Pembangunan Budaya Damai Dalam Upaya Mengurangi Kekerasan Kelompok Suporter Sepakbola The Jakmania

Authors

  • Galang Nafiandi Andhika Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan
  • Suyono Thamrin Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan
  • Yusnaldi Yusnaldi Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

Abstract

Abstrak -- Penelitian ini memberikan sebuah analisis tentang mengapa kekerasan pada kelompok suporter sepakbola The Jakmania masih terjadi dan bagaimana pembangunan budaya damai dapat mengurangi kekerasan tersebut. The Jakmania adalah sebuah kelompok suporter sepakbola yang berafiliasi dengan salah satu klub sepakbola terbesar di Indonesia, yaitu Persija Jakarta. The Jakmania memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) dan juga struktur organisasi yang jelas. Hanya saja, The Jakmania sering diasosiasikan sebagai kelompok pemicu kekerasan antar kelompok suporter. Kekerasan yang terjadi oleh kelompok suporter sepakbola The Jakmania merupakan hasil dari konflik yang tidak dapat bertransformasi dengan baik. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah solusi tentang bagaimana caranya mengurangi kekerasan pada kelompok suporter sepakbola The Jakmania. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan obvervasi langsung, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI adalah sumber masalah mengapa kekerasan oleh kelompok suporter sepakbola masih terjadi. (2) Pembangunan budaya damai harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari damai terhadap diri sendiri, orang lain, hingga damai antar kelompok. Kesimpulannya, untuk menciptakan sebuah atmosfir damai antar kelompok suporter sepakbola di Indonesia, seluruh pihak yang terlibat harus memainkan perannya secara efektif.

Kata Kunci: The Jakmania, kekerasan, budaya damai, damai

 

Abstract -- This research provides an analysis of why violence related to the group of football supporter, named The Jakmania, still occurs and how the development of a culture of peace could reduce the violence. The Jakmania, a group of supporters of Persija Jakarta, one of the biggest football club in Indonesia. As an organization, The Jakmania has a solid organizational structure, as well statutes and bylaws. However, most of the time The Jakmania always be associated with violence, especially related to group of football supporter’s violence. Violence occurs because conflict could not transform properly. Therefore, there must be a solution to reduce this type of violence. Therefore, this research will explore possibilities on how to build a model of culture of peace for the group of football supporters. This research used qualitative methods by doing direct observations, deep interviews, and literature studies. All of the findings will be condensed into one to find the results. The results of the research showed that: (1) The Indonesian Football Association or PSSI, is the main source why the football supporters violences still occurred. (2) The culture of peace developed by the Central Management of The Jakmania is possible to achieve although it will take a long time to do so. It must start from the inside then to outside of the group. In conclusion, in order to create a peaceful atmosphere among all of group of football supporters in Indonesia, all the stakeholders must play their role effectively.

Keywords: The Jakmania, violence, culture of peace, peace

Author Biographies

Galang Nafiandi Andhika, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

Suyono Thamrin, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

Yusnaldi Yusnaldi, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Buku

Elison, Eddi. Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda Dengan Sepak Bola Kebangsaan, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014).

Hasbi, Sirajudin; Sasono, Ferry Triadi. Sepakbola 2.0. Fandom, (Yogyakarta: Fandom Indonesia, 2016).

Junaedi, Fajar. Merayakan Sepakbola: Fans, Identitas, dan Media Edisi 2, (Yogyakarta: Buku Litera, 2017).

Malik, Ichsan. Resolusi Konflik: Jembatan Perdamaian, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2017).

Navarro-Castro, Loreata; Nario-Galace, Jasmin. Peace Education: A Pathway to a Culture of Peace, (Quezon City: Center for Peace Education, 2010), hlm. 22.

Sutton, Antony. Sepakbola: The Indonesian Way of Life, (Depok: Kawos Publishing, 2011).

Syahputra, Iswandi. Pemuja Sepakbola: Kuasa Media atas Budaya, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016).

Wirawan, Oryza A. Imagined Persebaya: Persebaya, Bonek, dan Sepakbola Indonesia, (Yogyakarta: Buku Litera, 2017).

Jurnal

Galtung, Johan. “Three Approaches to Peace: Peacekeeping, Peacemaking, a Peacebuilding,” Impact of Science on Society, Vol. 26 (1/2), 1976.

Tajfel, Henri; Turner, John. “The Social Identity Theory of Intergroup Behaviour”, Social Science Information, Vol. 13 (65), 1974.

Website

Boudway, Ira. “Soccer is the World’s Most Popular Sport and Still Growing,” dalam https://www.bloomberg.com/news /articles/2018-06-12/soccer-is-the- world-s-most-popular-sport-and- still-growing.

Oxford Dictionary, “Sport”, dalam https://en.oxforddictionaries.com/d efinition/sport.

The FA, “History of the Football Association,” dalam http://www.thefa.com/about- football-association/what-we- do/history.

Sumber Lain

Dickens, G. et al. “Soccer Hooliganism.” A Preliminary Report to Minister of Sport, (Bristol: John Wright & Sons LTD, 1968), hlm. 8-10.

Statuta PSSI.

The FSF (Football Supporters’ Federation) Annual Review 2015.

Downloads

Published

2018-12-31