FAKTOR RISIKO (BREEDING PLACES, RESTING PLACES, PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN KEBIASAAN HIDUP) PADA KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Authors

  • Putri Anggraeni
  • Heridadi Heridadi Manajemen Bencana Unhan
  • IDK Kerta Widana Manajemen Bencana Unhan

DOI:

https://doi.org/10.33172/jmb.v4i1.229

Abstract

Abstrak -- Dewasa ini terjadi pergeseran ancaman nyata di Indonesia yang semula bersifat militer menjadi ancaman non militer. Salah satu ancaman non militer yang mengacam Indonesia adalah bencana. Bencana merupakan ancaman nyata karena mengganggu keamanan insani jika ditinjau dari perspektif keamanan nasional. Salah satu jenis bencana yang mengganggu kemanan insani adalah wabah penyakit. DBD merupakan penyakit potensial wabah. Terjadi KLB DBD di Kabupaten Tangerang tahun 2016. Kecamatan dengan Jumlah insiden rate tertinggi yaitu Kecamatan Cikupa. Berdasarkan teori HAE, DBD dapat disebabkan oleh lingkungan dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko KLB DBD di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang dilihat dari keberadaan breeding places, resting places, perilaku kesehatan lingkungan dan kebiasaan hidup. Desain penelitian ini adalah case control unmatched. Sampel penelitian sebanyak 135 dengan perbandingan kasus kontrol 1:2. Sampel diperoleh dari laporan DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang tahun 2016 dan laporan puskesmas tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa breeding places ?3 (OR: 8,531, 95% CI: 3,431-21,209), resting places ?4 (OR: 2,719, CI 95%: 1,295-5,709), perilaku kesehatan lingkungan yang buruk (OR: 8,500, 95% CI: 3,752-19,394), dan kebiasaan hidup tidak sehat (OR: 3,763, 95% CI: 1,722-8,226) berisiko terhadap KLB DBD di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian DBD yang komprehensif dan multisektoral dalam meniadakan risiko yang ada sebagai upaya pengurangan risiko dengan cara peningkatan pengetahuan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit DBD (meliputi penyebab dan cara pencegahannya), menggalakkan program satu rumah satu jumantik serta pelaksanaan kerja bakti secara rutin satu minggu sekali dipantau oleh RT RW setempat.

Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Faktor Risiko DBD, Kejadian Luar Biasa DBD

 

Abstract -- The real threat that exists in Indonesia today is the non-military threat. One of the non-military threats that runs across Indonesia is disaster. Disaster is a real threat because it disturbs human security in term of National Security perspective. One of disaster type that interferes with human security is disease outbreaks. Dengue Hemorragic Fever (DHF) is a potential outbreak of disease. DHF extraordinary event occurred in Tangerang Regency in 2016. The highest number of incidents rate was occurred in Cikupa Sub-district. Based on Host Agent theory, DHF can be caused by environment and behavior. This study aims to determine the risk factors of DHF outbreak in the Sub-district of Cikupa Tangerang Regency seen from the existence of breeding places, resting places, environmental health behavior and healthy living habits. The design of this study was unmatched case control. The research sample was 135 with the comparison of control cases 1: 2. Samples were obtained from the DHF report of Tangerang District Health Office in 2016 and the report of Puskesmas in 2016. The results showed that breeding places ?3 (OR: 8,531, 95% CI: 3,431-21,209), resting places ?4 (OR: 2,719, 95% CI: 1,295-5,709), poor environmental health behaviors (OR: 8,500, 95% CI: 3,752-19,394), and unhealthy living habits (OR: 3,783, 95% CI: 1,722-8,226) are at risk against DHF extraordinary evet in Sub-district of Cikupa Tangerang Regency. Therefore, comprehensive and multisectoral DHF control is needed in eliminating the risks that exist as risk reduction efforts by increasing knowledge and socialization to the community related to DHF( included causes, and ways of prevention). In addition, the promotion  of one home one jumantik program and the implementation of clean together routinely monitored by local RT RW are appropriate.

Keywords: Dengue Hemorragic Fever, Risk Factor of DHF, Extraordinary Condition of DHF

Author Biographies

Putri Anggraeni

Manajemen Bencana Unhan

Heridadi Heridadi, Manajemen Bencana Unhan

Manajemen Bencana Unhan

IDK Kerta Widana, Manajemen Bencana Unhan

Manajemen Bencana Unhan

References

Referensi

Jurnal dan Penelitian

Bachtiar, Sari Puspa, Rasin, A. Arsunan, Arsyad, dan Dian Sidik. 2016. “Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Palopo”. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Bhatia, Rajesh. 2013. “Changing Epidemiology of Dengue in South‑East Asia”. Who South-East Asia Journal of Public Health. January-March 2013

Gama, Azizah T, dan Faizah R. Betty. Oktober 2010. “Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali”. Jurnal Eksplanasi. Volume 5 Nomor 2.

Hasan dan Ayubi. Oktober 2007. “Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Kejadian DBD”. Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Volume 2 Nomor 2.

Koban, Antonius Wiwan. 2005. “Kebijakan Pemberantasan Wabah Penyakit Menular: Kasus Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue (KLB DBD)”. The Indonesian Institute Center For Public Research.

Pangaribuan, Anggy dkk. Februari 2014. “Faktor prognosis kematian sindrom syok dengue”. Sari Pediatri. Volume 15 Nomor 5.

Pratiwi, Putri, Suharyo, Kun, dan Kriswiharsi. 2013. Hubungan Antara Faktor Lingkungan Dan Praktik Pencegahan Gigitan Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja. Puskesmas Kedungmundu. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Salawati, T., Rahayu Astuti, dan Hayu Nurdiana. 2010. “Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Kota Semarang)”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. Volume 6 Nomor 1.

Sholehhudin, M., Isa Ma’rufi, dan Ellyke. September 2014. “Hubungan Sanitasi Lingkungan, Perilaku Pengendalian Jentikdan Nyamuk, Dan Kepadatan Penduduk Dengan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Jember”. Jurnal Pustaka Kesehatan, Volume 2 Nomor 3.

Sitio, Anton. 2008. Hubungan Perilaku Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2008 (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro.

Sofia, Suhartono, dan Nur Endah Wahyuningsih. 2014. “Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Aceh Besar”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Volume 13 Nomor 1.

Suryaningsih, Chatarina. 2009. "Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Mencegah Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Wilayah Puskesmas Dago Kotamadya Bandung”. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Yani.

Tamza, Riza Berdian dan Dharminto Suhartono. April 2013. “Hubungan Faktor lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 2 Nomor 2.

Zai, Henny Kristine Permatasari. 2010. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Praktik PSN dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Universitas Diponegoro

Buku

Anies. 2006. Seri Lingkungan dan Penyakit Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

BBTKLPP. 2013. Laporan Kajian Iklim Dan Bionomik Vektor DBD Di Kabupaten Alor NTT Tahun 2013. Surabaya: Penulis.

Dewan Ketahanan Nasional. 2010. Keamanan Nasional Sebuah Konsep dan Sistem Keamanan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Penulis.

Kementerian Kesehatan. 2013. Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Maarif, Syamsul. 2012. Pikiran dan Gagasan Penanggulangan Bencana di Indonesia, Cetakan Pertama. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Martens, Pim and Anthony J. McMichael. 2002. Environmental Change, Climate and Health Issues and Research Methods. United Kingdom: Cambridge University Press.

Satari, Hindra I dan Mila Meiliasari. 2004. Demam Berdarah. Cetakan 1. Jakarta: Puspa Swara.

Tulchinsky TH, dan Varavikova EA. 2014. The New Public Health. Third Edition. San Diego: Elsevier, Academic Press.

Widiana, I Gde Raka. 2016. Aplikasi Statistik pada Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.

Dokumen

Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 Tahun 1999 tentang Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 145 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.

Undang-undang No. 24 Tahun 2007. Penanggulangan Bencana.

Laman Web

Irawan, Denny Bagus. 2016. “Ini Hasil Investigasi Kemenkes Sol DBD di Kabupaten Tangerang. Tangerangnews, http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/17174/Ini-Hasil-Investigasi-Kemenkes-Soal-DBD-di-Kabupaten-Tangerang, diakses pada 18 Juli 2017.

WHO. 2015. “Dengue and Severe Dengue”. Penulis, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/, diakses pada 15 November 2016.

WPRO. 2015. “Dengue in the Western Pacific Region”. Penulis, http://www.wpro.who.int/topics/dengue/en, diakses pada 23 Maret 2015.

Downloads

Published

2018-05-07

How to Cite

Anggraeni, P., Heridadi, H., & Widana, I. K. (2018). FAKTOR RISIKO (BREEDING PLACES, RESTING PLACES, PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN KEBIASAAN HIDUP) PADA KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 4(1). https://doi.org/10.33172/jmb.v4i1.229