ANALISIS SISTEM SURVEILANS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN UNTUK ANTISIPASI SERANGAN SENJATA BIOLOGI DALAM RANGKA PERTAHANAN NEGARA
DOI:
https://doi.org/10.33172/tsj.v1i2.475Abstrak
Salah satu ancaman global yang menjadi perhatian dunia internasional salah satunya adalah senjata biologis. Senjata biologis erat kaitannya dengan wabah yang dapat berpotensi menjadi ancaman dari penyalahgunaan agen biologis yang disebarkan. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan sebagai tools dalam sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap wabah tersebut penting dilakukan. Indonesia, khususnya dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perlu memiliki strategi khusus dalam pelaksanaan Sistem Surveilans kesehatan yang dapat menjadi pilar utama dalam deteksi dini dan antisipasi terhadap senjata biologis. Selain itu sinergisitas dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait juga penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem Surveilans Kesehatan Kemenkes dan menganalisis peran yang dimiliki lembaga terkait. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Kemudian, subyek penelitian ini adalah kepala/staf dari Kemenkes bidang Litbang dan P2P, Puskes TNI, Kompi Nubika dan satuan KBR. Pemilihan sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan pengambilan data penyakit yang berpotensi menjadi wabah. Data di atas diperoleh dari Kemenkes selama kurun waktu antara tahun 2016-2018. Sedangkan pemilihan sampling untuk lembaga pemerintah terkait menggunakan teknik bola salju (snow ball). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang dimiliki Kemenkes hanya dimungkinkan untuk melihat pola epidemiologi pada sebuah penyakit. Dalam sistem tersebut tidak ditemukan adanya pengklasifikasian penyakit prioritas, dan juga tidak ditemukan adanya Surveilans khusus untuk beberapa penyakit yang termasuk kedalam kategori A, B, dan C terkait potensi penggunaannya sebagai bahan senjata biologis. Pada akhirnya, SKDR belum dapat diarahkan dan tidak dimungkinkan untuk menganalisis potensi serangan yang menyalahgunakan bahan biologis menjadi senjata. Peran lembaga terkait, seperti Puskes TNI, Kompi Nubika Zeni TNI AD dan Satuan KBR Polri belum terintegrasi satu sama lain.
Kata Kunci: Senjata Biologi, Wabah, Kejadian Luar Biasa/KLB, Surveilans Kesehatan, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
Referensi
Buku
Dando, Malcom. 2006. Bioterror and Biowarfare. England: Oxford.
Kementerian Pertahanan RI, 2015, Buku Putih Pertahanan Indonesia.
Klotz, Lynn C and Edward J. Sylvester, 2009. Breeding Bio Insecurity. London: The University of Chicago Press Pg.2.
Meehan Alias, Kathleen. 2010, Investigasi dan Pengendalian wabah di fasilitas pelayanan Kesehatan, Jakarta: EGC.
NIAID. 2003. NIAID Biodefense Research Agenda for Category B and C Priority Pathogens, Washington.
Rotz, L.D., Khan, A.S., Lillibridge, S.R., Ostroff, S.M., and Hughes, J.M. 2002. Public health assessment of potential biological terrorism agents, Emerging Infectious Diseases.
Supari, Siti Fadilah. 2008, Saatnya Dunia Berubah: Tangan tuhan Dibalik Flu Burung.
WHO, 2016. Anticipating Emerging Infectious Disease Epidemics. WHO Press: Geneva, Switzerland.
Jurnal
Deptan. RI Laporan perkembangan flu burung pada unggas, Agustus, 2009
Dagmar Rychnovská, 2017, Bio(in)security, scientific expertise, and the politics of post-disarmament in the biological weapons regime, Department of Security Studies, Metropolitan University Prague, Czech Republic, Geoforum Journal.
Samihardjo, Isroil. 2011. Seminar tentang Bioethic dan Bioweapons di ITB.
-----------------------. 2007. Perkembangan Senjata Biologi: Kemungkinan Ancaman dan Penanggulangannya.
Peraturan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Menyebabkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
Dokumen
CFSPH, 2007, Anthrax, lowa State University: The center of Food Security & Public Health.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.