Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL <p><span style="color: #000000; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Strategi Pertahanan Laut(Sea Defense Strategy) is one of the scientific study programs at The Republic of Indonesia of Defense University that has the task of carrying out educational, research, and community service activities in the field of state defense, and defending the country according to the curriculum in the Sea Defense Strategy.</span></p><p><span style="color: #000000; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">The Journal of Strategi Pertahanan Laut aimed at disseminating research results in the field of National and international-minded Sea Defense Strategy based on Indonesia's specific knowledge based on identity, nationalism, and national integrity.</span></p> Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN) en-US Jurnal Strategi Pertahanan Laut 2830-2338 <p><strong>Proposed Policy for Journals That Offer Open Access</strong>. Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p><ul><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>).</li></ul><p><strong>Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. </strong>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p><ul><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li></ul><p align="justify">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>)</p> THE EVOLUTION AND INSTITUTIONALIZATION OF THE NAVAL PARTNERSHIP BETWEEN INDONESIA AND ASEAN https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/12576 This essay explores the evolution and institutionalization of the naval partnership between Indonesia and the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). The background reveals the maritime challenges faced by these entities in the dynamic Asia-Pacific region, necessitating collaborative security efforts. The purpose of the study is to analyze how this naval relationship has developed over time and its impact on regional maritime stability. The design/methodology/approach encompasses historical analysis, policy examination, and case studies of joint naval exercises. The results demonstrate that Indonesia and ASEAN's naval partnership has evolved from historical precedents to structured cooperation, incorporating joint exercises, information sharing, and capacity building. This collaboration contributes to regional maritime security and exemplifies the collective approach to addressing common challenges. In conclusion, this essay underscores the significance of such partnerships in shaping maritime security dynamics and promoting stability in an increasingly interconnected world. Rita Komalasari Cecep Mustafa Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-25 2023-12-25 9 2 1 18 10.33172/spl.v9i2.12576 STRATEGI PERTAHANAN MARITIM INDONESIA SEBAGAI RESPON TERHADAP SENGKETA DI WILAYAH LAUT CINA SELATAN https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/14489 Abstrak: Dinamika lingkungan strategis di kawasan Laut China Selatan terus mengalami<div>perubahan. Indonesia yang secara tegas mendeklarasikan dirinya sebagai non-claimantstatesturut</div><div>dalam arena persengketaan dalam upaya claimant-states dalam merebutkan hak di Laut Cina</div><div>Selatan. Sengketa tersebut melibatkan Indonesia akibat adanya klaim wilayah Laut Cina Selatan</div><div>oleh Tiongkok yang beririsan dengan wilayah yurisdiksi ZEE Indonesia di laut Natuna Utara.</div><div>Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai stratrgi pertahanan maritim</div><div>Indonesia sebagai respon terhadap konflik Laut Cina Selatan. Penelitian ini dikembangkan</div><div>menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah telah</div><div>melakukan sejumlah upaya yang diperlukan terkait dengan sengketa Laut Cina Selatan melalui</div><div>proses diplomasi dan menghadirkan kekuatan militer dan nonmiliter di Laut Natuna Utara.</div><div>Kesimpulan penelitian ini adalah pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah cara untuk</div><div>menyelesaikan sengketa di laut Natuna Utara melalui diplomasi dan menghadirkan kekuatan</div><div>militer. Pemerintah Indonesia harus senantiasa mencermati perkembangan dinamika yang terjadi</div><div>di LCS dan meningkatkan koordinasi antar institusi terkait dalam menangani sengketa di Laut Cina</div><div>Selatan tsb. Koordinasi institusi yang terkait seperti TNI AL, BAKAMLA, KPLP, POLAIR, PSDKP harus</div><div>terus dijaga dan ditingkatkan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Pengerahan alutsista</div><div>tambahan berupa kapal patroli dan khususnya pesawat dapat dilakukan sebagai salah satu cara</div><div>untuk memperbesar wilayah pengawasan TNI AL dan instansi terkait lainnya untuk menjaga dan</div><div>mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia. Dengan hadirnya kekuatan militer dan non militer</div><div>secara aktif di wilayah Natuna Utara akan menunjukkan bahwa Indonesia akan selalu</div><div>mempertahankan serta menjaga wilayah kedaulatannya dan juga hal tersebut akan mempersempit</div><div>celah bagi negara Tiongkok untuk mengklaim wilayah laut Natuna Utara.</div><div>Kata Kunci: Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Strategi Pertahanan Maritim.</div> Nico Daniel Pasaribu Lukman Yudho Prakoso Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut 2023-12-25 2023-12-25 9 2 19 28 10.33172/spl.v9i2.14489 THE ROLE OF AMS IN ENHANCING REGIONAL DEFENSE AND SECURITY FOR ASEAN AS "EPICENTRUM OF GROWTH" https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/14572 Artikel ini menggali peran penting Negara-negara Anggota ASEAN (AMS) dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan regional, yang pada akhirnya menempatkan ASEAN sebagai “Episentrum Pertumbuhan.” Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan memahami peran AMS dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan regional di kawasan ASEAN. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yang menggabungkan data primer dari wawancara dan survei dengan pemangku kepentingan utama dan data sekunder dari tinjauan literatur. Analisis tematik dan konten digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang peran AMS dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan regional. Artikel ini mengeksplorasi peran penting AMS dalam menjaga keamanan dan stabilitas regional, menekankan pembangunan kepercayaan, konektivitas, diplomasi, dan kolaborasi dengan organisasi regional. Laporan ini menggali mekanisme penyelesaian sengketa di ASEAN dan komitmen kawasan terhadap diplomasi preventif. Lebih jauh lagi, artikel ini membahas tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh kejahatan terorganisir transnasional, dan upaya kolaboratif AMS untuk melawan ancaman-ancaman tersebut. Terakhir, artikel ini membahas keamanan lingkungan, menekankan komitmen ASEAN terhadap pembangunan berkelanjutan, energi terbarukan, dan konservasi laut. Kesimpulannya, keterlibatan proaktif AMS dalam dinamika pertahanan dan keamanan memperkuat peran ASEAN sebagai “Episentrum Pertumbuhan.” Komitmen mereka terhadap stabilitas regional, penyelesaian perselisihan, melawan ancaman transnasional, dan kelestarian lingkungan menempatkan ASEAN sebagai mercusuar perdamaian, kemakmuran, dan ketahanan di kawasan Asia-Pasifik Rudy Sutanto Priyanto Priyanto Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-25 2023-12-25 9 2 29 45 10.33172/spl.v9i2.14572 PENERAPAN KONSEP "BLUE ECONOMY" SEBAGAI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PERTAHANAN LAUT https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/14490 Permasalahan perbatasan Laut Natuna Utara dinilai sebagai sebuah ancaman Kawasan bagi Indonesia. Mengingat letak geografis LNU yang berbatasan langsung dengan negara-negara ASEAN dan konflik Laut China Selatan yang sedang berlangsung. Melalui ini, maka penting bagi Indonesia untuk dapat mempersiapkan kedua kemungkinan, yang pertama perebutan Kawasan LNU, yang kedua dampak perang laut dari adanya konflik LCS. Maka konsep Ekonomi biru hadir, guna untuk dapat meningkatkan perekonomian negara dan menghidupkan Masyarakat pesisir. Sehingga dapat mengembangkan pertahanan laut secara bertahap, didaerah pesisir melalui adanya aktivitas ekonomi yang padat di perairan. Oleh karena itu, Indonesia diharuskan untuk mencoba memperkuat pertahanan laut melalui penerapan ekonomi biru. Dalam penelitian ini, maka peneliti akan difokuskan dengan studi kasus LNU dan urgensi penerapan ekonomi biru di Kawasan LNU sebagai pengembangan kemampuan pertahanan laut di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data sekunder. Dyah Sekar Arum Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-25 2023-12-25 9 2 46 61 10.33172/spl.v9i2.14490 AMPHIBIOUS FORCES IN THE TOTAL WAR AGE: EXPLORING INDONESIA'S MULTIFACETED CONTRIBUTIONS TO STATECRAFT IN THE ASIA-PACIFIC REGION https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/12606 This paper explores the roles and functions of Indonesian amphibious forces in the Asia-Pacific region, offering insights into their legal foundations, contemporary relevance, and multifaceted contributions to statecraft. The primary purpose of this paper is to provide a comprehensive analysis of Indonesia's amphibious forces, serving as a case study to illuminate their evolving significance in the total war age. By examining the legal protections, contemporary utilization, and strategic implications of these forces, this study aims to fill existing gaps in the literature and offer valuable insights for scholars, policymakers, and military strategists. Methodology: This research employs literature study. Result/Conclusion: The analysis reveals that legal foundations play a crucial role in the development of amphibious forces, with Indonesia's constitutional legislation serving as a key enabler. These forces serve as potent tools for power projection, deterrence, humanitarian assistance, and disaster relief. Furthermore, they contribute to Indonesia's foreign policy objectives and diplomatic initiatives in the Asia-Pacific region. This paper underscores the continued relevance of amphibious forces in modern warfare and highlights Indonesia's effective utilization as a case study. Ultimately, it provides a comprehensive understanding of their multifaceted contributions to statecraft in the total war age, with implications for scholars, policymakers, and military strategists seeking to navigate the complexities of contemporary security dynamics. Rita Komalasari Cecep Mustafa Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-25 2023-12-25 9 2 62 77 10.33172/spl.v9i2.12606 PERTEMPURAN LAUT TEBING MERAH PADA ERA PENGHUJUNG DINASTI HAN https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/12600 Pertempuran Tebing Merah, Juga dikenal dengan Pertempuran Chibi, adalah pertempuran Laut yang mentukan pada musim dingin tahun 208-209 Masehi di masa penghujung Dinasti Han, Sekitar dua belas tahun sebelum sebelum dimulainya Periode Tiga kerajaan dalam sejarah Tiongkok, pertempuran terjadi antara pasukan sekutu <strong>Sun Quan</strong>, <strong>Liu Bei</strong> dan <strong>Liu Qi</strong> melawan pasukan yang lebih unggul dari Panglima perang Utara Perdana Menteri <strong>Cao Cao</strong>. Liu Bei bersama Sun Quan Menggagalkan Upaya Cao Cao untuk menaklukan wilayah Selatan Sungai Yangtze dan Menyatukan kembali Wilayah Kerajaan Dinasti Han Timur, bagaimana kekuatan Superior yang lebih unggul di kalahkan oleh Kekuatan Imperior yang lebih lemah mari kita bahas lebih lanjut dalam tulisan dibawah ini. deni yulyadi Lukman Yudho Beni Rudiawan Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut 2023-12-25 2023-12-25 9 2 78 88 10.33172/spl.v9i2.12600 PENGARUH PEMIKIRAN ALFRED THAYER MAHAN DAN JULIAN STAFFORD CORBETT TERHADAP ANGKATAN LAUT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN MARIRIM https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/14498 Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang luas dan kaya akan sumber daya lautnya, sehingga dengan demikian maka sudah kewajiban bagi negara untuk dapat menjaga dan melindungi perairan Indonesia. Tentara Nasional Indonesia Angkatan laut sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam menjaga pertahanan laut. Pengendalian secara sepenuhnya terhadap laut merupakan suatu hal yang bisa dilakukan oleh Angkatan Laut Indonesia dalam kaitannya sebagai kekuatan laut (<em>Sea Power</em>) sebagai upaya untuk menjaga dan melindungi laut. Dalam pelaksanaanya, Angkatan Laut diharapkan dapat membuat strategi maritim yang efektif dan fleksible sesuai dengan perkembangan jaman agar dapat menjaga perairan Indonesia. Muh Ilyansyah Lukman Yudho Prakoso Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-25 2023-12-25 9 2 89 99 10.33172/spl.v9i2.14498 STRATEGI INTEROPERABILITY KRI DENGAN SKADRON UDARA 52 UAV GUNA MENDUKUNG OPERASI KEAMANAN LAUT NATUNA UTARA https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/SPL/article/view/14573 Operasi pengamanan Laut Natuna Utara dilakukan untuk menangkal dan menindak segala ancaman yang mengganggu kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan laut. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi penerapan interoperabilitas KRI dengan UAV Skadron Udara 52 untuk efektivitas operasi keamanan laut di Laut Natuna Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan aspek teknis masih terdapat keterbatasan dalam hal koordinasi, komunikasi, penggelaran dan sistem interoperabilitas antara KRI dan Skadron 52 yang mengoperasikan CH-4 masih terbatas berupa transfer data audio dengan frekuensi radio saja, sehingga hal ini belum mendukung realisasi sistem Network Centric Warfare (NCW). Dari aspek prosedural, sistem kendali terpadu udara dan laut ini menggunakan sistem data link dengan transfer suara terbatas. Dari sisi manusia, terdapat keterbatasan pada jumlah SDM CH-4 dan jumlah skuadron udara CH-4 itu sendiri. Kesimpulan penelitian dari tinjauan aspek teknis, prosedural dan manusia, interoperabilitas KRI dengan Skuadron UAV 52 dalam rangka operasi keamanan di Laut Natuna Utara masih belum efektif. Strategi pemanfaatan CH-4 dalam operasi pengamanan Laut Natuna dalam rangka menjaga kedaulatan negara adalah dalam rangka menangkal dan menindak segala ancaman yang mengganggu kedaulatan Republik Indonesia termasuk pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan laut. Sumber daya yang digunakan adalah seluruh jajaran Koarmada 1 dan Koopsau 1 sebagai unsur pelaksana yang dapat diintegrasikan dalam operasi keamanan laut Natura Utara Zul Supri Nazara Sovian Aritonang Ansori Ansori Copyright (c) 2023 Jurnal Strategi Pertahanan Laut 2023-12-25 2023-12-25 9 2 100 124 10.33172/spl.v9i2.14573