Kerjasama KODIM 0503/JB Dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat Untuk Menangani Banjir Guna Mewujudkan Stabilitas di Wilayah Jakarta Barat
DOI:
https://doi.org/10.33172/skm.v4i3.275Abstract
Abstrak--DKI Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Barat merupakan salah satu wilayah yang paling rawan terjadi bencana banjir setiap tahunnya. Kurangnya ruang terbuka hijau yang menjadi resapan air serta pendangkalan suangai akibat sampah warga adalah yang melatar belakangi terjadinya banjir tersebut. Disamping itu wilayah Jakarta Barat juga merupakan daerah yang di melewati aliran sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta. Kondisi tersebut, secara alamiah memposisikan wilayah DKI Jakarta khususnya Jakarta Barat memiliki kerawanan yang tinggi terhadap banjir. Kodim 0503/JB sebagai satuan teritorial di wilayah Jakarta Barat yang memiliki tugas pokok sesuai dengan Perkasad Nomor/111/XII/2012 tanggal 12 Desember 2012 yaitu menyelenggarakan pembinaan kemampuan, kekuatan dan gelar kekuatan, menyelenggarakan pembinaan Teritorial untuk menyiapkan wilayah pertahanan didarat dan menjaga keamanan wilayahnya dalam rangka mendukung tugas pokok Korem. Juga memiliki serta menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diamanatkan dalam UU TNI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah melalui kerjasama Kodim 0503/JB dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat dapat menangani banjir, dan untuk menganalisis kendala yang dihadapi dalam mewujudkan kerjasama tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan, analisis data menggunakan analisis domain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Untuk mewujudkan serta mengoptimalkan kerjasama Kodim 0503/JB dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat, perlu adanya koordinasi dan bersinergi dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana di wilayah Kota Jakarta Barat. Selain itu dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas wilayah perlu meningkatkan kemampuan deteksi dini, kesiapsiagaan dan respon dalam menghadapi bencana banjir. Dengan demikian implikasi dari bentuk kerjasama Kodim 0503/JB dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat dalam penanggulangan bencana banjir berpengaruh baik terhadap ketahanan wilayah Kota Jakarta Barat dan secara terus menerus kerjasama tersebut perlu dilaksanakan agar dapat menuntaskan permasalahan banjir yang sering melanda Kota Jakarta Barat sebagaimana yang diinginkan oleh satuan atas maupun masyarakat.
Kata kunci: Kerjasama, Menangani Banjir dan Mewujudkan Stabilitas Wilayah
Abstract--DKI Jakarta, especially in the West Jakarta region, is one of the areas most prone to floods every year. The lack of green open space which is a catchment of water and siltation caused by residents' waste is the background of the flooding. Besides that the West Jakarta region is also an area that passes through the river flow that empties into the Jakarta Bay. This condition, naturally positioning the DKI Jakarta region, especially West Jakarta, has a high vulnerability to flooding. Kodim 0503 / JB as a territorial unit in the West Jakarta region which has a main task in accordance with Perkasad Number / 111 / XII / 2012 dated 12 December 2012, namely conducting capacity building, power and title, organizing territorial guidance to prepare land defense areas and maintaining security its territory in order to support the core tasks of the Korem. Also has and carries out the duties and responsibilities as mandated in the TNI Law. The purpose of this study was to analyze whether through the collaboration of Kodim 0503 / JB with the West Jakarta City Government to be able to handle flooding, and to analyze the constraints faced in realizing such cooperation. This study uses a qualitative method. Data obtained through observation, interviews and library studies. More data analysis techniques are carried out together with data collection when researchers are in the field, analyzing data using domain analysis. The results of the study show that: To realize and optimize the collaboration of Kodim 0503 / JB with the West Jakarta City Government, there is a need for coordination and synergy in every disaster management activity in the West Jakarta City area. In addition to improving regional security and stability, it is necessary to improve the ability of early detection, preparedness and response in the face of floods. Thus the implications of the collaboration between Kodim 0503 / JB and the West Jakarta City Government in flood mitigation have a good effect on the resilience of the West Jakarta City and continuously the cooperation needs to be carried out in order to solve the flood problems that often hit West Jakarta as desired by unit as well as the community.
Keywords: Cooperation, Flood Handling, Creating Stability in The Region
References
Daftar Pustaka
Titik Rawan Banjir di Jakarta Barat, dikutip dari: https://megapolitan.kompas.com/Ada.97.Titik.Rawan.Banjir.di.Jakarta.Barat, diakses pada 20 Juni 2018
Abror, M. D. 2014. Governance Systems Analysis (GSA) Kerangka kerja untuk Mereformasi Sistem Pemerintahan. Jurnal Universitas
Ansell, C. dan Alison G. 2007. Collaborative Governance In Theory And Practice. Journal Of Public Administration Research And Theory. University of California: Berkeley.
Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara
W.J.S. Purwadarminta, 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Potensi Ancaman Bencana, dikutip dari : https://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/potensi-ancaman-bencana, diakses pada Mei 10 Mei 2018
Buku Petunjuk Induk Tentang Pembinaan Teritorial, 2007
Donahue, J., Richard Z. 2011. Collaborative Governance (Private Roles For Public Goals in Turbulent Times). Princeton University Press: Princeton and Oxford.
Dulkadir, Armaidy Armawi dan Danang Sri Hadmoko (2016): Optimalisasi Peran Kodim Dalam Penanggulangan Bencana Banjir Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi di Kodim 0614 Kota Cirebon, Jawa Barat), dikutip dari: https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/10581, diakses pada 15 Mei 2018
Hirta Juni Adriansya (2015) : Sinergitas Kodim 0402/OKI Dengan Pemda Ogan Komering Ilir Dalam Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Lahan Gambut Dan Kabut Asap Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir Pada Tahun 2015, dikutip dari: http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/PA/article/view/149, diakses pada 15 Mei 2018
Jumlah Penduduk DKI, dukutip dari: https://jakarta.bps.go.id/subject/155/gini-rasio.html#subjekViewTab3, diakses pada 17 Mei 2018
Markas Besar Angkatan Darat,2001, Doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi”, DK : AD-01.
Modul Managemen Bencana, dikutip dari : http://bpbd.banyuwangikab.go.id/docpub/Modul_Pengantar_Manajemen_Bencana.pdf, diakses pada 8 Mei 2018
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakatrta dan Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta2013 – 2017
Pemprov DKI Alokasikan Rp 195 triliun untuk Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka Biru, dikutip dari: http://wartakota.tribunnews.com/2018/02/28/, akses 17 Mei 2018
Peraturan Kepala BNPB No. 04 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
Ratner. 2012. Collaborative Governance Assessment.Malaysia: CGIAR.
Sugiono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia.
Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Yoyok Wahyudi (2017) Sinergi Satuan Komando Kewilayahan Dengan Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Alam (Studi Kasus Di Kodim 0609/KAB. BANDUNG)dikutip dari : jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SMK/article/download/151/136, diakses pada 15 Mei 2018
Yudharta Pasuruan. Afful-Koomson, T., dan Kwabena O. A. 2013. Collaborative Governance in Extractive Industries in Africa. Africa: Pixedit Limited.