Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisi Nyadran Sebagai Kearifan Lokal Dalam Membangun Budaya Damai di Giyanti, Wonosobo

Authors

  • Nuryani Siti Darisma Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan
  • I Wayan Midhio Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan
  • Triyoga Budi Prasetyo Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

Abstract

Abstrak ? Jurnal ini mengkaji mengenai Tradisi Nyadran sebagai sebuah kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai perdamaian dan aktualisasinya dalam membangun budaya damai di Giyanti Wonosobo. Adapaun teori dan konsep yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian diantaranya: Perdamaian, Hermeneutika, Kearifan Lokal, Budaya Damai, dan Pertahanan Negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Adapun sumber data primer diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara langsung dengan berbagai narasumber yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sedangkan, data sekunder diperoleh dari buku, dokumen maupun literatur yang memiliki relevansi dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tradisi Nyadran di Giyanti sudah digelar sejak tahun 1757, dibagi dalam tiga rangkaianyaitu: rangkaian kegiatan menjelang acara inti Tradisi Nyadran, acara inti Tradisi Nyadran dan Merti Dusun. Setiap rangkaian kegiatan dalam Tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai yang berkorelasi dengan nilai-nilai perdamaian. Pertemuan nilai ini nyatanya mampu menyatukan masyarakat Giyanti yang berbeda dari segi agama, suku dan golongan. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Tradisi Nyadran diaktualisasikan dalam kehidupan sosial masyarakat Giyanti. Masyarakat yang merasa memiliki sejarah yang sama dan berasal dari satu ikatan keluarga membuat budaya damai kian nyata di Dusun Giyanti. Hasil lain dari penelitian yang tidak kalah penting adalah nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat universal seperti halnya dalam Tradisi Nyadran di Giyanti, terbukti berkontribusi dalam membangun budaya damai yang berkorelasi dengan upaya pertahanan negara demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kata Kunci: Kearifan lokal, Tradisi Nyadran di Giyanti, budaya damai, pertahanan negara

 

Abstract ? This journal studies about Nyadran tradition as a local genius consists of peace values and its implementation in establishing peace culture in Giyanti Wonosobo.The theories and concepts used in analyzing the research results include: Peace, Hermeneutics, Local Wisdom, Culture of Peace, and National Defence. This research uses qualitative approach with ethnography methodology. Primary sources are collected through direct obsrvation and in-depth interview with several informants with purposive sampling technique. On the other hands, secondary data are obtained from books, documents and other relevant literatures. The results show that Nyadran Tradition in Giyanti has been held since 1757, divided into three sequences: the series of activities ahead of the core event of Nyadran Tradition, the core event of Nyadran Tradition and Merti Dusun. Each series of activities in the Nyadran Tradition has values that correlate with the values of peace. This value meeting is in fact able to unite the people of Giyanti different from the aspect of religion, tribe and class. The results of this study also shows that the values contained in the Nyadran Tradition are actualized in the social life of Giyanti society. People who feel the same history and come from one family bond make the culture of peace increasingly evident in Hamlet Giyanti. Another result of research that is not less important is the values of local wisdom that is universal as in Nyadran Tradition in Giyanti, proved to contribute in building a culture of peace that correlates with the defence efforts of the state for the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia.

Key Words: Local Genius, Nyadran Tradition in Giyanti, Peace Culture, National Defence

Author Biographies

Nuryani Siti Darisma, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

I Wayan Midhio, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

Triyoga Budi Prasetyo, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Creswell. 2016. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Galtung. J. 2003. Studi Perdamaian: Perdamaian dan Konflik, Pembangunan dan Peradaban. Surabaya: Pustaka Eureka.

Jamil. 2012. Tradisi Ikhtilaf dan Budaya Damai di Pesantren. Semarang: Litbang.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Lincoln dan Amalee. 2008. Peace Generation: 12 Nilai Dasar Perdamaian. Bandung: Pelangi Mizan.

Mulyono. 2012. Belajar Hermeneutika. Yogyakarta: Diva Press.

Nurmantyo. 2016. Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas. Jakarta: Markas Besaer TNI.

Partokusumo. 1995. Kebudayaan Jawa, perpaduannya dengan Islam. Yogyakarta: Ikatan Penerbit Indonesia.

Sibarani. 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Sumaryono. 1993. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Sutirto. 2008. Kerusuhan sosial dan perwujudan perilaku budaya kekerasan masyarakat kota: studi kasus amuk massa di Solo tahun 1981 dan 1998. Surakarta: Fakultas Sastra, Universitas Sebelas Maret.

Wahyudi. 2015. Marginalisasi dan Keberadaan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Portal Berita Online

Bahan Pemaparan pada Rapat Koordinasi Dalam Rangka Sosialisasi Kebijakan Penanganan Konflik Sosial tahun 2015, Kementerian Dalam Negeri, diambil dari kemendagri.go.id

Chairunnisa, Pemerintah Didesak Ungkap Tokoh Penyerangan Gereja St Lidwina, (Minggu, 11 Februari 2018) diambil dari nasional.tempo.co

Saputra, Wonosobo, Daerah Percontohan Ramah HAM (7 Maret 2014), diambil dari SindoNews.com

Wawancara

Wawancara dengan A.Kustanto, 5 Oktober 2017

Wawancara dengan Kholiq Arif, 28 September 2017

Wawancara dengan Safrudin, komunikasi personal, 5 Oktober 2017

Wawancara S. Sosrowardoyo, komunikasi personal, 4 Oktober 2017

Wawancara dengan Robert, 5 Oktober 2017

Downloads

Published

2018-05-02