Peran Pemerintah Kota Madiun Dalam Penanganan Konflik Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda

Penulis

  • Rachmad Budiantoro Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

Abstrak

Abstrak - Konflik pesilat di Madiun melibatkan pesilat perguruan silat Setia Hati Terate dan Setia Hati Winongo Tunas Muda. Kedua perguruan  silat berasal dari satu perguruan silat yang berdiri tahun 1917. Tahun 1922 Setia Hati Terate memisahkan diri dan setelah pendiri perguruan silat  meninggal pada tahun 1944 terjadi konflik karena perbedaan identitas baik perbedaan tradisi, cara perekrutan  dan  cara pelatihan. Perbedaan identitas sebagai penyebab konflik juga terlihat dengan banyaknya tugu di Madiun yang mengindikasikan kategorisasi masyarakat Madiun. Juga terjadi penolakan warga Madiun apabila ada yang berusaha menghilangkan tugu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa identitas anggota perguruan silat dan peran Pemda dalam penanganan konflik pesilat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi naratif. Pengumpulan data menggunakan metoda wawancara dan melalui studi pustaka dan menggunakan teori Konflik, identitas Sosial dan Peran. Konflik antar pesilat yang terjadi di Madiun selama ini dipengaruhi oleh perbedaan tiap perguruan silat dalam hal perekrutan, cara melatih, dan tradisi yang tidak dikelola dengan baik sehingga menimbulkan konflik. Keberadaan tugu simbol perguruan silat di Madiun telah membuat masyarakat Madiun terbelah dan dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Pemda Madiun melaksanakan perannya dalam menangani konflik antar pesilat dengan melakukan Pencegahan Konflik yaitu pemberian materi ceramah wawasan kebangsaan, pelibatan pesilat senior dalam pengamanan, menyelenggarakan kegiatan tanpa pembatasan jumlah peserta dengan mengatur jadwal waktu, Penghentian Konflik yaitu penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan, Pemulihan Pasca Konflik yaitu mengadakan seminar pencak silat, festival pencak silat bidang seni, menghimbau perguruan silat agar membuat spanduk ucapan selamat, membentuk paguyuban Madiun Kampung Pesilat.

Kata Kunci : Konflik, Perguruan Silat, Perbedaan Identitas

Abstract - The fighters conflict in Madiun are involving the Pencak Silat Martial Art School of Setia Hati Terate and Setia Hati Winongo Tunas Muda. Both of schools came from one Pencak Silat Martial Art School which established in 1917. In 1922, Setia Hati Terate seceded from Setia Hati and after the founder of the school passed away in 1944, the conflict happened due to identity differences as well as tradition differences, also in recruiting and trainning. The identity differences as the caused of the conflict also can be seen by many monuments in Madiun that indicates categorization in the community. Rejection also happened when there was any effort to eliminate the monuments. The aim of this research is to analyze the identity of Pencak Silat Martial Art Schools’ members and the local government’s role in resolving the conflict between fighters. This research is using a qualitative method with narrative strategy.The data collection is using an interview method, through a literature review, and using the theories of Conflict, Social Identity, and Roles. The conflict between fighters that has happened in Madiun was influenced by the differences between the schools in recruiting, training, and traditions that are not managed properly as a result the conflict happened. The monuments symbol of Madiun Pencak Silat School has made Madiun communities divided and could harm the nation’s unity and integrity. The Local Government of Madiun has been doing its role in resolving the conflict between fighters by implementing Conflict Prevention; Giving a material lecture of national awareness, involving a senior fighter in handling security, holding an activity without limiting the participant but with time arrangement, Cessation of Conflict; Law enforcement for the perpetrators of violence, Post-Conflict Recovery; Holding Pencak Silat Festival in art, suggesting the pencak silat martial art school to make a banner to congratulate others schools that conduct an activity, forming Madiun Kampung Pesilat community to solve the misunderstanding.

Keyword :Conflict, Pencak Silat Martial Arts School, Identity Differences

Biografi Penulis

Rachmad Budiantoro, Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

Referensi

Daftar Pustaka

Buku dan Jurnal:

Abrams, D. Hogg, M.A. (1990). Social Identity Theory: Contructive and Critical Advances. New York: Harvester Whearsheaf

Afif. (2014). Teori identitas Sosial. Yogyakarta: Penerbit Uli Press

Arikunto, S. (2006.)Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta.

Atmojo, A (2016) Kabupaten Madiun Dalam Angka. Jakarta

Barron, Patrick, Diprose, Rachael, & Woolcock, Michael. (2006). Local Conflict and Community Development in Indonesia: Assessing the Impact of the Kecamatan Development Program. Indonesian Social Development Paper No. 2 July 2006

Brown, (2000). Social Phychology , London : Sage

Bungin, B. (2012). Teknik-teknik Analisis Kualitatif dalam Penelitian Sosial. Dalam Bungin, B. (ed.), Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Christie, Daniel.dkk. (2001) .Peace, Conflict, And Violence. New jersey: Prentice hall, inc.

Creswell.John W. (2009). Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (3rd Edition). Thousand Oaks, CA: Sage

Danielsen, Gertz. (2005). Meeting Human Needs, Preventing Violence: Applying Human Needs Theory to the Conflict in Sri Lanka. USAL

Deutcsh, M.(2016).Handbook Resolusi Konflik Teori dan praktek. Bandung: Nusa Media

Dunn,William N (2003).Pengantar Analisis Kebijakan Publik cet.ke-5. Yogyakarta:Bulaksumur

Fisher, S. (2001). Manajemen Konflik Ketrerampilan dan Strategi untuk Bertindak. Jakarta : British Council

Hogg, M.A. (2006). Social identity Theory.California:Stamford University Press

Kanto, S. (2012). Sampling, Validitas, dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif. dalam Bungin, B. (ed.). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lestiana. (2000). Dinamika Konflik Perguruan Silat Setia Hati, (Studi Konflik Simon Fisher Pada Kasus Konflik Perguruan Silat Setia Hati Terate Dengan Perguruan Silat Setia Hati Tunas Muda Winongo Di Madiun)

Miles, Matthew B., Huberman, E. Michael., Saldana, Johnny (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (Third Edition). Thousand Oaks, CA: Sage

Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (ed 22). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana (2016).Pencak Silat Setia Hati , Sejarah , Filosofi, Adat Istiadat. Bandung : Tulus Pustaka

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung : Tarsito

Smithet al., (2009). Interpertative Phenomenological Analysis : Theory , Method, and Research . Los Angeles: Sage

Soekanto, S, (2015), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo Perkasa

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Sulistiyono (2013). Persepsi masyarakat terhadap konflik antar oknum Perguruan pencak silat di kabupaten Madiun (Studi Kasus Mengenai Konflik yang melibatkan Oknum dari Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Kabupaten Madiun)

Susan, Novri (2012). Negara Gagal Mengelola Konflik (Tata Kelola Konflik di Indonesia). Yogyakarta: KoPI

Ubbe, A. (2011): Laporan Pengkajian Hukum Tentang Mekanisme Penanganan Konflik Sosial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAMRI. Jakarta

Zuhdi, S. (2015): Strategi Resolusi Konflik Sosial di Indonesia, Bogor

Peraturan Perundang-Undangan:

Republik Indonesia (2011).Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Jakarta

Republik Indonesia (2015). Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial. Jakarta

Website:

Antarajatim.com. (2016) Pemkot Madiun Lanjutkan Tujuh Program Pro-Rakyat.http://www.antarajatim.com/lihat/berita/127508/pemkot-madiun-lanjutkan-tujuh-program-pro-rakyat. Diakses 7 Januari 2017

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun. http://kesbangpol.madiunkab.go.id/. Diakses 5 Januari 2017

Eka Wulan. (2016). Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun Lampaui Jatim dan Nasional.http://rri.co.id/madiun/post/berita/252744/ekonomi/pertumbuhan_ekonomi_kota_madiun_lampaui_jatim_dan_nasional.html. diakses 6 Januari 2017

Liputan6.com. (2014). Dilarang Ikuti Suran Agung, Pesilat Madiun Bentrok dengan Aparat.http://news.liputan6.com/read/2131524/dilarangikutisuranagungpesilatmadiunbentrokdenganaparat. Diakses 1 Agustus 2016

Tempo.co. (2013). 'Suran Agung' Ricuh, Warga Lempari Konvoi Pesilat. https://m.tempo.co/read/news/2013/11/17/058530289/suranagungricuhwargalemparikonvoipesilat. Diakses 1 Agustus 2016

________. (2012). Massa Dua Perguruan Silat Perang Batu di Madiun. https://m.tempo.co/read/news/2012/11/25/058443975/massaduaperguruansilatperangbatudimadiun. Diakses 1 Agustus 2016

________. (2015). Seribu Polisi Siaga Bentrok Antar Pesilat di Suran Agung.https://m.tempo.co/read/news/2015/10/24/058712704/seribupolisisiagabentrokantarpesilatdisuranagung.Diakses 1 Agustus 2016.

File Tambahan

Diterbitkan

2017-07-14