Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Pencegahan Konflik di Provinsi DKI Jakarta: Studi Kasus Pilgub Tahun 2017
Abstract
Abstrak -- Jakarta adalah episentrum pemerintahan, politik, bisnis dan ekonomi di Indonesia. Sehingga Jakarta menjadi wilayah multi etnis, suku, bangsa dan agama. Selain menjadi modal sosial hidup rukun, kondisi ini memiliki potensi benturan antar identitas. Indeks Demokrasi Indonesia sejak tahun 2014 mencatat Jakarta sebagai provinsi paling demokratis di Indonesia. Namun, pilgub DKI Jakarta 2017 menghasilkan ketegangan di masyarakat akibat isu SARA dan tindakan penistaan agama. Masyarakat pun terpolarisasi berdasarkan pilihan politik dan terjadi gerakan massa. Konflik dan tindak kekerasan pun terjadi, misalnya penolakan kampanye, penolakan mensholati jenazah pendukung pasangan lain. Akibatnya indeks demokrasi Jakarta tahun 2016 turun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi konflik yang muncul pada pelaksanaan pilgub tahun 2017 serta bagaimana peran yang dilakukan oleh badan kesatuan bangsa dan politik dalam melakukan upaya pencegahan konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari informan yang ditetapkan, selanjutnya dianalisis dengan teknik analisa kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya pencegahan konflik dilakukan secara sinergi pemerintah daerah dan stakeholder terkait, sehingga potensi konflik dapat terdeteksi dan diredam sejak dini. Hasilnya di tengah polarisasi yang terjadi, pilgub berjalan aman dan lancar dengan tingkat partisipasi pemilu 75 – 77 % dari total DPT. Kesimpulan penelitian ini antara lain potensi konflik pada pilgub DKI Jakarta tahun 2017 meliputi isu SARA dan penistaan agama, netralitas ASN, profesionalitas penyelenggara pemilu, penyelenggaraan pemilu serta konflik kepentingan dan kekuasaan. Adapun peran Bakesbangpol dalam pencegahan konflik pilgub DKI Jakarta tahun 2017 terdiri dari meredam potensi konflik dan membangun sistem deteksi dan peringatan dini konflik.
Kata kunci: peran, badan kesatuan bangsa dan politik, pencegahan, konflik, pemilihan gubernur
Abstract -- Jakarta is government, politics, business, and economic epicentrum of Indonesia. Thus, Jakarta becomes multi-ethnical, tribe, and religion. In addition for being social capital in living in harmony, this condition has potential conflict among identities. Since 2014, Indonesia Democratic Index showed that Jakarta is the most democratic province in Indonesia. However, Governor election in 2017 occurred high tension in the society caused by SARA issue and religion insults. Finally, the society was polarized based on the political choice and occurred mass movement. Conflict and violence occurred, such as campaign rejection and rejection of praying to bones which support other governor candidate. This caused the decrease of Jakarta Democratic Index in 2016. This research aims to analyze potential conflict may appear on Governor election in 2017 and how the role of National United and Politics Board to prevent the conflicts. The research uses qualitative method and using case study approach. The data was obtained from determined informant, then analyzed with the qualitative technique. The research result shows that the effort of conflict prevention was implemented in line between local government and involved stakeholders, so conflict potency can be detected and dimmed earlier. Thus on the polarized condition, government election run well with 75-77% recapitulation level of total DPT. The conclusion of the research is conflict potency on Jakarta Governor election 2017 involved SARA issue and blasphemy, public servant neutrality, professionalism of election organizers, and conflict of interest and sovereignty. Then, the role of Bakesbangpol in involving conflict prevention in Jakarta Governor election consisted of muffling potential conflict, creating detection system, and conflict early warning.
Key words: role, national united and politics board, prevention, conflict, governor election
References
Daftar Pustaka
Buku
Haris, Peter dan Ben reily. 2000. Demokrasi dan Konflik yang Mengakar: Sejumlah Pilihan untuk Negosiator. Depok: Ameepro
Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tahun 2017, Bawaslu RI
KPU Provinsi DKI Jakarta. 2018. Data dan Infografik Pilkada Jakarta 2017
Program peace Thriough Development dan Institut Titian Perdamaian. 2012. Panduan Pelembagaan Sistem Peringatan dan Tanggap Dini Konflik di Indonesia. Jakarta: Peace Through development – BAPPENAS
Rambostham, Oliver et al. 2011. Contemporary Conflict Resolution. Cambridge: Polity press
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Susan, Novri. 2009. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-isu konflik kontemporer. Jakarta: Prenada Media
Thung Ju Lan et. al. 2011. Panduan Implementasi Kebijakan tentang Kerangka Kerja Pencegahan Konflik. Jakarta. Penerbit Penelitian Politik LIPI
Aturan Hukum
Perda No 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2007-2012
Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No 171 Tahun 2007
Undang-undang RI Nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan konflik Sosial, Pasal 6
Jurnal
Okamoto, Masaaki and Honna Jun. 2014. Introduction: Local Politics in Jakarta: Anomaly from Indonesia’s Local Politics?. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 33, 1, 3-6.
BPS DKI Jakarta. 2017. https://jakarta.bps.go.id/statictable/2017/01/24/91/3-1-2-jumlah-penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-dki-jakarta-2015.html
Rikson H. Nababan. 2016. Jurnal Bawaslu DKI. Edisi Oktober 2016 hal. 50
Okamoto, Masaaki and Honna Jun. 2014. Introduction: Local Politics in Jakarta: Anomaly from Indonesia’s Local Politics?. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 33, 1,
Website
Ayu, Maya. 2017. Pilkada DKI: politicawave, Ahok Djarot Unggul di Medaia Sosial. Dapat diakses di: www.pilkada.tempo.co/amp/866368/pilkada-dki-politica-wave-ahok-djarot-unggul-di-media-sosial (diakses pada oktober 2018)
Aziza, Kurnia. 2017. Berguyon dan Legawa, Cara Ahok-Djarot Terima Kekalahan. Diakses di: https://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/20/09043481/berguyon.dan.legawa.cara.ahok-djarot.terima.kekalahan (diakses pada oktober 2018)
BBC Indonesia. “Pilkada DKI: Kisruh di TPS Rizieq Shihab, Ketua PPS sempat diusir”. Dalam: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39638093 (Diakses pada 12 Oktober 2017)
Beritagar.id. “Populasi Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Agama”. tersedia di: https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/populasi-penduduk-dki-jakarta-berdasarkan-agama-1520252043 (diakses pada oktober 2018)
BPS Republik Indonesia. “Kewarganegaraan penduduk Indonesia”. Terdapat di: http://Sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaaraan%20penduduk%indonesia/index.html (diakses pada oktober 2018)
BPS Republik Indonesia. “Data DKI Jakarta 2017 (Metode Baru)”. Tersedia di: http://ipm.bps.go.id/data/provinsi/metode/baru/3100 (Diakses pada oktober 2018)
Gabrillin, Abba. 2017. Indeks Demokrasi di DKI Jakarta Alami Penurunan, Ini Penyebabnya. Dapat diakses di: https://nasional.kompas.com/read/2017/12/05/12240901/indeks-demokrasi-di-dki-jakarta-alami-penurunan-ini-penyebabnya (diakses pada oktober 2018)
Hidayat, Avit. 2017. Penyebab Ahok Kalah versi Dua Peneliti Australia. Online. Dapat diakses di: http://www.pilkada.tempo.co/amp/868728/penyebab-ahok-kalah-versi-dua-peneliti-australia (diakses pada oktober 2018)
Hidayat, Muhammad Wahyu. 2017. Di Medsos Pendukung Ahok Dominan, Anies Unggul Jumlah Pemilih. Online. Dapat diakses di: www.m.liputan6.com/amp/2925648/di-medsos-pendukung-ahok-dominan-anies-unggul-jumlah-pemilih (diakses pada oktober 2018)
Kompas.com. 2017. Ada 308 temuan dan laporan dugaan pelanggaran pada pilkada DKI 2017. Dapat diakses di: https://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/03/19075161/Ada.308.temuan.dan.laporan.dugaan.pelanggaran.pada.pilkada.DKI.2017 (diakses pada oktober 2018)
Laporan Survei Pilgub DKI Jakarta. Persepsi dan perilaku pemilih menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017. 6-10 Februari 2017. Poltracking Indonesia. Dapat diunduh di www.poltracking.com
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2011. P2P LIPI kunjungi komisi 1 DPR RI. Online. Tersedia di: http://lipi.go.id/berita/p2p-lipi-kunjungi-komisi-i/5783
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2015. Laporan Akademik II kerangka Pencegahan konflik di Indonesia. Online. Tersedia di: http://lipi.go.id/publikasi/-laporan-akademik-ii-kerangka-pencegahan-konflik-di-indonesia/14712
Mashabi, Sania. 2017. Survei: Ahok dianggap paling kompeten, tapi warga ogah memilih. Online. Dapat diakses di: http://merdeka.com/amp/politik/survei-ahok-dianggap-paling-kompeten-tapi-warga-ogah-memilih.html (diakses pada oktober 2018)
Sarwanto, Abi. 2016. Pengamat: Tipe Pemilih DKI Jakarta Rasional. Online. Dapat diakses di: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160208202453-32-109613/pengamat-tipe-pemilih-dki-jakarta-rasional (diakses pada oktober 2018)
Sari, Nursita. 2017. LBH Jakarta: Ahok Mungkin Pecahkan Rekor Penggusuran oleh Pemprov DKI. Online. Dapat diakses di: www.megapolitan.kompas.com/read/2017/04/13/13405181/lbh.jakarta.ahok.mungkin.pecahkan.rekor.penggusuran.oleh.pemprov.dki (diakses pada oktober 2018)
Siaran Pers NO. 53/HM/KOMINFO/02/2018 tentang Jumlah Pengguna Internet 2017 Meningkat, Kominfo Terus Lakukan Percepatan Pembangunan Broadband. Online. Dapat diakses di: https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembangunan-broadband/0/siaran_pers (diakses pada oktober 2018)
Tashandra, Nabilla. “Sumarsono: Pilkada Serentak 2017, DPT Pilkada DKI Paling Bermasalah”. Dalam: https://nasional.kompas.com/read/2017/03/07/15425971/sumarsono.pilkada.serentak.2017.dpt.pilkada.dki.paling.bermasalah. (diakses pada 10 November 2018)
Yusuf, Yan. “Karut Marut DPT Pilgub DKI, KPU Langgar Konstitusi Warga”. Dalam: https://metro.sindonews.com/read/1180977/171/karut-marut-dpt-pilgub-dki-kpu-langgar-konstitusi-warga-1487339577 (diakses pada 10 November 2018)
Zen RS. 2017. “Eep Saefulloh Fatah: Saya Tidak Mengkapitalisasi Sentimen SARA". Dalam: https://tirto.id/saya-tidak-mengkapitalisasi-sentimen-sara-cso6 (diakses pada 10 November 2018)
Zulfikar. 2016. Tiga Jenis Pemilih di Pilkada Serentak: Tipe Psikologis Pilih yang Gateng, Tegas, Santun. Dapat diakses di: http://www.tribunnews.com/nasional/2016/10/11/tiga-jenis-pemilih-di-pilkada-serentak-tipe-psikologis-pilih-yang-gateng-tegas-santun (diakses pada oktober 2018)