ANALISA PAPARAN RADIO FREQUENCY RADIATION (RFR) DARI RADAR PERTAHANAN TNI AU TERHADAP PERSONEL PENGAWAK RADAR BERDASARKAN STANDAR INTERNATIONAL COMMISSION ON NON-IONIZING RADIATION PROTECTION (ICNIRP)

Penulis

  • Najih Abdul Haq Universitas Pertahanan Indonesia
  • Sungkono Sungkono Universitas Pertahanan Indonesia
  • Luhut Simbolon Universitas Pertahanan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33172/tp.v3i1.739

Abstrak

Radar adalah suatu perangkat yang memancarkan gelombang elektromagnetik ke suatu objek serta menerima gelombang pantulan dari abjek yang diinginkan selama masih dalam jangkauannya. Pada umumnya radar memiliki daya pancar puncak (peak transmit power) melebihi 1 MW dan daya pancar rata-rata (average power) diatas 1 kW. Besarnya daya pancar radar tersebut menimbulkan isu keselamatan dan keamanan bagi personel pengawak radar. Paparan Radio Frequency Radiation (RFR) yang terlalu tinggi dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan masalah keselamatan dan keamanan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan analisa tentang paparan RFR dari radar pertahanan TNI AU terhadap personel pengawak radar berdasarkan standar ICNIRP. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam pengambilan data terhadap paparan Radar PSR dan SSR. Dari kelima titik lokasi di Satuan Radar-211/Tanjung Kait menunjukkan nilai aman, dibawah 0,4 W/kg untuk SAR rata-rata seluruh tubuh (whole-body average), sesuai standar ICNIRP. Untuk mencegah bahaya paparan radiasi radar dan sejauh mana dampak radiasi radar bagi personel Satrad, diberikan analisis perhitungan tentang jarak minimum kemiringan aman SAR, dimana jarak minimum kemiringan aman SAR dengan sudut 30,91° adalah 8,36 meter untuk radar PSR, radar SSR 7,67 meter, sedangkan apabila sudut 50,86° minimal jarak kemiringan aman SAR 3,49 meter untuk radar PSR, dan radar SSR yaitu 12,77 meter. Selanjutnya dalam menentukan keselamatan dan keamanan terhadap paparan RFR diberikan perhitungan tentang minimal jarak horizontal aman SAR di luar ruangan, saat di Lapangan Upacara untuk radar PSR 7,17 meter, radar SSR 6,58 meter, Halaman Tower 2,20 meter radar PSR, dan radar SSR 8,06 meter

Referensi

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Friis, HT. (1946). Catatan tentang Formula Transmisi Sederhana. IRE Proc 34 (5) : 254-256.doi : 10. 1109/JRPROC. 1946.234568. S2CID

Hirata, Akimasa, et al. (2010). Effect of the averaging volume and algorithm on the in situ electric field for uniform electric- and magnetic-field exposures. Physics in Medicine and Biology 55(9): N243-52. DOI: 10.1088/0031-9155/55/9/N03.

ICNIRP. (1998). Guidelines for limiting exposure to time-varying electric, magnetic, and electromagnetic field (up to 300 GHz). Helt Phys, Vol 7, No.4 , pp.494-523.

L3Harris. Standard and Hight Gain Horn Antenna For RF Microwave. Retrieved from https://www.atmmicrowave.com/waveguide/horn-antenna-standard-gain-wide-band/, diakses pada 9 Desember 2020.

Li Zhe, at al. (2019). Phased-Array Radar System Simulator (PASIM) : Development and Simulation Result Assessment. Remote Sens. 11, 422; doi:10.3390/rs11040422.

Orfanidis, Sophocles J. (2010). Signal Processing. New Brunswick: Rutgers University.

Ramadhani, Desi Nurqamarina, et al. (2019). Perhitungan jarak Paparan Radiasi Base Transceiver Station pada Frekuensi 900 MHz, 1800 MHz, dan 2100 MHz Berdasarkan Standar World Health Organization. Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 17 No. 2 : 111-128.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ISBN: 979-8433-64-0.

Weber, et al. (2014). Secondary Surveillance Phased Array Radar (SSPAR): Initial Feasibility Study. Massachusetts Institute of Technology. Washington, D.C. 20591.

Diterbitkan

2021-07-31

Cara Mengutip

Haq, N. A., Sungkono, S., & Simbolon, L. (2021). ANALISA PAPARAN RADIO FREQUENCY RADIATION (RFR) DARI RADAR PERTAHANAN TNI AU TERHADAP PERSONEL PENGAWAK RADAR BERDASARKAN STANDAR INTERNATIONAL COMMISSION ON NON-IONIZING RADIATION PROTECTION (ICNIRP). Teknologi Penginderaan, 3(1). https://doi.org/10.33172/tp.v3i1.739

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama