2019.

“KTT ASEAN Adopsi Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik”. Retrieved from http://www.presidenri.go.id/berita-aktual/ktt-asean-adopsi-outlook-asean-mengenai-indo-pasifik.html diakses pada tanggal 15 Juli 2019.

Laporan Kinerja Kementerian Luar Negeri Tahun 2018 dalam isu Laut China Selatan Retrieved from https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9MS0pfS2VtZW5sdV8yMDE4LnBkZg== diakses pada tanggal 10 Oktober 2019.

Pickrell, Ryan “US Navy warships just challenged China with a South China Sea sail-by operation, and Beijing is furious” Retrieved from https://taskandpurpose.com/navy-south-china-sea-sailby diakses pada 6 September 2019

The Belt and Road Initiative. Retrieved from http://china-trade-research.hktdc.com/business-news/article/The-Belt-and-Road-Initiative/The-Belt-and-Road-Initiative/obor/en/1/1X000000/1X0A36B7.html diakses pada 9 Mei 2019.

Thomas Gibbons-Neff. “Mattis Accuses Beijing of ‘Intimidation and Coercion’ in South China Sea” Retrieves from https://www.nytimes.com/ 2018/06/01/world/asia/mattis-south-china-sea.html diakses pada 2 Juni 2019.

Downloads

Published

2021-06-28