ANALISIS DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI SISTEM INFORMASI DESA DALAM MENDUKUNG KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP ANCAMAN ERUPSI GUNUNG API MERAPI DI KABUPATEN MAGELANG
DOI:
https://doi.org/10.33172/jmb.v6i1.618Abstract
Data merupakan kebutuhan dasar dalam mendukung penanggulangan bencana, namun buruknya manajemen data serta data yang parsial masih dianggap hal lumrah di beberapa desa. Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui penguatan basisdata United Nations Development Programme (UNDP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melakukan difusi inovasi Sistem Informasi Desa (SID) yang merupakan aplikasi manajemen data dan informasi berbasis website. Metode difusi yang dilakukan ternyata menghasilkan perbedaan tingkat kedalaman adopsi oleh tim pengelola SID di tiap lokasi penelitian, sedangkan Pergub Jateng No 47 tahun 2016 tentang pedoman pengembangan SID, telah mewajibkan SID harus teradopsi secara baik disetiap desa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan menganalisis metode difusi oleh UNDP dan BPBD Kab. Magelang serta medote adopsi yang dilakukan oleh tim pengelola SID. Lokasi penelitian bertempat di Desa Ngargomulyo, Tamanagung, Sumber dan Pucungrejo Kabupaten Magelang. Partisipan dipilih melalui teknik purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, studi dokumen dan materi audio-visual yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode intervensi UNDP yang terbatas mengakibatkan difusi SID tidak mencakup seluruh unsur penting dalam metode difusi, namun intervensi lanjutan dari BPBD Kab. Magelang berhasil melengkapi kekurangan tersebut. Kebijakan pemerintah desa serta pengorganisasian tim pengelola merupakan faktor utama pendukung keberhasilan adopsi SID. Pemilihan karakteristik anggota yang sesuai perlu dilakukan bagi desa yang belum berhasil mengadopsi dengan baik. BPBD Kab. Magelang perlu terus mendukung pemanfaatan SID melalui peningkatan kolaborasi dengan instansi terkait lainnya. Pendokumentasian best practice metode difusi perlu dilakukan sebagai acuan bagi desa lain yang akan mengadopsi SID untuk meningkatkan kesiapsiaagaan masyarakatnya.