KERJASAMA KEAMANAN CHINA - INDONESIA GUNA MENANGKAL ANCAMAN KEAMANAN MARITIM KEDUA NEGARA
DOI:
https://doi.org/10.33172/spl.v5i3.586Abstract
China dan Indonesia, yang merupakan kekuatan penting di Asia, dan kedua negara menghadapi ancaman maritim yang sama. Dengan pendalaman berkelanjutan dari kemitraan strategis antara kedua negara, docking strategis penuh dimensi multisisi terus meningkat. Tetapi masih ada masalah tertentu dalam rasa saling percaya, tingkat mekanisme kerjasama keamanan masih rendah. Penelitian ini fokus pada menganalisis ancaman keamanan maritim apa yang dihadapi kedua negara, menbahas situasi saat ini dari kerjasama keamanan China-Indonesia, dan mengusulkan langkah berikutnya untuk memperkuat kerjasama keamanan, kususnya bersama menangkal ancaman keamanan maritim, dan memberikan saran kepada pembuat kebijakan dalam teori dan praktek. Peneliti beruntung mempunyai kesempatan untuk belajar di Indonesia, dan melalui wawancara dan studi dokumentasi, data yang relatif objektif dan berguna diperoleh. Didasarkan dengan landasan teori yang relevan, melalui analisis dan pebahasan, para peneliti memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang masalah di atas. Ancaman keamanan maritim yang dihadapi oleh China dan Indonesia termasuk ancaman keamanan non-tradisional, potensi ancaman keamanan yang disebabkan oleh ketidakpastian demarkasi maritim, dan faktor-faktor tidak stabil yang disebabkan oleh intervensi kekuatan ekstrateritorial juga telah menyebabkan ancaman terhadap keamanan regional. Kerjasama keamanan antara China dan Indonesia diperkuat dengan memperdalam kemitraan strategis antara kedua belah pihak. Alasan dan kondisi untuk kerjasama keamanan antara kedua negara sangat mencukupi, kerjasama antara kedua negara sejalan dengan hubungan internasional baru win-win, tetapi ada masalah tertentu dalam rasa saling percaya, dan tingkat mekanisme kerjasama keamanan masih rendah. Untuk menangkal ancaman keamanan maritim yang dihadapi China dan Indonesia, itu harus dicapai melalui penguatan kerjasama keamanan China-Indonesia. Kedua negara harus meningkatkan rasa saling percaya dan memperkuat kerjasama multi-level di bidang pertahanan dan militer, bersama-sama menghilangkan ancaman terhadap keamanan maritim.
Kata Kunci: Ancaman Keamanan, Hubungan China-Indonesia , Kerjasama keamanan
References
Buku
Miles, Matthew B., Huberman, A. M., Johnny, S. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Singapore: Sage Publications Inc.
Jurnal
Kaisheng, Li. 2013. “Kerjasama Keamanan Non-Tradisional dan Pembangunan Komunitas masa depan bersama untuk China-ASEAN”, dalam Laporan Penelitian Keamanan Tradisional China.
Raymond, Catherine Zara. 2018. Maritime Terrorism in Southeast Asia: A Risk Assessment. Journal Terrorism and Political Violence.
Website
Fatshaf, Hartaty. “Triangulasi Dalam Penelitian Kualitatif”, dalam http://hartatyfatshaf.blogspot.com/2013/09/triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif_21.html, 21 September 2013, diakses pada 1 Juli 2019.
Kementerian Luar Negeri China, “Pertemuan Pertama KKM China-Indonesia Diadakan di BJ”, dalam https://www.fmprc.gov.cn/web/gjhdq_676201/gj_676203/yz_676205/1206_677244/xgxw_677250/t995800.shtml, 06 Desember 2012, diakses pada 01 Agustus 2019.
Kementerian Luar Negeri China, “Hubungan China-Indonesia ditingkatkan menjadi kemitraan strategis yang komprehensif”, dalam http://politics.people.com.cn/n/2013/1003/c1024-23099073.html, 3 Oktober 2013, diakses pada 19 Juli 2019.
Kementerian Luar Negeri China, “Pernyataan Bersama Republik Rakyat China dan Republik Indonesia tentang Penguatan Kemitraan Strategis Komprehensif antara Kedua Negara”, dalam http://politics.people.com.cn/n/2015/0327/c1001-26756829.html, 27 Maret 2015, diakses pada tanggal 19 Juli 2019.
Ling, X., Meijin, C. “China dan Indonesia bersama-sama mendirikan Jalur Sutra Maritim Abad 21", dalam https://www.ydylcn.com/skwx_ydyl/databasedetail?contentType=literature&subLibID=undefined&type=undefined&SiteID=1&contentId=7456409&status=No, Oktober 2017, diakses pada 1 Agustus 2019.
Rahmat, Ridzwan, “Indonesia equips second KCR-60M attack craft with Chinese-made naval wea-pon”, dalam https://defence.pk/pdf/threads/ind-onesia-equips-second-kcr-60m-attack-craft-with-chinese-made-naval-weapon-janes.568284/, 17 Juli 2018, diakses pada 19 Apr 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)