STRATEGI MEMBANGUN PERTAHANAN MODERN KEKUATAN LAUT INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN GLOBAL

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan wilayah lautan yang lebih luas daripada wilayah daratan. Sehingga menimbulkan kerawanan terhadap berbagai kemungkinan ancaman maritim. Maka dari itu sudah selayaknya pemerintah Indonesia menjadikan keamanan maritim sebagai prioritas dalam kebijakan pertahanan yang dikeluarkan. Mengingat didalam membangun sebuah sistem pertahanan yang kuat, paling tidak membutuhkan pertimbangan pada empat hal berikut: faktor geografis negara yang bersangkutan, sumber daya nasional sebuah negara, analisis terhadap kemungkinan ancaman yang akan muncul, dan perkembangan teknologi informasi. Ancaman pertahanan modern yang muncul dewasa ini membuat spektrum pertahanan sebuah negara tidak bisa lagi parsial, apalagi ancaman yang muncul dari sektor kelautan pun semakin beragam. Strategi pertahanan laut merupakan bagian dari strategi pertahanan nasional, dimana permasalahan mengenai potensi konflik, energi, ekonomi merupakan hal yang mutlak dan harus dipertahankan, dan sebagai negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut, sudah sepatutnya sektor kemaritiman memperoleh perhatian lebih dari para pembuat kebijakan. Tulisan ini akan menganalisa strategi pertahanan laut Indonesia dalam menjaga keamanan maritim dengan menggunakan teori strategi pertahanan lau. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif studi pustaka. Hasil penelitian menujukan bahwa pentingnya wilayah perairan Indonesia dan prospek ancamannya, Kesimpulan penelitian ini bahwa Indonesia dapat memperkuat kapabilitas kekuatan pertahanan maritimnya dengan memperkuat komando laut, menguasai dan mengontrol jalur komunikasi maritim serta melakukan pengamatan akan kapabilitas militer pihak-pihak yang terlibat serta penerapan strategi perang semesta yang melibatkan seluruh komponen sumber daya yang dimiliki dengan melibatkan instansi lain yang terkait merupakan salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah.