Peran Pemerintah Indonesia Dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan

Authors

  • Lena Adriana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

Abstract

Abstrak -- Konflik teritorial Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara telah berlangsung selama beberapa dekade dan saat ini belum menemukan penyelesaiannya. Dinamika konflik di Laut China Selatan tentunya dapat menimbulkan pengaruh yang kuat dalam proses manajemen maupun penyelesaian konflik itu sendiri. Konflik Laut China Selatan merupakan salah satu tantangan bagi stabilitas keamanan di kawasan termasuk bagi Indonesia sebagai non-claimant state. Walaupun Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik Laut China Selatan namun tetap berusaha mengambil peran dalam mengelola konflik tersebut. Hal tersebut didasarkan pada tanggung jawab Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika konflik di Laut China Selatan dari perspektif Indonesia dan Peran Pemerintah Indonesia dalam mengelola konflik Laut China Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dimana data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan juga didukung oleh data sekunder meliputi: buku; jurnal; dan dokumen yang terkait dengan konflik Laut Cina Selatan. Selain itu, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori peran, manajemen konflik dan diplomasi preventif untuk melihat dinamika konflik serta peran Pemerintah Indonesia dalam mengelola konflik Laut China Selatan. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih terus berperan dalam mengelola konflik Laut China Selatan termasuk mendorong ASEAN dan Tiongkok untuk membentuk Code of Conduct (CoC). Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan fakta bahwa konflik Laut China Selatan sudah berada pada tahap polarisasi, sementara hubungan antara Tiongkok-Vietnam dan Tiongkok-Filipina berada pada tahap segregasi sehingga pembentukan CoC menjadi sangat penting.

Kata Kunci: Peran Indonesia, Pengelolaan Konflik, Konflik Laut China Selatan

 

Abstract -- Territorial conflict in the South China Sea among several countries have been ongoing for decades and so far it is difficult to achieve solution. The dynamics of conflict in the South China Sea will certainly have a strong influence in the process of managing and resolving the conflict itself. The South China Sea conflict is one of the major challenge for security stability in the region including for Indonesia as a non-claimant state. Although Indonesia is not directly involved in the South China Sea conflict but is still trying to take a role in managing the conflict through preventive diplomacy instruments. It is based on Indonesia's responsibility to create world peace according to the mandate of the constitution. The purpose of this research is to analyze the dynamics of conflict in the South China Sea from the perspective of Indonesia and the role of the Government of Indonesia in managing the South China Sea conflict. This research using analytical descriptive method where primary data obtained through in-depth interviews and also supported by secondary data includes: books; journals; and documents related to South China Sea conflict. Moreover, this research will be analyzed using role theory, conflict management and preventive diplomacy to see conflict dynamics as well as the active role of the Government of Indonesia in managing the South China Sea conflict. The conclusion of the research show that the South China Sea conflict is already at the polarization stage, while the relationship between Tiongkok-Vietnam and Tiongkok-Philippines is at the stage of segregation so the CoC becomes very important.

Keywords: Role of Indonesian Government, management conflict, South China Sea conflict

Author Biography

Lena Adriana, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Jurnal

Pudjiastuti,Tri Nuke dan Prayoga, Pandu. 2015. ASEAN dan Isu Laut China Selatan: Transformasi Konflik Menuju Tata Kelola Keamanan Regional Asia Timur. Jakarta: LIPI.

Raharjo, Sandy Nur Ikfal. 2011. “Sengketa Kepulauan Spartly: Tantangan Bagi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011”. Jakarta: LIPI.

Suharna, Karmin. 2012. Konflik dan Solusi Laut China Selatan dan Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional. Majalah Ketahanan Nasional, Edisi 94.

Buku

Creswell, J.W. 2014. Research Design: Qualitative, quantitative and mixed methods approaches (4rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.

Djalal, Hasjim. 2001. Managing Potential Conflicts in South China Sea: Lessons Learned.

Fisher, Ronald J. 2001. Berghof Handbook for Conflict Transformation: Methods of Third-Party Intervention. Berlin: Berghof Research Center for Constructive Conflict Managemen

Hoffman, David A. 2010. Mediation and the Art of Shuttle Diplomacy. Negotiation Journal.

Holsti, K.J. 1992. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Sina Cipta.

Mack, Andrew. 1994. “Key Security Issues in the Asia Pasific”, dalam Leaver, Richard and Richardson, James (eds). (1993). The Post-Cold War Order: Diagnoses and Prognoses. Sydney: Allen and Unwin.

Miller, Christopher E. 2005. A Glosaary of Terms and Concepts in Peace and Conflict Studies (2nd Edition). Costa Rica: University for Peace.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ras, Abdul Rivai. 2001. Konflik Laut China Selatan dan Ketahanan Regional Asia Pasifik: Sudut Pandang Indonesia. Jakarta: PT. Rendino Putra Sejati.

Snow, Donald M dan Brown Eugene. 2000. International Relations: The Changing Contours of Power. New York: Longman.

Wiranto, Surya. 2016. Resolusi Konflik Menghadapi Sengketa Laut China Selatan. Leutikaprio, Yogyakarta.

Makalah Seminar, Konferensi dan Sejenisnya

Acharya, Amitav. Preventive Diplomacy: Issues and Institutions in the Asia Pasific Region. York University: Toronto, Canada. Paper presented to the 8th Asia-Pasific Roundtable, Kuala Lumpur, June 6-8, 1994.

Anwar, Dewi Fortuna. 2016, Oktober. ASEAN dan Isu Laut China Selatan. Tulisan dipresentasikan pada Seminar Laut China Selatan di Universitas Pertahanan.

Naskah Tidak Diterbitkan

Ditjen Strahan Kemhan. 2015. Pengaruh Perkembangan Konflik Laut Tiongkok Selatan terhadap Pertahanan Negara.

Surat Kabar dan Website

Arsana, I Made Andi. RI’s Position in the South China Sea Dispute, The Jakarta Post. 29 September 2012.

BBC Indonesia. Diterbitkan pada 23 Juni 2016. Diakses melalui http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160623_indonesia_jokowi_natuna November 2017.

Djalal, Hasjim. 2012. The South China Sea in Legal Perspective. Diterbitkan pada 16 Oktober 2012. Diakses melalui http://www.nghiencuubiendong.vn pada 16 November 2016.

Erdianto, Kristian. China Beri Sinyal Positif Terkait Pembahasan “Code of Conduct” di Laut China Selatan. Diterbitkan pada 18 Agustus 2016. Diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2016/08/18/19132971/china.beri.sinyal.positif.terkait.pembahasan.code.of.conduct.di.laut.china.selatan pada November 2017

Hardoko, Eva. 2016. Diterbitkan pada 12 Juli 2016. Diakses melalui http://internasional.kompas.com/read/2016/07/12/17095071/mahkamah.arbitrase.internasional.china.tak.berhak.klaim.seluruh.laut.china.selatan pada November 2017.

Nababan. Christine Novita. 2016. China Tolak Putusan Arbitrase, Giliran Filina Ambil Sikap. Diterbitkan pada 13 Juli 2016. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160713024041-113-144412/china-tolak-putusan-arbitrase-giliran-filipina-ambil-sikap pada Desember 2017.

Tuwo, Andreas Gerry. 2016. Alasan Tiongkok Tak Terima Putusan Sengketa Laut China Selatan. Diterbitkan pada 13 Juli 2016. Diakses dari http://global.liputan6.com/read/2551930/alasan-tiongkok-tak-terima-putusan-sengketa-laut-china-selatan pada Desember 2017.

Wardani, Hary Lukita. 2017. Kemeko Maritim Update Peta RI, Laut Natuna Jadi Laut Natuna Utara. Ditebitkan pada 14 Juli 2017. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-3560117/kemenko-maritim-update-peta-ri-laut-natuna-jadi-laut-natuna-utara pada November 2017.

Downloads

Additional Files

Published

2018-01-11