ANALISIS KESIAPAN PT PINDAD DALAM MEMPRODUKSI BRASS CUP SEBAGAI BAHAN BAKU MUNISI GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA
Abstrak
Kemandirian Industri Pertahanan Nasional merupakan hal yang penting untuk dicapai guna mendukung pertahanan negara. PT Pindad (Persero) merupakan salah satu industri pertahanan nasional yang berkembang pesat. Produk pertahanan yang dihasilkannya antara lain senjata, munisi, dan kendaraan tempur. Namun brass cup, yang digunakan untuk memproduksi munisi, sepenuhnya masih impor. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kemandirian Industri Pertahanan Nasional. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kesiapan PT Pindad dalam memproduksi brass cup secara mandiri, serta merumuskan strategi yang dapat diaplikasikan dalam implementasi manufaktur brass cup dalam semua lini produksi munisi di PT Pindad. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, observasi lapangan dan pengumpulan data sekunder. Data tersebut kemudian digunakan untuk menentukan indikator-indikator pada MRL yang terpenuhi dan menganalisa faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman jika proses manufaktur ini diimplementasikan secara menyeluruh dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil pengolahan data menjelaskan bahwa tingkat kesiapan manufaktur PT Pindad dalam memproduksi brass cup berada pada level MRL 10. Selanjutnya, strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT adalah: mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mendukung setiap aspek implementasi proses manufaktur brass cup; melakukan kajian terhadap bahan baku dan industri brass strip dalam negeri terhadap spesifikasi perusahaan; melakukan kajian manajemen rantai pasok yang sesuai dengan kebutuhan implementasi; dan menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan supplier teknologi manufaktur brass cup.
Kata Kunci: Kemandirian, Industri Pertahanan Nasional, Munisi, Proses Manufaktur Brass cup, Manufacturing Readiness Level, Analisis SWOT.
Referensi
Department of Defense of United States of America. (2016). Manufacturing Readiness Level (MRL) Deskbook Version 2016. Department of Defense of United States of America.
Frederick, William H. dan Worden, Robert L. (2011). Indonesia: a Country Study (6th Edition). Washington: U.S. Government Printing Office.
Karim, Silmy. (2014). Membangun Kemandirian Industri Pertahanan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
PT Pindad (Persero). (2017). Pindad Annual Report 2016. Bandung: PT Pindad (Persero).
Rangkuti, Freddy. (2014). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI (cetakan ke-18). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
RISTEK. (2009). Sains & Teknologi 2: Berbagai Ide untuk Menjawab Tantangan & Kebutuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Singh, Daljit dan Salazar, Lorraine C. (2006). Southeast Asian Affairs 2006. Singapore: ISEAS Publications.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Cetakan ke-9). Bandung: Alfabeta.
Susanto dan Munaf, Dicky R. (2015). Komando dan Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Laut: Berbasis Sistem Peringatan Dini. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yihdego, Zeray. (2007). The Arms Trade and International Law. Portland: Hart Publishing.
Jurnal
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan. (2002). Naskah Kajian tentang Pembuatan Prototipe Kelongsong Munisi Kaliber Kecil (MKK) melalui Pendayagunaan Industri Dalam Negeri. Perpustakaan Balitbang Kemhan.
Presentasi
Herryanto, Eris. (2017). Komite Kebijakan Industri Pertahanan (Overview). Makalah dipresentasikan dalam Perkuliahan Program Studi Industri Pertahanan, Universitas Pertahanan, Bogor, 7 Juli.
Perundang-undangan
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Industri Pertahanan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 364.
__________. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Organisasi, Tata Kerja, dan Sekretariat Komite Kebijakan Industri Pertahanan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 129.
__________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3.
__________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.