MENGUKUR TINGKAT KECENDERUNGAN RADIKALISME, PENGEMBANGAN TEORITIS INSTRUMEN PSIKOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.33172/pa.v9i1.10971Abstract
Beberapa tahun belakangan ini, radikalisme menjadi isu yang selalu hangat diperbincangkan di dunia, khususnya di Indonesia. Penyebaran radikalisme di Indonesia cukup memprihatinkan karena penyebarannya ke beberapa institusi seperti lembaga pendidikan. Namun, ukuran yang menilai kecenderungan berpikir dan bertindak radikal belum banyak ditemukan, khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen psikologis dengan sifat psikometrik yang memuaskan untuk mengukur kecenderungan radikalisme seseorang. Skala radikalisme dibuat dengan menggunakan pemahaman radikalisme dari perspektif masyarakat Indonesia dan disarikan menjadi lima aspek yang dijabarkan menjadi beberapa indikator secara kognitif, afektif, dan konatif pada masing-masing komponen. Terdapat 188 remaja dengan usia minimal 18 tahun yang berpartisipasi sebagai responden penelitian. Skala akhir bernama RSCAL-32 terdiri dari 32 item yang diwakili oleh dua item pada masing-masing indikator. Setiap item diuji dengan validitas isi V Aiken dan lulus tes indeks diskriminasi sebagai persyaratan awal pengukuran psikologis yang dapat diterima. Sementara itu, reliabilitas alfa diestimasi menggunakan konsistensi internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSCAL-32 memiliki indeks koefisien alpha sebesar 0,906. Selain itu, dalam validitas konstruk menggunakan exploratory factor analysis (EFA), skala ini cukup untuk membuktikan unidimensionalitas skala seperti dalam konsep teoritis yang mendasarinya. Meskipun demikian, skala ini memiliki kelemahan pada standard error pengukuran yang tinggi (S_e=4,772), namun secara umum skala radikalisme RSCAL-32 memiliki sifat psikometrik yang memuaskan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh penelitiReferences
Aiken, L. R. (1985). Three coefficients for analyzing the reliability and validity of ratings. Educational and Psychological Measurement, 45, 131–142. https://doi.org/10.1177/0013164485451012
Anastasi, A., & Urbina, S. (1997). Psychological testing, 7th ed (7 ed.). Prentice Hall/Pearson Education.
Armenia, R. (2016, April 2). BNPT: 19 pesantren terindikasi ajarkan radikalisme [News]. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160203201841-20-108711/bnpt-19-pesantren-terindikasi-ajarkan-radikalisme
Azwar, S. (1993). Kelompok subjek ini memiliki harga diri yang rendah"; kok, tahu...? Buletin Psikologi, 1(2), 13–17. https://doi.org/DOI: 10.22146/bpsi.13160
Azwar, S. (2016). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya (2 ed., Vol. 21). Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2017). Reliabilitas dan validitas, Edisi 4 (4 ed.). Pustaka Pelajar.
Bakti, A. S. (2014). Darurat terorisme: Kebijakan pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi (1 ed.). Daulat Press.
Damayanti, I., & Nashrullah, N. (2020, September 9). Radikalisme kerap dilekatkan ke Islam, padahal ini faktanya [News]. Republika Online. https://republika.co.id/share/qge1rw320
Davydov, D. G., & Khlomov, K. D. (2017). Questionnaire for the diagnosis of violent extremism attitudes—VEDS. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3069902
Djamaris, J. (2020). Peran TNI dalam mencegah berkembangnya radikalisme [Military]. tni.mil.id. https://tni.mil.id/view-185148-peran-tni-dalam-mencegah-berkembangnya-radikalisme.html
Hadi, U. (2019, Juli 30). 3% TNI terpapar radikalisme, Menhan: Sikapnya tak pancasila lagi [News]. detiknews. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4644812/3-tni-terpapar-radikalisme-menhan-sikapnya-tak-pancasila-lagi
Halkis, Mhd, Cultural Psychology on Community Types, A Critical Rational Approach (July 29, 2022, Journal of Positive School Psychology, Vol. 6 No. 7 https://journalppw.com/index.php/jpsp/article/view/10304 ,
Hammad, A. M. A. (2018). Radikalisme di kalangan mahasiswa Surabaya [Universitas Islam Negeri Sunan Ampel]. http://digilib.uinsby.ac.id/24590/3/Ahmad%20Mohammad%20Al%20Hammad_E01213005.pdf
Hikam, M. A. S. (2016). Deradikalisasi: Peran masyarakat sipil Indonesia membendung radikalisme. Penerbit Buku Kompas.
Lloyd, M., & Dean, C. (2015). The development of structured guidelines for assessing risk in extremist offenders. Journal of Threat Assessment and Management, 2(1), 40–52. https://doi.org/10.1037/tam0000035
Lompo, J. (2018). Tinjauan yuridis terhadap tugas dan fungsi Tentara Nasional Indonesia dalam penanganan tindakan terorisme [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.
Matsumoto, D. R. (2012). Culture and psychology (5th ed.). Wadsworth Cengage Learning.
Mazerolle, L., Cherney, A., Eggins, E., Hine, L., & Higginson, A. (2019). Multiagency programs with police as a partner for reducing radicalisation to violence. Campbell Systematic Reviews, 17(2). https://doi.org/10.1002/cl2.1162
Meloy, J. R. (2018). The operational development and empirical testing of the terrorist radicalization assessment protocol (TRAP–18). Journal of Personality Assessment, 100(5), 483–492. https://doi.org/10.1080/00223891.2018.1481077
Milla, M. N. (2019, Desember 12). Pengembangan dan deskripsi alat ukur radikalisme di Indonesia [Workshop]. Workshop Pengukuran Dan Identifikasi Militan Ekstremisme, Jakarta.
Moskalenko, S., & McCauley, C. (2009). Measuring political mobilization: The distinction between activism and radicalism. Terrorism and Political Violence, 21(2), 239–260. https://doi.org/10.1080/09546550902765508
Powis, B., Randhawa, K., & Bishopp, D. (2019). An examination of the structural properties of the extremism risk guidelines (ERG22+): A structured formulation tool for extremist offenders. Terrorism and Political Violence, 1–19. https://doi.org/10.1080/09546553.2019.1598392
Praditya, Y. (2016). Optimalisasi sinergitas TNI-Polri-Sipil dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 6(1). https://doi.org/10.33172/jpbh.v6i1.293
Ritaudin, M. S. (2014). Radikalisme negara dan kekuasaan perspektif politik global. KALAM, 8(2), 389. https://doi.org/10.24042/klm.v8i2.302
Subagyo, A. (2016). Pemberdayaan babinsa dalam mencegah aksi radikalisme. https://www.researchgate.net/profile/Agus-Subagyo-2/publication/322306487_PEMBERDAYAAN_BABINSA_DALAM_MENCEGAH_AKSI_RADIKALISME/links/5a52e78c0f7e9bbc10565a73/PEMBERDAYAAN-BABINSA-DALAM-MENCEGAH-AKSI-RADIKALISME.pdf
Wahyurudhanto, A. (2017). Radikalisme, intoleransi, dan terorisme. Jurnal Ilmu Kepolisian, 089, 6–9.
Widyaningrum, A. Y., & Dugis, N. S. (2018). Terorisme, radikalisme dan identitas keindonesiaan. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies), 2(1). https://doi.org/10.25139/jsk.v2i1.368
Winarni, L. (2014). Media massa dan isu radikalisme Islam. Jurnal Komunikasi dan Media Massa, FISIP UNS, 7(2), 159–166.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.