MANAJEMEN PENGGELARAN KEKUATAN TENTARA NASIONAL INDONESIA PADA PEMBENTUKAN KOMANDO ARMADA III SORONG DALAM MENGHADAPI POTENSI ANCAMAN DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA TIMUR
Abstract
Perbatasan wilayah Indonesia Timur rentan dengan pelangggaran maritim
illegal fishing, illegal manning, human traficking, kegiatan transnational organized crime dan merupakan perlintasan internasional di jalur ALKI III. Potensi ancaman dari kondisi geografis dan perkembangan kekuatan dan politik di Asia Pasifik dan kurangnya armada laut Indonesia di Indonesia Timur. Jumlah armada yang belum memadai dan jarak yang jauh menyebabkan kurang responsif jika terjadi di kawasan laut Indonesia Timur. Pembentukan Koarmada III Sorong untuk melindungi wilayah Indonesia Timur dan jalur ALKI III. Permasalahan penelitian yaitu tentang perencanaan dan pelaksanaan
penggelaran kekuatan pada pembentukan Koarmada III Sorong untuk menghadapi potensi ancaman di wilayah perbatasan Indonesia Timur. Penelitian menggunakan metode kualitatif eksplanatory dengan analisis data menggunakan Soft System Methodology (SSM) dan pengolahan data menggunakan NVivo. Tujuan penelitian untuk menganalisis perencanaan dan pelaksanaan pengggelaran kekuatan pada pembentukan Koarmada III Sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perencanaan penggelaran kekuatan sudah sesuai tupoksi namun perlu melibatkan stakeholder pertahanan lainnya. Pelaksanaan pengggelaran terkendala pada keterbatasan angggaran, personil dan alutsista sehingga tidak berjalan sesuai dengan perencanaan. Sehingga pada tahapan perencanaan perlu dilakukan perumusan strategi pengggelaran kekuatan yang lebih efektif dan pada tahapan pelaksanaan diperlukan penambahan anggaran dan konsistensi pelaksanaan. Kesimpulan perencanaan penggelaran perlu melibatkan stakeholder lainnya, meningkatkan teknologi, meningkatkan kemampuan intelijen kemampuan poyeksi kekuatan dan tahapan pelaksanaan perlu meningkatkan perlu diajukan perencanaan jangka panjang tahun jamak, merubah prinsip zero growth menjadi proportional growth dan peningkatan alutsista yang berbasis teknologi dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri, kerja sama internasional, pertukaran atau transfer teknologi.
Kata kunci: Koarmada III Sorong, Penggelaran Kekuatan, Perbatasan Indonesia Timur, dan Ancaman.
Full Text:
PDFReferences
Buku
Bandur, Agustinus. 2016. Penelitian
Kualitatif: Metodologi, Desain, dan
Teknik Analisis Data dengan NVIVO 11
Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Lexy, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Marcu, Hari Bucur, Fluri dan Tagarev.
Defence Management: An
Introduction: Security and Defence
Management Series No. 1. Geneva:
Procon Ltd.
Sarundajang. 2001. Geostrategy: North
Sulawesi Becoming Indonesia’s
Gateway in Asia-Pacific. Jakarta: Kata
Hasta Pustaka.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alftabeta.
Walt, Stephen M. 1985. Alliance Formation
and the Balance of World Power. MIT
Press: International Security.
Jurnal
Kusrorong, Rayla. 2014. Indonesia’s
Perception on Australian Pian to Rise
Defence Budget, Journal of
International Conference “Indonesia-
Australia Relations from The
Perspective of International Law.
Surabaya: Human Rights and
Regional Security.
Sumber lain
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. 2011. Masterplan
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Jakarta.
Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia. 2015. Buku Putih
Pertahanan Indonesia. Jakarta.
Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia. 2015. Strategi Pertahanan
Negara. Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Republik Indonesia.
Buku Putih Kebijakan Kelautan
Indonesia: Menuju Poros Maritim
Dunia. Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.