Sinkronisasi antara lambung, mesin utama serta propeller pada Kapal Perikanan perlu dikaji guna memperoleh efisiensi dalam mengoptimalkan performa kapal. Pemilihan serta penempatan sistem penggerak kapal perikanan baik dimensi kecil ataupun dimensi besar, lebih banyak didetetapkan oleh faktor kebiasaan serta tradisi warga setempat. Dampaknya, tidak terdapatnya sinkronisasi kerja yang efisien antara lambung kapal dengan sistem penggeraknya disebabkan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat. Sinkronisasi antara lambung kapal, mesin penggerak utama dan propeller ialah tahapan penentu dalam perancangan maupun pembuatan suatu kapal. Daya tahanan kapal berhubungan dengan daya mesin yang diperlukan suatu kapal guna meraih kecepatan yang diinginkan. Sehingga prediksi tahanan kapal sangatlah berguna untuk dicoba sebelum kapal tersebut dibangun. Sesudah dilakukan prediksi tahanan kapal sehingga butuh diprediksi kebutuhan daya mesin ataupun prediksi powering dengan pengujian self profulsion test serta suatu prosedur yang lumayan akurat guna memutuskan pemilihan propeller, paling utama untuk kebutuhan kapal- kapal ikan. Prosedur yang digunakan merupakan prosedur faktor beban propeller serta faktor beban mesin untuk mengukur sinkronisai antara propeller dengan mesin kapal. Dengan memvariasikan variabel pengujian sehingga akan diketahui tenaga mesin yang optimum dari kecepatan kapal yang direncanakan dan diketahuinya efektifitas desain propeller yang akan terpasang di kapal.