IDENTIFIKASI KERENTANAN SEISMIK KAWASAN RINDAM ISKANDAR MUDA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PERTAHANAN

Authors

  • Rilza Nur Akbar Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Luhut Simbolon Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Makmur Supriyatno Universitas Pertahanan Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33172/tp.v3i2.824

Abstract

Resimen Induk Daerah Militer Iskandar Muda (Rindam Iskandar Muda) di provinsi Aceh merupakan salah satu objek vital pertahanan yang memiliki satuan jajaran yang terdiri dari: Sekolah Calon Tamtama (Secata), Sekolah Calon Bintara (Secaba), Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur), Depo Pendidikan Bela Negara (Dodik Bela Negara). Secara geologi kawasan Rindam Iskandar Muda berada di atas  sesar (patahan) Aceh yang merupakan area potensi sumber kegempaan. Selain itu, sesar (patahan) Seulimum yang berada di timur dan zona subduksi yang berada di barat kawasan Rindam Iskandar Muda juga merupakan area-area potensi sumber utama kegempaan dari skala yang kecil hingga skala yang besar.  Dengan adanya pengembangan pembangunan dan infrastruktur yang berkesinambungan di kawasan Rindam Iskandar Muda maka salah satu upaya peningkatan mitigasi bencana gempabumi yaitu dengan pengetahuan terkait kondisi lapisan sedimen dan responnya terhadap gempabumi yang terjadi. Kajian mikrotremor melalui metode Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) dapat mengetahui karakteristik lapisan sedimen. Penelitian ini memiliki tujuan dalam mengidentifikasi frekuensi dominan (fo), faktor amplifikasi (A) dan indeks kerentanan seismik (Kg) berdasarkan hasil interpretasi kurva HVSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Rindam Iskandar Muda memiliki rentang nilai frekuensi dominan antara 0.33 Hz hingga 11.6 Hz dengan variasi faktor amplifikasi antara 1.43 hingga 4.32 dan indeks kerentanan seismik antara 0.34 hingga 7.77. Berdasarkan manifestasi rentang frekuensi dominan tersebut, 55 % kawasan Rindam Iskandar Muda berada di atas permukaan tanah yang memiliki ketebalan lapisan sedimen lebih dari 30 meter. Ditinjau dari faktor amplifikasi lebih dari 77 % area Rindam Iskandar Muda berada dalam kategori rendah hingga sedang. Zona dengan indeks kerentanan seismik 6 hingga 7.7 berada nyaris melingkar melingkupi kawasan Rindam Iskandar Muda. Validitas terhadap varibael indeks kerentanan seismik memiliki akurasi yang tinggi dengan data-data visual di lapangan yaitu berupa tingkat keretakan dinding bangunan.

References

Arifin, Samsul. (2013). Interpretasi Geologi Bawah Permukaan Daerah Potensi Panas Bumi Lombang Sumenep Berdasarkan Pemodelan Electrical Resistivity Tomography (ERT). Institut Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Bennett, J.D., Bridge, D. McC., Cameron, N.R., Djunuddin, A., Ghazali, S.A., Jeffrey, D. H., Kartawa, W., Keats, W., Rock, N.M.S., Thomson, S.J., and Wandoyo, R. (1981). Geologic Map of the Banda Aceh quadrangle, Sumatera. Geological Research and Development Centre. Bandung Indonesia.

Boominathan, A., Dodagoudar, G.R., Suganthi, A. et al. (2008). Seismic Hazard Assessment of Chennai City Considering Local Site Effects. J Earth Syst Sci 117, 853-863.

Kanai, Kei. (1983). Engineering Seismology. Japan: Tokyo University.

Kusumaputra, T.M. (2012). Amplifikasi.

Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. (2000). Local Site Effect of Kobe Based on Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on Seismic Zonation EERI, Palm Springs California.

SESAME. (2004). Guidelines for the Implementation of the H/V Spectral Ratio Technique on Ambient Vibration: Measurements, Processing and Interpretation.

Downloads

Published

2022-01-07

How to Cite

Akbar, R. N., Simbolon, L., & Supriyatno, M. (2022). IDENTIFIKASI KERENTANAN SEISMIK KAWASAN RINDAM ISKANDAR MUDA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PERTAHANAN. Teknologi Penginderaan, 3(2). https://doi.org/10.33172/tp.v3i2.824

Most read articles by the same author(s)