Implementasi Kebijakan Breakthrough Project Pemisahan dan Penyaluran Perwira Dalam Rangka Pembinaan Sumber Daya Manusia Prajurit TNI AD
DOI:
https://doi.org/10.33172/jspd.v4i1.209Abstract
Abstrak--Penataan personel TNI AD dititikberatkan pada kebijakan Zero Growth of Personnel (ZGP) and Right Sizing sesuai Minimum Essential Force (MEF). Menjawab tantangan tersebut, Pimpinan TNI AD sebagai tindak lanjut dari keputusan panglima mengeluarkan kebijakan breakthrought project pemisahan dan penyaluran perwira TNI AD sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan stagnasi personel (golongan IV/Kolonel).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data pada Observasi partisipatif pasif, wawancara dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa persepsi narasumber (Spersad) mengenai implementasi kebijakan breakthrought project Sahlur perwira TNI AD, dikaitkan dengan: Perencanaan SDM; rekrutmen, seleksi, dan penyaluran; pelatihan dan pengembangan; sistem evaluasi; hak prajurit; serta sistem pengawasan. Secara umum mendukung implementasi kebijakan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut breakthrough project Sahlur, sebagai solusi tepat komposisi ideal struktur organisasi TNI AD.
Selanjutnya diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi kebijakan Breaktrough project pemisahan dan penyaluran perwira TNI AD dilaksanakan Staf Personel Angkatan Darat (Spersad), dan telah berjalan terintegrasi dengan kebijakan lainnya dalam melaksanakan pembinaan personel TNI AD.
Kata Kunci: Kebijakan, Breakhtrough, Pemisahan, Penyaluran
Abtract--Arrangement of TNI AD personnel is focused on Zero Growth of Personnel (ZGP) policy and Right Sizing according to Minimum Essential Force (MEF). Responding to the challenge, the Army Chief as the follow up of the decision of the commander was issued the policy of the project of termination of employment and the distribution of Army officers as a solution in overcoming the stagnation of personnel (Group IV / Colonel).The method used in this research, that is qualitative method. Data technique on passive participative observation, interview and documentation study. From the results of the research that has been done, it is known that the perception of resource (Spersad) regarding the implementation of Sahlur wave breaking policy of army officers, by: Human Resource Planning; recruitment, selection, and distribution; training and development; evaluation system; soldier rights; and surveillance systems. In general, the implementation of the completion of the project is Sahlur, as an appropriate solution of the composition of the TNI AD organization.
Furthermore, the results of research conducted Implementation policy Breaktrought project of separation and distribution of officer of Army conducted by Staff of Army Personnel (Spersad), and has run integrated with other policy in execution of coaching personnel of Army.
Key Words: Policy, Breachtrough, Separation, DistributionReferences
Daftar Pustaka
Buku
Anderson, J. E. (2003). Public policymaking: An introduction. Boston: Houghton Mifflin Company.
Crow, G. (Ed.) (2012). „What is?‟ Research Methods series. New York: Bloomsbury Publishing Plc.
Esterberg, K. G. (2002). Qualitative methods in social research. Boston: McGraw-Hill.
Freitas,H., Oliveira,M., Jenkins, M., And Popjoy,O.(1998). “The Focus Group, a Qualitative research Method”. ISRC Working Paper Nomor 010298.
Khoirunnisa, S.L. (2008). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di PKPU Cabang Yogyakarta .
Lofland, J. dan Lofland, L.H. (1995). Analyzing Social Settings: a guide to qualitative observation and analysis. Belmont, CA: Wadsworth Publishing Company
Nasution, M.A. (2004). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.
Neuman, W. (2003). Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approaches. Fifth Edition. Boston: Pearson Education
Nurdiani, N. (2014). “Tehnik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan”.ComTech.Vol. 5.No. 2.
Poerwandari, K. (2011). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.Jakarta: LPSP3, Universitas Indonesia
Putranto, Dwi Agung. (2012). Dasar-dasar Proses Pengawasan. Wartawarga. gunadarma.ac.id.
Simamora, Henri. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Strauss, A. dan Corbin, J. Penyadur HM. DjunaidiGhony. (2007). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur,Teknik dan Teori Grounded. Surabaya: Bina Ilmu.
Sugiarto, E. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Suaka Media. Hal. 87.
Suwatno, & Priansa, Donni Juni. (2014). Manajemen SDM dalam organisasi publik dan bisnis. Bandung : Alfabeta.
Suyadi, (2016). Manajemen SDM dalam Peningkatan mutu pendidikan di SDN 1 Delangu.
Wattimena, F. (2010). Implementasi Strategi pengembangan SDM dan dukungan organisasi terhadap peningkatan kualitas Dosen FE Universitas Pattimura Ambon.
Peraturan dan Perundang-undangan
Undang-Undang RI No.34 Tahun 2004 tentang TNI
Undang-Undang RI No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/19/IV/2005 tanggal 20 April 2005 tentang petunjuk dasar pembinaan personel dan tenaga manusia Tentara Nasional Indonesia.
Keputusan Panglima TNI Nomor KEP/892/X/2015 Tanggal 29 Oktober 2015 tentang Alih Status dan Alih Profesi Prajuri TNI.
Perkasad Nomor Perkasad/37/VIII/2013 tanggal 26 Agustus 2013 tentang Buku Pedoman Alih Status dan Alih Profesi Prajurit TNI AD.
Kep Kasad Nomor KEP/375/VIII/2014. Tanggal 6 Agustus 2014 tentang Buku Pedoman Penyelenggaraan Karier Kedua Perwira TNI AD.
Buku Terbitan Lembaga (Militer)
Seskoad. (2016). Miles dan Huberman dalam Pedoman Penyusunan Karya Tulis Militer Ilmiah. Bandung: Alfabeta.
Seskoad. (2016). Naskah Manajemen Pertahanan Matra Darat, Sistem Pembinaan Personel TNI AD
Internet
artikata.com/arti-2317-breakhtrough.html
Dubois D. D., Rothwell W. J. (2013). Competency-Based Human Resource Management, http://flylib.com/books/en.
https://www.merriam-webster.com/dictionary/breakthrough/id.wiktionary.org