ANALISIS PENILAIAN SISTEM AIR INDEPENDENT PROPULSION (AIP) UNTUK KAPAL SELAM TIPE U 209 GUNA MENAMBAH EFEK DETERRENT PADA ARMADA TNI AL

Authors

  • Anissa Nurmawati Universitas Pertahanan RI
  • Romie Oktovianus B Universitas Pertahanan RI
  • Bambang Joko S. Universitas Pertahanan RI

Abstract

Indonesia adalah negara maritim dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Oleh sebab itu, untuk menambah efek deterrent negara dan bangsa serta menanggulangi ancaman di wilayah laut, sudah saatnya kita meningkatkan kualitas kekuatan pertahanan melalui armada kapal selam yang handal. Salah satu tolok ukur paling berpengaruh untuk bisa disebut handal adalah kapal selam yang memiliki submerged endurance yang baik. Cara untuk menambah periode selam adalah melalui perubahan sistem engine yang ada di dalam kapal selam. Peningkatan teknologi melalui perubahan sistem utama dan pendukung engine ini disebut dengan Air Independent Propulsion (AIP). Pengembangan teknologi AIP masih terus berlangsung dan cukup dirahasiakan kemampuannya karena termasuk ke dalam kekuatan pertahanan yang harus dijaga. Dalam tulisan ini, peneliti akan menentukan parameter yang paling sesuai untuk menganalisis sistem AIP kapal selam, serta memberikan peniliaian terhadap sistem propulsi AIP melalui parameter tersebut untuk mendapatkan jenis sistem propulsi yang sesuai. Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan wawancara dengan pihak industri untuk menganalisis sistem AIP melalui metode kualitatif analisis Forced Decision Matrix (FDM). Hasil analisis menunjukkan bahwa kapal selam jenis diesel-electric paling sesuai dengan kondisi negara kita dengan hasil skor 1,28. Opsi terbaik kedua adalah mesin jenis CCDE dengan skor analisis 1,04. Selanjutnya mesin jenis Stirling menempati opsi ketiga dengan skor 0,72. MESMA menempati posisi keempat dengan skor 0,64, dan mesin jenis Fuel Cell di opsi terakhir dengan skor 0,40.

References

Daftar Pustaka

Anwar, Syaiful. (2015). Penguasaan Teknologi Pertahanan oleh SDM Pertahanan Indonesia dalam Rangka Menghadapi Peperangan Masa Depan. Jurnal Pertahanan, 5 (1), April

Asmoro, N. D., Setiarso, B., & Sukarno. (2018). Perumusan Strategi Penguasaan Industri Maritim untuk Memperkuat Pertahanan Negara. Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 17 No 2, 162-170.

Lain, M., J., Brandon, J., Kendrick, E. (2019). Design Strategies for High Power vs. High Energy Lithium Ion Cells. MDPI Battery Journal, 5, 64; Doi: 10.3390/batteries5040064

Lee, J., Shay, T. (2018). Analysis of Fuel C ell Applied for Submarine Air Independent Propulsion (AIP) System. Journal of Marine Science and Technology, 26, 657-666. Doi: 10.6119/JMST.201810_26 (5).0005

Menon, R., R., Vijayakumar, R., Pandey, J., K. (2020). Selection of Optimal Air Independent Propulsion System using Forced Decision Matrix. Defence Science Journal, Vol. 70, No. 1, January 2020, pp. 103-109, DOI: 10.14429/dsj.70.13678.

Moleong, L. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pemerintah Indonesia. 1985. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut). Lembaran RI Tahun 1985 No. 17. Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 1996. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia. Lembaran RI Tahun 1996 No. 6. Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 1983. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Lembaran RI Tahun 1983 No. 5. Jakarta : Sekretariat Negara.

Sihombing, N. A., & HASIBUAN, N. (2019). Ketahanan Nasional. https://doi.org/10.31227/osf.io/9twza

Downloads

Published

2021-06-28