Penerapan Pendidikan Bela Negara di Perguruan Tinggi

Authors

  • Dony Gredinand Program Studi Strategi Pertahanan Darat Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jspd.v3i2.45

Abstract

Abstrak - Penerapan Pendidikan Bela Negara di Perguruan Tinggi melalui kurikulum diantaranya tolak ukur/parameter keberhasilan untuk mencapai tujuan dan sasaran harus mempunyai 5 (Lima) nilai dasar, yaitu Cinta Tanah Air, Rela Berkorban, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Pancasila sebagai Ideologi Negara, dan Kemampuan Awal Bela Negara, baik secara fisik maupun non fisik. Ancaman Indonesia ke depan baik dari dalam atau dari luar dalam waktu dekat maupun jangka panjang yang nyata-nyata dapat menghambat program Pemerintah, mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara maka Penerapan Kader Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di kalangan Mahasiswa perlu diambil langkah dan tindakan dengan cepat, serentak, lebih serius, terarah dan terukur masuk kesemua sektor/lini melalui berbagai kegiatan nyata yang langsung menyentuh masyarakat. Pendidikan Bela Negara di kalangan Mahasiswa dalam hal ini juga memperoleh momentum sebagai solusi yang dianggap tepat atas ancaman tersebut. Untuk itulah, jalinan kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan perguruan tinggi beberapa waktu terakhir, harus disikapi sebagai suatu kesadaran akan suatu kondisi pergeseran ancaman maupun tantangan bagi Indonesia di era kekinian. Guna memperoleh solusi atas permasalahan tersebut maka disusunlah tulisan ilmiah dengan berbasis pada data primer maupun data sekunder. Teknik wawancara maupun studi kepustakaan dilakukan untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif.  Sebagai hasilnya penulis menyarankan  suatu langkah pembaruan dengan langkah reorientasi dan reformulasi pola Pendidikan Bela Negara di kalangan Mahasiswa, dari satu arah menjadi beragam arah, dari yang sangat teknologis, ke arah humanis. Pemanfaatan teknologi terkini, sumber daya manusia unggul, hingga kesadaran kebangsaan yang tebal dalam pola hubungan militer dan pendidikan perguruan tinggi, merupakan bentuk pembaruan yang bersinergi guna mengatasi ancaman.

Kata kunci: Pendidikan, Bela Negara, Perguruan Tinggi

 

Abstract - Application of State Defense Education in higher education through the curriculum including   a benchmark success to achieve the parameters/objectives and targets must have 5 (five) basic values, that Love the motherland, willing to sacrifice, aware of a nation and a country, Pancasila as the State ideology, and the ability of the early Fighting the State, both physical and non physical. Indonesia forward threat either from within or from outside in the near and long term is real-real can inhibit government programs, disrupting the life of the joints and State then application of Cadres Education Introduction Bela State among students and action steps needs to be taken quickly, simultaneously, more serious, purposeful and measurable sign in all sectors/real lines through various activities that directly touched the community. State Defense education among students in this case also gained momentum as a solution that is considered right over such threats. To this end, the partnership between the Indonesia National Army ground forces (TNI AD) with higher education some last time, should be addressed as an awareness of a condition of shifting threats or challenges for Indonesia in the present era. In order to obtain solutions to problems of the disusunlah of scientific writing is based on primary data as well as secondary data. Interview techniques as well as the study of librarianship made to subsequently be analyzed qualitatively. As a result, the authors recommend a step by step updates the re-orientation and reformulating Educational pattern Bela State among students, from one direction into various directions, from the highly technological, to the humanist. Utilization of the latest technology, superior human resources, to the thick of the national consciousness in the pattern of the military liaison and college education, is a form of updates that work together in order to overcome the threat.

Keywords: Education, Defense, State College

Author Biography

Dony Gredinand, Program Studi Strategi Pertahanan Darat Universitas Pertahanan

Program Studi Strategi Pertahanan Darat Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Akhmad Zamroni, 2015. Partisipasi Dalam Upaya Bela Negara. Bandung : Yrama Widya.

Basrie. (1998). Bela negara implementasi dan pengembangannya. Jakarta: UI Press.

Baswedan Anies, 2015. Merajut Tenun Kebangsaan: Refleksi Ihwal Kepemimpinan, Demokrasi, dan Pendidikan. Jakarta : Serambi.

Durkheim, E. (1990). Pendidikan moral, suatu studi teori dan aplikasi sosiologi pendidikan. (Judul asli: Moral Education: 1961). Jakarta: Erlangga.

Daoed Joesoef, 2014. Studi Strategi; Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional. Jakarta : Kompas Media Nusantara.

Fott, David. (2009). John Dewey and the mutual influence of democracy and education. Cambridge University Press.

Freire, P. (2007) The Politic of education: culture, power, and liberation. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Cetakan VI).

George Friedman, 2009. The Next 100 Years : A Forecast For The 21st century, New York : Anchor Book.

Hardjosatoto, S. (1985). Sejarah pergerakan nasional Indonesia, suatu analisis ilmiah. Yogyakarta: Liberty.

Hakim Chappy, 2011. Pertahanan Indonesia; Angkatan Perang Negara Kepulauan. Jakarta: Red and White Publishing.

HALJ. Laski, 1951, A Grammer Of Politics, Eleventh Impression. London : George Allen and Unwin Ltd.

Haryoko, Farida. (2014). Siaran Pers UI, ‘Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo Ajak Mahasiswa Menangkal Proxy War’, Senin, 10 Maret 2014.

John Locke, 1823, Membagi Kekuasaan Negara Menjadi Tiga Cabang yaitu Legislative, Eksekutif dan Federative. London : Mc Master University Archive.

John W. Creswell, 2013. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed: Edisi Ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kirschenbaum, H. (1995). 100 ways to enhance values and morality. Boston: Longwood Proffesional Book.

Kansil, S.H dan Christine S.T. Kansil, S.H., M.H., 2011. Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Jakarta : Rineka Cipta.

Makmur Supriyatno, 2014. Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nurmantyo, Gatot. (2014). Kuliah Umum oleh Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo bertajuk “Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War”, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2015).

Pakan Djon Lalanlangi, 2012. Kembali ke Jati Diri Bangsa; Menegakkan Sumpah Pemuda, Pancasila, Proklamasi dan UUD 1945. Jakarta : Kompas Media Nusantara.

Patching, K, (2007). Leadership, character and strategy. New York: Palgrave Macmillan.

Pizzi. William T. (1999). Trial Without Truth- Why our system of criminal trials has become an expensive failure and what we need to do to rebuild it. New York: New York University Press.

Raharjo. Satjipto. (2004). Kemanusiaan, Hukum dan Teknokrasi.2004-a

Rahardjo. Satjipto. (1981). Manfaat Telaah Ilmu Sosial terhadap Hukum. Pidato Pengukuhan Penerimaan Jabatan Sebagai Guru Besar Tetap dalam Mata Kuliah Sosiologi Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang. 13 Desember 1980. (Kumpulan Pidato-Pidato Pengukuhan). Bandung: Alumni Bandung, 169.

Rahardjo, Satjipto. (1987). Mempengaruhi Pendidikan Hukum di Indonesia Untuk Apa dan Ke Arah Mana? Jurnal Mimbar Hukum Nomor 5/V/1987 FH UGM Yogyakarta.

Renan, E. (1994). Apakah bangsa Itu? (Diterjemahkan oleh Prof MR Sunario dari ”Qu’est ce Qu’une Nation” (1882). Bandung: Penerbit Alumni.

Sunggono, Bambang. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik . Jakarta: Sinar Grafika.

Subagyo Agus, 2015. Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suryana Effendy, dan Kaswan, S.Pd.,MM., 2015. Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa; Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Bandung : Refika Aditama.

Soekarno, 2016. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Yogyakarta : Media Pressindo.

Spence. Gerry. (1997). The Death of Justice. New York: St Martin’s Press.

Subagyo, Agus. (2015). Bela Negara, Peluang dan Tantangan di Era Global, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2015).

Tjokropranolo, 1992. Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman; Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia. Jakarta : Surya Persindo, PT. Inter Masa.

Tono Suratman, 2008. Patriotisme; Semangat Bela Negara. Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara.

Wahyono, S.K. 2003, Pengertian dan Lingkup Keamanan Nasional, Jakarta : KSKN UI.

Jurnal

Jurnal dan Peraturan Perundang-undangan

Jurnal Hukum Militer, Vol 1.No.6, Mei 2003, Pusat Studi Hukum Militer Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta.

Jurnal Studi Kepolisian, Edisi 076, Januari-April 2012.

Jurnal Pertahanan, Volume 5, Nomor 3 Desember 2015.

Jurnal Karya Vira Jati Seskoad, Edisi 01, Mei 2016.

Perundang-undangan

UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

UU No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara.

UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Wawancara

Wawancara dengan Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. R. Benny Riyanto, SH, MH, Cn. di Jalan Prof. H. Soedarto, SH. Tembalang Kota Semarang Fakultas Hukum Undip Semarang.

Wawancara dengan Dosen HTN Hasyim Asy'ari, S.H, M.Si., Ph.D. di Jalan Prof. H. Soedarto, SH. Tembalang Kota Semarang Fakultas Hukum Undip Semarang.

Wawancara dengan Dr. Ani Purwanti, S.H., M.Hum. Dosen Universitas Diponegoro.

Wawancara dengan Perwira, Bintara dan Tamtama Perwakilan Prajurit Yonif 400/Raider Kodam IV/Diponegoro sebagai Pembina/pelatih Kader Bela Negara.

Wawancara dengan Perwakilan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang.

Wawancara dengan Perwakilan Anggota Resimen Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang.

Wawancara dengan Perwakilan masyarakat Semarang.

Downloads

Additional Files

Published

2017-07-21

How to Cite

Gredinand, D. (2017). Penerapan Pendidikan Bela Negara di Perguruan Tinggi. Strategi Pertahanan Darat (JSPD), 3(2). https://doi.org/10.33172/jspd.v3i2.45