Pemberdayaan PT Dirgantara Indonesia Sebagai Industri Pertahanan Strategis Dalam Pemenuhan Alutsista TNI Angkatan Udara
DOI:
https://doi.org/10.33172/jspu.v4i3.337Abstrak
Abstrak -- Industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung dan meningkatkan kekuatan pertahanan suatu negara, terlebih dalam era modern saat sekarang ini. Negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan lebih baik dalam kekuatan pertahanannya. PT Dirgantara Indonesia merupakan satu–satunya industri strategis Indonesia yang bergerak dibidang kedirgantaraan. Sebagai satu-satunya Industri yang berbasis pada bidang kedirgantaraan, harapan awal TNI Angkatan Udara adalah menjadikan PT Dirgantara Indonesia sebagai salah satu sumber utama dari pelaksanaan dukungan kesiapan operasional pesawat-pesawat TNI Angkatan Udara selain sudah tentu sumber-sumber lain yang ada diluar negeri. Melihat dari kemampuan yang dimiliki PT Dirgantara Indonesia baik dilihat dari manajemen maupun kemampuan teknis, maka diharapkan mampu memproduksi komponen-komponen alutsista, pesawat terbang dengan berbagai ukuran yang sesuai spesifikasi yang diperlukan TNI AU yang dapat terkendala akibat embargo. Faktor penghambat pemberdayaan industri pertahanan dalam mendukung kemandirian Alutsiswa yaitu belum adanya persamaan persepsi antar pihak dalam memandang pembangunan pertahanan negara, banyaknya kebijakan yang tidak tepat dalam pembangunan industri pertahanan dan modernisasi terhadap mesin/fasilitas produksi industri pertahanan, lemahnya political will pemerintah dan komitmen TNI untuk menggunakan produksi dalam negeri, dan kemampuan teknologi yang dimiliki masih tergantung kepada Negara principal.
Kata kunci: Pemberdayaan, Industri Pertahanan, Alutsista
Abstract -- The defense industry is one of the important factors in supporting and enhancing a country's defense power, especially in the modern era today. Countries that have an advanced defense industry will have better capabilities in their defense forces. PT Dirgantara Indonesia is the only Indonesian strategic industry engaged in aerospace. As the only industry based on aerospace, the Air Force's initial hope was to make PT Dirgantara Indonesia as one of the main sources of implementation of operational readiness for Indonesian Air Force planes, besides of course other sources outside the country. Seeing from the capabilities of PT Dirgantara Indonesia both in terms of management and technical capabilities, it is expected to be able to produce defense equipment components, aircraft of various sizes that meet the specifications required by the Air Force which can be constrained due to the embargo. Inhibiting factors for empowering the defense industry in supporting the independence of students is the lack of equality of perception between parties in looking at national defense development, the number of improper policies in defense industry development and modernization of defense industry machinery / facilities, the government's weak political will and the TNI's commitment to use domestic production, and the technological capabilities possessed are still dependent on the State principal.
Keywords: Empowerment, Defense Industry, Defense Equipment
Referensi
Daftar Pustaka
Abu Hurairah, 2008, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan yang Berbasis Kerakyatan, Bandung: Humaniora.
Abubakar Busro & Abu Daud BusroH, 1984, Hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Adi Fahrudin, 2012, Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat, Bandung: Humaniora.
Andrianto, Tuhana Taufiq. 2015. Paradigma Baru Bela Negara: Implementasi dan. Pengembangannya di Era Globalisasi. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Anggota IKAPI, 2014, UU No.34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Bandung: Fokus Media.
Asshiddiqie, Jimly Asshiddiqie, 2007, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara. Indonesia, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Conni Rahakundini Bakrie, 2007, Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Dasril Radjab, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Reineka Cipta).
Hamid Darmadi, 2013, Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Bandung: Alfabeta.
Imam Gunawan, 2015, Metode Penelitian Kualitatif, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sudarsono, 2008, Buku Putih Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta, Departemen Pertahanan Republik Indonesia.
Sugiyono, 2010, Memahami Penelitan Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, 2000, Islam dan Reformasi TNI, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Yanti Yanuar, 2015, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Agung Media.