RETURNIS ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA : ANCAMAN DAN TANTANGAN TERHADAP KEAMANAN NASIONAL
Abstract
Milisi Teroris Asing (MTA) asal Indonesia yang pada awalnya meninggalkan Indonesia dan bertempur di kawasan Timur Tengah kini tidak memiliki kejelasan status kewarganegaraan dan tempat tinggal termasuk yang berasal dari Indonesia yang menuntut Pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke tanah air. Pelbagai tantangan dan ancaman tentu akan dihadapi oleh Indonesia, potensi konflikpun akan timbul seiring dengan tibanya MTA yang menjadi returnis ISIS ini ke Indonesia, sehinga dapat mengakibatkan ketidakstabilan kondisi keamanan nasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis eskalasi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh Returnis ISIS terhadap keamanan nasional Indonesia serta peran dan tantangan Pemerintah dalam menghadapi Returnis ISIS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengupulan data melalui wawancara, observasi tidak langsung, dan dokumentasi. Data diperoleh dari unsur kementerian dan lembaga, akademisi serta masyarakat umum yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peluang milisi teroris asing asal Indonesia untuk dapat kembali ke tanah air dan menimbulkan konflik di tengah masyarakat, hal tersebut karena ISIS masih terus menjadi ancaman yang serius walaupun secara kekuatan mereka telah tergerus dan tersudutkan, karena mereka sudah terlanjur menancapkan ideologi salafi-jihadis ekstrem kepada pengikutnya termasuk di Indonesia. Kemudian, Pemerintah tidak boleh kaku terhadap hukum yang ada karena apabila berhadapan dengan ancaman negara, wibawa Pemerintah harus dijungjung tinggi apabila mengedepankan keselamatan bangsa dan negara. Sehingga, untuk mengoptimalkan peran pelbagai pihak dalam menghadapi returnis ISIS, peneliti merekomendasikan model kerjasama kolaboratif dan terintegrasi bersifat semesta. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan guna menganalisis peran aktif dari masyarakat umum termasuk organisasi masyarakat.References
Arikunto, Suharsimi. (2010). “Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek”. Jakarta: Rineka Cipta.
Conboy, Ken. (2006). “The Second Front”. Jakarta: Equinox Publishing.
Halim, Devina. (2019). “Kompas.com, KALEIDOSKOP 2019: Sejumlah Teror yang Guncang Indonesia, Bom Bunuh Diri hingga Penusukan Wiranto”. Diakses melalui : https://nasional.kompas.com/read/2019/12/25/07485601/kaleidoskop-2019-sejumlah-teror-yang-guncang-indonesia-bom-bunuh-diri-hingga?page=all.
Hodge, Amanda. (2020).“Surabaya bombings: Police comb apartment after ISIS family attacks”, The Australian. Diakses pada tanggal 14 Juli 2020. Melalui : https://www.theaustralian.com.au/news/world/isis-family-bombschurches-kills-11-as-indonesias-christian-community-terrorised/news-story/54a5c0f81cacf190360cda604f9b8b69.
Jones, Sidney. (2016). “Family Suicide Attacks: Indonesia Must Deradicalize Mothers and Kids Too”, diakses pada tangal 14 Desember 2019. Melalui: https://www.npr.org/sections/parallels/2018/05/24/613383263/family-suicide-attacksindonesia-must-deradicalize-mothers-and-kids-too.
McElroy,Damien. (2019),"MI6 warns of 'very dangerous' Shamima Begum-style returnees", The National, February 15, diakses melalui: https://www.thenational.ae/world/europe/mi6-warns-of-very-dangerousshamima-begum-style-returnees-1.826247.
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. (2014). Qualitative Data Analysis, A. Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.
Rahmanto, Didik Novi. (2020). “Returnees Indonesia Membongkar Janji Manis ISIS”. PT Gramedia Pustaka : Jakarta.
Siagian, Sondang P. (2009). “Administrasi Pembangunan”, Jakarta : Bumi Aksara.
Sumaryadi, I. Nyoman., 2010, Sosiologi Pemerintahan. Penerbit: Ghalia. Indonesia, Bogor.