MENINGKATKAN PROMOSI LABORATORIUM KEBINEKAAN BAHASA DAN SASTRA DENGAN METODE MARKETING MIX

Penulis

  • Umul Latifa UNIVERSITAS PERTAHANAN

Abstrak

Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra (Lab Bineka) merupakan instansi yang mengkaji, melestarikan, dan mensosialisasikan bahasa daerah. Kelestarian bahasa daerah berhubungan dengan keberagaman bangsa yang merupakan kekayaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia, yaitu kebinekaan. Kebinekaan yang merupakan identitas bangsa berhubungan dengan pertahanan negara. Sehingga keberadaan Lab Bineka sangatlah penting. Namun keberadaannya belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Diperlukan peningkatan promosi agar fungsi Lab Bineka menjadi optimal. Untuk meningkatkan promosi tersebut maka digunakan metode marketing mix (bauran pemasaran). Model teori marketing mix terdiri dari lima item yaitu, product, place, people, price dan promotion (5P). Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, observasi, dan data sekunder dilakukan dengan studi dokumentasi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan promosi Lab Bineka sehingga lebih dikenal masyarakat dan memaksimalkan fungsi Lab Bineka dengan menalisis produk yang dihasilkan, biaya yang dikenakan, lokasi, kinerja pegawai, dan promosi yang sudah dilakukan. Hasil penelitian mengenai marketing mix yang dilakukan oleh Lab Bineka di beberapa aspek telah dilakukan secara optimal, namun di aspek yang lain belum optimal. Aspek yang menjadi keunggulan dan sudah cukup optimal adalah price, dan product. Sedangkan yang menjadi kelemahan adalah lokasi (place) yang kurang strategis. Aspek sumberdaya (people) dan promosi sudah berjalan dengan baik namun perlu tetap ditingkatkan. Lab Bineka melakukan beberapa inovasi berupa pengembangan aplikasi dan game berbasis IT, sehingga pengunjung tertarik untuk belajar bahasa daerah. Fitur-fitur yang disediakan diantaranya vitalitas bahasa, cerita rakyat, film pendek bahasa daerah, peta bahasa, video kebahasaan, dan buku bahasa dan sastra.

Referensi

Buku:

Kementerian Pertahanan Indonesia. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan Indonesia.

Kotler, N.G., dan Kotler, P., (2008), 200“Museum Marketing and Strategy : Designing Missions, Building Audiences, Generating Revenue and Resources, Jossey-Bass.”

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.

Merriam & Webster. (2019). Defense. Retrieved from Merram-Webster.

Supandi. (2019). Ekonomi Pertahanan (Defense Economics): Panduan Studi Ilmu Pertahanan. Jakarta: Makmur Cahaya Ilmu.

Supriyatno, M. (2014). Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Yusgiantoro. P. (2014). Ekonomi pertahanan: Teori dan praktik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Artikel Jurnal:

Corbos, Răzvan-Andrei. (2011). “Museums, Marketing, Tourism and Urban Development. The British Museum – a Successful Model for Romanian Museums”. Jurnal Management&Marketing, volume IX, issue 2/2011.

Casson, Mark. 1993. “Cultural Determinants of Economic Performance.” Journal of Comparative Economics. Vol. 17. pp. 418. – 442.

Creswell, J. W. dan Miller, D. L. (2000). “Determining Validitiy in Qualitative Inquiry”. Jurnal Economy Theory into Practice, 39 (3), 124-131

Endardi, Joni. (2017). “Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Sarana Pemersatu Bangsa Indonesia”. Jurnal Kajian Mutakhir Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah untuk Membangun Kebhinekatunggalikaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ISBN: 978-602-5023-50-7.

Gestuti, Sri Sukarni. (2017). “Marketing Mix Museum Gula Gondang Baru Klaten Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan”. Hotelier Journal Politeknik Indonusa Surakarta, ISSN :2442-9734 Vol.3 Nomor 2 Desember.

Handayani, SB dan Ida Martini. (2014). “Model Pemasaran di Era New Wave Marketing” Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akutansi, No. 36/Th. XXI/ April

Izquierdo, C.C. & Samaniego, M.J.G. (2007). How alternative marketing strategies impact the performance of Spanish museums. Journal of management development, 26(9):809–830.

Kotler, P. (2005), “The role played by the broadening of marketing movement in the history of marketing thought”, Journal of Public Policy & Marketing, Vol. 24 No. 1, pp. 114– 116.

Mudzanani, Takalani E. (2017), “The four ‘C’s of museum marketing: proposing marketing mix guidelines for museums.” African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, Volume 6 (2) - (2017) ISSN: 2223-814X

Mavragani, Eleni. (2011). “Marketing Mix Evaluation Of The New Acropolis Museum Based On Social Media”. Journal 10th International Congress of the International Association on Public and Non Profit Marketing,, Volume: Porto, Portugal.

Popescu, Ruxandra Irina and Razvan A.C. (2009). “The Marketing Mix Contribution In Improving The National Museum Of Romanian History Strategy”. Jurnal Quality Innovation Prosperity, XIII/1 – 2009.

Pratikto, Adji. (2012). “Pengaruh Budaya Terhadap Kinerja Perekonomian”. Buletin Studi Ekonomi, Volume 17, No. 2, Agustu 2012 SSN 1410-4628.

Rahasmoro, Fajar. (2018) “Hubungan Bauran Pemasaran Dengan Identitas Tempat Yang Terbentuk Pada Galeri Seni Di Jakarta”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2018 ISBN: 978-602-6697-25-7.

Rambe, Tappil. (2017). “Membingkai Kebhinekaan Dan Kedaulatan Dalam Berbangsa Dan Bernegara Dari Sudut Pandang Sosial Politik Nasional”. Jurnal Generasi Kampus Volume 10, Nomor 2, September 2017.

Triarchi, Eirini. (2018). “Marketing Strategy for Museums. The Case of the Silversmithing Museum in Northwestern Greece”, Jurnal School Of Economics, Business Administration & Legal Studies.

Undang-Undang:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang RepubIik Indonesia No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Diterbitkan

2021-03-01