Analisis Partisipasi Masyarakat Melalui Barisan Pemadam Kebakaran Swadaya Dalam Menghadapi Risiko Kebakaran Permukiman di Kota Banjarmasin
DOI:
https://doi.org/10.33172/jmb.v3i2.105Abstract
Abstrak - Kota Banjarmasin merupakan kota dengan jumlah kejadian kebakaran permukiman tertinggi di Pulau Kalimantan. Pemerintah Kota Banjarmasin memiliki keterbatasan armada dan anggaran dalam menghadapi risiko kebakaran permukiman. Sehingga masyarakat berusaha menghadapinya sendiri dengan mendirikan Barisan Pemadam Kebakaran swadaya. Penelitian tesis ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi masyarakat melalui Barisan Pemadam Kebakaran swadaya dalam menghadapi risiko kebakaran permukiman. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi langsung di lapangan dan studi dokumen yang kemudian dianalisis menggunakan Model Miles dan Huberman dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bentuk partisipasi masyarakat dalam menghadapi risiko kebakaran permukiman berada pada tahap perencanaan, pelaksaan hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat sebagai pengguna jasa Barisan Pemadam Kebakaran swadaya berada pada jenjang citizen power berdasarkan pengelompokkan jenjang partisipasi oleh Arnstein (1969). Sedangkan partisipasi masyarakat sebagai tenaga sukarela Barisan Pemadam Kebakaran swadaya berada diantara jenjang interactive participation dan self-mobilization berdasarkan pengelompokkan jenjang partisipasi oleh Pretty (1994). Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri atas faktor internal dari dalam diri masyarakat dan faktor eksternal dari luar masyarakat. Terdapat faktor keinginan masyarakat untuk menciptakan rasa aman sebagai salah satu bentuk penerapan konsep community security yang berhasil ditemukan dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Barisan Pemadam Kebakaran Swadaya, Risiko Kebakaran Permukiman, Community Security.
Abstract - Banjarmasin is a city with the highest number of urban fires in Borneo. The community try to face the urban fires risk themselves by establish the swadaya firefighters group. This research is a qualitative research that use case study as research strategy. The main purpose of this research is to analyze community participation through swadaya firefighters group to face the urban fires risk. The location of this research located is in Central Banjarmasin sub-district, Banjarmasin. Data collected thechniques of this research use observation, interviews, directly documentation and documents then analyze used a Miles an Huberman model and content analysis techniques. The results indicate that the community participation to face the urban fires risk is in stage of planning, implementation and evaluation. Community participation as the users of swadaya firefighters group service at the citizen power level by ladders of participation group by Arnstein (1969). While community participation as volunteers of swadaya firefighters group are in the interactive participation and self-mobilization level by participation ladder group by Pretty (1994). The factors that affect the community participation are internal factors from inside of the community and external factors from outside of the community. There is a needed factor from community to create sense of security as one of the community security concept application have been found in this research.
Keywords: Citizen Participation, Swadaya Firefighters Group, Urban Fires Risk, Community Security
References
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arnstein, Sherry R. (1969). A ladder of citizen participation. - : JAIP.
Azhari, Kurnia Ibnu. (2011). Tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dalam program neighbourhood development (Studi kasus Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran (BPBD-K) Kota Banjarmasin. (2016). Laporan kebakaran Kota Banjarmasin 2013 - 2015. Banjarmasin : BPBD-K Kota Banjarmasin.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin. (2015). Banjarmasin dalam angka 2015 Banjarmasin : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin. (2015). Kecamatan Banjarmasin Tengah dalam angka 2015. Banjarmasin : Badan Pusat Statistik.
Cohen, J., & Uphoff N. (1980). Participation place in rural development: seeking clarity trough specificity. - : J. World Development.
Creswell, John W. (2016). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dulani, B. (2003). How participatory is participation in social funds? An analysis of three case studies from the Malawi social fund. -. -.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2014). Buku putih pertahanan negara 2014. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Mahyudi, Muhammad. (2002). Analisis kebijakan swastanisasi layanan jasa publik pemadam kebakaran : Sebuah studi kasus Kota Banjarmasin. Jakarta : Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. (2015). Metodologi penelitian kualitatif, edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pemerintah Kota Banjarmasin. (2008). Peraturan daerah Kota Banjarmasin nomor 13 tahun 2008 tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran. Banjarmasin : Sekda Kota Banjarmasin.
Penahijau. (2015). Kalsel tak punya dinas pemadam kebakaran. Diakses dari http://penahijau.org/news_detail.php?id=586 pada tanggal 25 Oktober 2015.
Poole, Maureen, & Mohammed Janet Adama. (2013). Border community security: Mano river union region. London: Conciliation Resources.
Prianto, Ragil Agus. (2011). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Jombang Kota Semarang. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Rahadiani, Anak Agung Sagung Dewi. (2014). Partisipasi masyarakat sekitar Danau Beratan dalam konservasi sumber daya air. Denpasar : Universitas Udayana.
Saferworld. (2014). Community security handbook. London: Saferworld.
Saldana, Johnny. (2014). Qualitative data anaysis, A methods sourcebook. California: SAGE Publications, Inc.
Sarmila. (2012). Persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi hutan mangrove di Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Pontianak. Jakarta : Universitas Terbuka.
Slamet, Y. (1994). Pembangunan masyarakat berwawasan partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sugianto HS, Achmad. (2001) Efektifitas peran serta masyarakat dalam pengelolaan pemadam kebakaran (BPK) mandiri sebagai fungsi pelayanan publik (Objek studi : Kota Banjarmasin). Semarang : Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung : Alfabeta.
UNDP. (2009). Community security and social cohesion. Geneva: United Nation Development Program, Bureu for Crisis Prevention and Recovery.
Wilcox, David. (1994) Community participation and empowerment: Putting theory into practice. London: IIED.
Yadov, R.P. (1980). People’s participation: Focus on mobilization of the rural poor. Bangkok : UN Asian and Pacific Development Institute.