PERPADUAN NILAI BUDAYA DAN AGAMA SEBAGAI SARANA RESOLUSI KONFLIK KEPENTINGAN: TINJAUAN ATAS FALSAFAH “TUAN MA” DI LARANTUKA

Authors

  • Andreas Fernandez Universitas Pertahanan RI
  • Djayeng Tirto Universitas Pertahanan RI

Abstract

Fenomena konflik kepentingan telah mewarnai kehidupan bersama di Kabupaten Flores Timur. Dinamikanya mengalami penngkatan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pendekatan yang mantap sebagai resolusi konflik atas konflik tersebut. Dalam kerangka itu, kearifan lokal menjadi alternatif terbaik. Salah satu kearifan lokal di Larantuka yang tetap bertahan hingga sekarang adalah Tuan Ma, yang adalah perpaduan nilai budaya Lamaholot dan agama Katolik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena konflik kepentingan di Kabupaten Flores Timur, serta mengidentifikasi nilai-nilai luhur dan elemen-elemen yang terkandung dalam falsafah Tuan Ma yang dapat dijadikan modal dasar untuk resolusi konflik kepentingan di Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian dengan desain penelitian fenomenologi, studi kasus dan riset sejarah. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan pengalaman penulis (observasi). Selan itu, dilakukan juga pengujian atas keabsahan data yang terkumpul dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan cara. Hasli penelitian ini memperlihatkan bahwa ada berbagai faktor penyebab dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik kepentingan di Kabupaten Flores Timur. Di samping itu, ada juga kandungan nilai dan elemen-elemen dalam falsafah Tuan Ma yang dapat menjadi sarana resolusi konflik kepentingan di sana. Jika falsafah Tuan Ma tersebut dapat diaktualisasikan oleh semua pihak di Kabupaten Flores Timur maka dapat dijamin akan tercapainya resolusi konflik kepentingan dan kehidupan damai yang abadi.

References

Fajriyah, Isrotul. (2017). Pembangunan Perdamaian dan Harmoni Sosial di Bali Melalui Kearifan Lokal Menyama Braya. Jurnal Universitas Pertahanan, 3 (1), 1 - 19.

Galtung, Johan & Webel, Charles (ed.). (2007). Handbook of Peace and Conflict Studies. Routledge: New York.

Ihyanudin, Achmad. (2016). Dualisme Kepengurusan PT. Metromini: Konflik Kepentingan dalam Pengelolaan Transportasi Publik. Jurnal Universitas Airlangga, 1 (1), 1 – 13.

Malik, Ichsan et.al. (2007). Bergerak Bersama Mencegah Konflik. Jakarta: Institut Titian Perdamaian dan Yayasan Tifa.

Malik, Ichsan (2017). Resolusi Konflik Jembatan Perdamaian. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Roibin. (2010). Agama dan Budaya: Relasi Konfrontatif atau Kompromistik? Jurnal Hukum dan Syariah, 1 (1), 1 – 7.

Suprapto. (2013). Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Bagi Upaya Resolusi Konflik. Jurnal IAIN Mataram, 21 (1), 19 -38.

Susanto, Astrid. (2006). Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta.

Tim Penyusun Unhan. (2019). Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Pertahanan. Bogor: Unhan Press.

Tukan, Stanley Emil Tobi. (2015). Ritual Semana Santa di Larantuka Sebagai Ide Penciptaan Seni. Tugas Akhir Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Wuli, Rofinus Neto. (2015). Kekuatan Budaya dan Nilai-Nilai Keagamaan dalam Resolusi Konflik Demi Terwujudnya Rekonsiliasi dan Budaya Damai: Studi pada Masyarakat Ngada di Flores Nusa Tenggara Timur. Tesis Magister. Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Pertahanan, Universitas Pertahanan.

Downloads

Published

2021-08-30