ANALISIS POLA SEBARAN KAPAL PENCURI IKAN LAUT NATUNA UTARA GUNA MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN NEGARA

Authors

  • Muhammad Fiqi Fadilah Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Sobar Sutisna Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Dendy Mahabror Universitas Pertahanan Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33172/tp.v2i2.817

Abstract

Laut Natuna Utara berada di wilayah perbatasan Indonesia serta terhubung dengan perairan bebas sehingga aktifitas pencurian ikan sangat rawan terjadi. Kasus pencurian ikan ini merupakan ancaman nirmiliter yang merugikan Negara Indonesia. Oleh karena itu Negara mempunyai kewajiban untuk menangkal serta memberantas praktik pencurian ikan. Dalam membangun daya tangkal yang tinggi terhadap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan maka penyelenggaraan pertahanan Negara mengintegrasikan pertahanan militer dan nirmiliter. Setiap unsur kekuatan dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan terarah dibawah kesatuan komando dengan memadukan strategi pertahanan, sehingga merupakan satu totalitas pertahanan Negara. Teknologi SAR (Synthetic Aperture Radar) dari citra Radarsat-2 dan VMS (Vessel Monitoring System) dapat dimanfaatkan sebagai upaya pemantauan dan pelacakan aktifitas pencurian ikan. Tujuan penelitan ini untuk menganalisis pola sebaran kapal pencuri ikan dan strategi operasi pertahanan laut. Berdasarkan hasil penelitian, sepanjang tahun 2016 terdapat lokasi potensi daerah penangkapan ikan yang tersebar di wilayah Laut Natuna Utara dengan potensi pencurian ikan yaitu sebanyak 444 kapal. Praktik pencurian ikan dominan terjadi pada wilayah batas landas kontinen yang memiliki jarak dari tepi pantai sekitar 2-150 mil laut dengan intensitas tinggi pada bulan-bulan di Musim Peralihan II. Dengan demikian diperlukan strategi pertahanan Negara untuk menghadapi ancaman pencurian ikan tersebut. Strategi kolaborasi merupakan salah satu upaya menjaga laut secara bersama-sama. Konsep kolaborasi tersebut yaitu diantaranya stakeholder saling bersinergi dengan sama-sama beroperasi namun membagi jadwal masing-masing dan saling berbagi informasi

References

Admin. (2019). “Bakamla RI Bahas Strategi Pengamnan Laut Natuna Utara”. Retrieved from http://tni.mil.id/ view- 164190 - bakamla-ri-bahas-strategi-pengamanan – laut – natuna–utara .html, diakses pada 5 Januari 2020, pukul 15.27 WIB.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2015) . Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan.

Longepe, N., Guillaume , H., Ardianto, R., & et al. (2017). Completing fishing monitoring with spaceborne Vessel Detection System (VDS) and Automatic Identification System (AIS) to Assess Illegal Fishing in Indonesia. Elsevier Marine Pollution Bulletin.

Mahabror, D., Hidayat, J. J., & Zaky, A. R. (2017). Integrasi Data VMS dengan ECHO SAR untuk Identifikasi Illegal Fishing dengan Bahasa Phyton.

Mahabror , D., & Hidayat, J. J. (2018). Analisis Kerugian Ekonomi Akibat Illegal Fishing di Zona Ekonomi Eksklusif Perairan Natuna. Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan IV (pp. 268-275). Surabaya: Universitas Trunojoyo Madura.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan.

Pusat Data dan Informasi. (2016). Buku Kelautan dan Perikanan dalam Angka Kabupaten Natuna. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sutanto. (1999). Penginderaan Jauh Jilid 2 (3ed). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wyrtki, K. (1961). Physical Oceanography of South East Asian Water. California: Scripps Institution of Oceanography.

Downloads

Published

2020-12-29

How to Cite

Fadilah, M. F., Sutisna, S., & Mahabror, D. (2020). ANALISIS POLA SEBARAN KAPAL PENCURI IKAN LAUT NATUNA UTARA GUNA MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN NEGARA. Teknologi Penginderaan, 2(2). https://doi.org/10.33172/tp.v2i2.817