Dinamika Fake News Atau Hoax Sebagai Sumber Konflik Horisontal Pada Pilkada Propinsi DKI Tahun 2017
Abstract
Abstrak -- Pada awal diselenggarakannya Pemilu dan Pilkada secara langsung, media iklanlah yang banyak dipilih para kandidat. Media iklan tersebut di antaranya media cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Kemajuan teknologi komunikasi kemudian dimanfaatkan dalam kampanye Pilkada untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Perkembangan yang terjadi dalam Media sosial, sebagai bagian dari inovasi teknologi informasi, memberikan ruang bagi seseorang untuk menyuarakan pikirannya yang sebelumnya mungkin tidak pernah bisa terdengar. Facebook, Youtube, Blogspot, Google+, WhatsApp dan lain-lain tidak hanya bisa digunakan sebagai alat pemasaran, namun juga bisa digunakan sebagai alat kampanye politik dalam Pilkada. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif, dengan pendekatan deskriptif, yaitu mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil interprestasi di lapangan. Pada tahun 2017, agenda politik Indonesia adalah diselenggarakannya Pilkada serentak baik ditingkat Propinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota. Dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tersebut terdapat wilayah yang menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia yaitu Pilkada Propinsi DKI Jakarta. Namun, masifnya penggunaan media sosial pada kampanye Pilgub DKI 2017, menimbulkan kegaduhan yang sulit dihindari di media sosial. Maraknya hoax atau berita bohong menjadi fenomena yang mewarnai Pilkada Jakarta 2017 sejak putaran pertama. Media sosial menjadi disfungsi dikarenakan berita dan pesan-pesannya menimbulkan kegaduhan dan mengancam stabilitas. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini mengeksplor fenomena Dinamika Fake News dan Hoax Sebagai Sumber Potensi Konflik Pilkada Propinsi DKI Tahun 2017, selain itu penelitian ini juga bersifat induktif dan hasilnya lebih menekankan makna. Data yang terkumpul ialah melalui proses wawancara dengan atau opini dan observasi melalui media masa terkait dengan proses kampanye pada Pilkada DKI 2017. Selain itu data yang digunakan juga dari berbagai literatur. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan Teori dan Konsep seperti Teori Komunikasi Massa, Teori Konflik Sosial dan Konsep Keamanan Nasional. Penelitian ini menunjukan tiga hal yakni: Pertama, Menganalisis merebaknya berita palsu dan hoax dalam Pilkada DKI 2017; Kedua adalah Menganalisis berita palsu atau hoax dalam Pilkada DKI 2017, apakah dapat menggiring masyarakat pada tindakan yang menimbulkan konflik horisontal secara massif; dan ketiga Menganalisis sikap pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi berita palsu atau hoax pada Pilkada DKI 2017 agar tidak menggangu keamanan nasional.
Kata Kunci : Fake News, Hoax, Konflik Sosial, Pilkada DKI 2017
Abstract -- At the beginning of direct election and elections, advertisement media are chosen by many candidates. Advertising media such as print media, electronic media, and outdoor media. The advancement of communication technology is then utilized in the Pilkada campaign to gain sympathy from the community. The development that takes place in Social media, as part of information technology innovation, provides a space for a person to voice his thoughts that previously may never be heard. Facebook, Youtube, Blogspot, Google+, WhatsApp and others can not only be used as a marketing tool, but can also be used as a political campaign tool in Pilkada. This research uses the method of leather, with descriptive approach, that is collecting data obtained from result of interpretation in field. In 2017, Indonesia's political agenda is the simultaneous regional elections at both Provincial and District / City levels. In the implementation of the local elections there is a region that became the center of attention of the people of Indonesia, namely the Regional Head Election DKI Jakarta. However, the massive use of social media in the Jakarta Pilgub campaign in 2017, caused an unavoidable commotion in social media. The rise of hoax or false news is a phenomenon that colored elections Jakarta 2017 since the first round. Social media becomes a dysfunction because of the news and its messages causing noise and threatening stability. Researchers use descriptive qualitative research method, where this research explores the phenomenon of Fake News and Hoax Dynamics as the Source of Potential Conflict of Regional Head Election of DKI Province in 2017, besides that this research is also inductive and the result is more emphasize the meaning. The data collected is through the process of interviewing with or opinion and observation through the media associated with the campaign process in elections DKI 2017. In addition, the data used also from various literature. Data analysis in this research is done by Theory and Concept like Mass Communication Theory, Social Conflict Theory and Concept of National Security. This study shows three things: First, Analyzing the outbreak of false news and hoax in elections DKI 2017; Second is Analyzing false or hoax news in the elections of DKI 2017, whether it can lead people to actions that cause horizontal conflict massively; and third Analyze the attitude of government and society in facing the false news or hoax in elections DKI 2017 so as not to interfere with national security.
Keywords: Fake News, Hoax, Social Conflict, Pilkada DKI 2017
References
Daftar Pustaka
Asfar , Adib Muttaqin, Semua Mengaku Korban, Anies-Sandiaga Pun Bikin Satgas Anti-Hoax, http://www.solopos.com/2017/03/27/semua-mengaku-korban-anies-sandiaga-pun-bikin-satgas-anti-hoax-805135
Franciska, Christine, Ahok atau bukan Ahok? Media sosial 'kunci' kemenangan di Pilkada Jakarta, http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/03/160314_ trensosial_ ahok_kampanye_twitter
Gamble, Michael W dan Teri Kwal Gamble, 1986. Introducing Mass Communication, New York: McGraw-Hill
Iskandar, 2017 Jelang Pilkada, Mengapa Orang Indonesia Doyan Konsumsi Hoax?
http://tekno.liputan6.com/read/2850600/jelang-pilkada-mengapa-orang-indonesia-doyan-konsumsi-hoax
Liliweri, Alo, 2005. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur, Jogjakarta: LKiS Pelangi Aksara
Mulyana,Deddy, 2014. Metode Penelitian Kualitatif Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial, Bandung: Remadja Rosdakarya
Nurudin, 2015. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Raja Grafindo
Omand,David. 2010, Securing The State. United Kingdom: C. Hurst & Co. Publisher Ltd
Philip N. Howard, Muzammil M. Hussain , 2013. Democracy's Fourth Wave?: Digital Media and the Arab Spring, New York: Oxford University Press
Purhantara, Wahyu, 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, Jogjakarta: Graha Ilmu
Purnama, Basuki Eka, Perang Digital Warnai Pilkada DKI Jakarta 2017, http://mediaindonesia.com/news/read/70627/perang-digital-warnai-pilkada-dki-jakarta-2017/2016-10-06#
Praditya, Yosua. 2016, Keamanan Indonesia, Jogjakarta: Nadi Pustaka
Pratama, Aulia Bintang dan Taylor, Gloria Safira, Perang' Kandidat Pilkada Jakarta di Media Sosial, http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20161116223321-522-173144/perang-kandidat-pilkada-jakarta-di-media-sosial/
Pruitt, G, dan Rubin, J. 2004. Teori Konflik Sosial (Seri Psikologi Sosial), Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Redaksi NU, 2017 ,Ahok dan Kampanye SARA di Pilkada Jakarta, http://www.nu.or.id/post/read/71447/ahok-dan-kampanye-sara-di-pilkada-jakarta
Redaksi kompasiana, 2017 , Tiga Info Hoax dan Empat Celah Kecurangan Pemilu yang Harus Diwaspadai Ketiga Paslon Cagub DKI, http://www.kompasiana.com/gatotswandito/tiga-info-hoax-dan-empat-celah-kecurangan-pemilu-yang-harus-diwaspadai-ketiga-paslon-cagub-dki_58968a989593732f465bc083
Setiawan, A. B. (2012). Penanggulangan Dampak Negatif Akses Internet Di Pondok Pesantren Melalui Program Internet Sehat Overcoming Negative Impact of Internet Access in Pondok Pesantren Through Healhty Internet Program
Soeharto, Bambang W, 2013. Menagani konflik di Indonesia, Jakarta: Kata Hasta Pustaka
Sholihuddin, M. (n.d.). Pengaruh Kompetisi Individu (Individual Competence) Terhadap Literasi Media Internet Di Kalangan Santri. Unair.
Tan, Alexis S, 1981. Mass Communication Theories and Research, Columbus: Grid Publishing.