Melayu Islam Beraja (MIB) Sebagai Instrumen Pencegahan Insurjensi di Brunei Darussalam

Authors

  • Hindro Muriadi Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan
  • Dadang Gunawan Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan
  • Halkis Halkis Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/pa.v4i1.198

Abstract

Abstrak – Sejarah telah membuktikan bahwa kelompok pemberontakan di Brunei Darussalam disebabkan oleh kondisi politik. Oleh karena itu, banyak orang melihat masalah ini yaitu tentang bagaimana cara pemerintah mengatur kehidupan masyarakat, terutama ideologi Melayu Islam Beraja (MIB). Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat lebih jauh mengenai bagaimana Melayu Islam Beraja sebagai sistem yang monarki absolut mampu dapat menjadi cara yang efektif dalam pencegahan insurjensi di negara Brunei Darussalam. Dalam prosesnya penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif sebagai analisisnya. Berdasarkan hasil temuan data yang ada didapatkan fakta bahwa, melalui pendekatan winning hearts and minds of the people, diberlakukannya Melayu Islam Beraja dapat secara efektif dilakukan untuk melemahkan semangat yang muncul dari pemberontakan di selatan Brunei Darussalam, khususnya Serawak. Adanya dukungan sosial serta kesadaran yang kuat dari rakyat di Negara Brunei untuk terintegrasi dengan negara, menjadikan potensi pemberontakan dari rakyat kepada Pemerintahan semakin berkurang.

        Kata Kunci:  Melayu Islam Baraja (MIB), Pencegahan, Insurjensi

 

Abstract - History has proved that the insurgency group in Brunei Darussalam due to political conditions. Therefore, many people see this issue is about how governments organize people's lives, especially the ideology of Malay Islam Beraja (MIB). This study basically aims to look further into how the Islamic Monarchy as an absolute monarchy system can be an effective way of preventing insurers in Brunei Darussalam. In the process, this research uses qualitative method with descriptive approach as its analysis. Based on the findings of the available data, the fact that, through the approach of winning hearts and minds of the people, the enforcement of Malay Islamic Monarchy can be effectively carried out to weaken the spirit that emerged from the rebellion in the south of Brunei Darussalam, in particular Serawak. The existence of social support and the strong awareness of the people in Brunei to integrate with the state, has made the potential for revolt from the people to the Government is diminishing.

Key Words: Melayu Islam Baraja (MIB), Prevention, Insurgency

Author Biographies

Hindro Muriadi, Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

Dadang Gunawan, Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

Halkis Halkis, Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

Program Studi Peperangan Asimetris, Universitas Pertahanan

References

Daftar Referensi

Buku

Ahmad, Z. A. 2001. Membangun Negara Islam. Yogyakarta: Pustaka Iqra.

Galula, D. 1964. Counter Insurgency Warfare : Theory and Practice. New York : Preager Security International

Ghazali, A. R. 2000. Etika agama dalam membangun masyarakat madani. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Martin C. Libicki, D. C. 2007. Byting Back : Regaining Information Superiority Againts 21st Century Insurgents. Airlington: RAND Corporation..

Reksoprodjo, AHS. 2016. Pattenrns and Pillarsm of Insurgency. (AHS. Reksoprodjo, Performer). Bogor : Indonesia Defense University

Sukma, R. 2004. Security Operations in Aceh : Goals, Consequences, and Lessons.

Thompson, R. 1972. Defeating Communist Insurgency : Experiences from Malaya and Vietnam. London : Chatto & Windus.

US Government Counterinsurgency Guide (2009).

Williams, P. D. 2008. Security Studies : an Introduction. New York: Routledge.

Jurnal

Barno, D. W. 2006. Challenges in Fighting a Global Insurgency. http://ssi.armywarcollege.edu/pubs/parameters/Articles/06summer/barno.pdf (Diakses pada 20 April 2017)

Barno, D. W. 2006. Challenges in fighting a global insurgency. Parameters, http://ssi.armywarcollege.edu/pubs/parameters/Articles/06summer/barno.pdf (Diakses pada 22 April 2017)

Juswandi, J. 2014. Pemimpin Dalam Masyarakat Melayu”, Pustaka Budaya (e-Journal), Vol. 1(2).

Kilcullen, d. J. 2006. Three Pillars of Counterinsurgency. http://www.au.af.mil/au/awc/awcgate/uscoin/3pillars_of_counterinsurgency.pdf (Diakses pada 21 April 2017)

Moore, S. R. 2007. The Basics of Counterinsurgency https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwipuaC719bZAhURTY8KHbaFBQUQFgg6MAE&url=http%3A%2F%2Fsmallwarsjournal.com%2Fdocuments%2Fmoorecoinpaper.pdf&usg=AOvVaw3zPfkEECVTf7wcaTKNHjz1 (Diakses pada 24 April 2017)

Wibowo, A. 2015. Kebijakan & Strategi Kontrainsurjensi : Studi Kasus DI/TII Jawa Barat. http://www.academia.edu/14418302/Kebijakan_and_Strategi_Kontrainsurjensi_Studi_Kasus_Pemberontakan_DI_TII_Jawa_Barat (Diakses pada 22 April 2017)

Downloads

Published

2018-05-02

How to Cite

Muriadi, H., Gunawan, D., & Halkis, H. (2018). Melayu Islam Beraja (MIB) Sebagai Instrumen Pencegahan Insurjensi di Brunei Darussalam. Peperangan Asimetris (PA), 4(1). https://doi.org/10.33172/pa.v4i1.198