GEOSTRATEGI ANGKATAN LAUT INDONESIA: MEMBANGUN KEKUATAN BAWAH PERMUKAAN SEBAGAI CENTER OF GRAVITY PERTAHANAN NEGARA
DOI:
https://doi.org/10.33172/spl.v7i3.860Abstrak
Ditemukannya UUV (Unmanned Underwater Vehicle) asing berupa seaglider sebanyak tiga kali di wilayah perairan Indonesia mengisyaratkan ancaman kedaulatan negara. Indonesia dengan lima pilar Poros Maritim Dunia (PMD)-nya masih berkutat dalam isu-isu ancaman kelautan yang kerap muncul dalam bentuk pelanggaran batas wilayah, pencurian hasil laut, dan aktivitas ilegal lainnya. Sebagai negara kepulauan dengan luasnya gerbang perbatasan berupa laut menjadikan pelanggaran-pelangggaran yang terjadi kerap sulit untuk dikontrol. Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar membutuhkan perhatian negara dalam rangka menciptakan perlindungan dari ancaman kedaulatan di wilayah laut nusantara. Bawah permukaan laut termasuk dasar laut merupakan komponen landas kontinen yang perlu pengawasan, mengingat wilayah ini bisa jadi jalan masuk kekuatan asing yang ingin menerobos kedaulatan Indonesia. Di samping itu, wilayah bawah permukaan laut dapat menjadi kekuatan strategis angkatan laut khas Indonesia sebagai negara dengan corak maritim yang sangat kuat. Aktualisasi pilar ke lima PMD (membangun kekuatan pertahanan maritim) adalah menjamin terciptanya keamanan yang diterjemahkan dalam sebuah geostrategi Angkatan Laut dengan pembangunan kekuatan bawah permukaan laut sebagai Center of Gravity pertahanan Indonesia.
Referensi
Cassidy, F., Samosir, J. P., Oktarossa, D., Prasetyo, E. W., Nugroho, F. A., Fitri, W., & Putro, R. A. (2016). Diplomasi Poros Maritim: Keamanan dalam Perspektif Politik Luar Negeri. Jakarta: Pusat P2K-OI.
CNN. (2021, Januari 04). KSAL: Tak Ada Aturan Soal Operasional Seaglider di Indonesia. Retrieved from CNN Indonesia: https://ccnindonesia.com/nasional/2021010455716-20-589324/ksal-tak-ada-aturan-soal-operasional-seaglider-di-indonesia
Darmono, B. (2010). Konsep dan Sistem Keamanan Nasional Indonesia. Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), 7.
Eikmeier, D. C. (2010). Redefining the Center of Gravity. JSQ Issue 59, 156.
Hidayat, S., & Ridwan. (2017). Kebijakan Poros Maritim dan Keamanan Nasional Indonesia: Tantangan dan Harapan. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, Vol. 7, No. 3, 112.
Humas. (2014, November 14). Pidato Presiden RI Joko Widodo pada KTT ke-9 Asia Timur, di Nay Pi Taw, Myanmar, 13 November 2014. Retrieved from Sekretariat Kabinet Republik IndonesiA: Humas. 2014. Pidato Presiden RI Joko Widodo pada KTT ke-9 Asia Timuhttps://setkab.go.id/pidato-presiden-ri-joko-widodo-pada-ktt-ke-9-asia-timur-di-nay-pyi-taw-myanmar-13-november-2014/
Legionosuko, T., Sumantri, S. H., & Purwanto. (2019). Pertahanan Bawah Laut Indonesia. Bogor: Universitas Pertahanan.
Mahroza, J. (2021, Januari 04). Membengun Kekuatan Pertahanan Unggul dan Sustainable dari Bawah Laut. Retrieved from Antaranews: https://antaranews.co/berita/1926704/membangun-kekuatan-pertahanan-uanggul-dan-sustainable-dari-bawah-laut
Munazid, A., & Suwasono, B. (2017). Perancangan Kapal Selam Tanpa Awak (UUV/ Unmanned Underwater Vehicle) Sebagai Sarana Observasi Bawah Air. Laporan Penelitian Prodi Teknik Perkapalan Universitas Hang Tuah Surabaya, 1.
Purnomo, J. H. (2021). Membangun Teknologi Pertahanan Tanpa Awak. Cakrawala Edisi 451, p. 34.
Rahayu, L. S. (2021, Januari 5). Pakar Sebut Seaglider 3 Kali Ditemukan di Laut RI, Ini Yang Mesti Diwaspadai. Retrieved from detikcom: https://news.detik.com/berita/d-5321210/pakar-sebut-seaglider-3-kali-ditemukan-di-laut-ri-ini-yang-mesti-diwaspadai
Rakhmatulloh. (2021, Januari 05). Temuan Drone Bawah Laut Sudah Tiga Kali, Perlu Perhatian Serius. Retrieved from Sindonews.com: https://nasional.sindonews.com/read290340/12/temuan-drone-bawah-laut-sudah-tiga-kali-perlu-perhatian-serius -1609808463
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setpres, B. (2020, Januari 23). Presiden Jokowi Tegaskan Kedaulatan NKRI Harga Mati. Retrieved from Presiden RI: https://www.presiden.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-tegaskan-kedaulatan-harga-mati/
Sulisworo, D., Wahyuningsih, T., & Arif, D. B. (2012). Geostrategi Indonesia. Bahan Ajar Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional Universitas Ahmad Dahlan, 2.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)