ANALISA KESIAPAN PESAWAT HAWK 100/200 DAN KOMPETENSI CREW SKADRON UDARA 1 DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI INTELIJEN UDARA PADA TAHUN 2019

Penulis

  • Dedi Andres Saputra Republik Indonesia Differens University
  • Suyono Thamrin Republik Indonesia Differens University
  • Agus Winarna Republik Indonesia Differens University

DOI:

https://doi.org/10.33172/pa.v10i1.14878

Kata Kunci:

Intelijen Citra, Kemampuan Alutista, Kesiapan pesawat, Kompetensi, Operasi Intelijen Udara

Abstrak

Kegiatan intelijen udara khususnya intelijen citra yang dilakukan Skadron Udara 1 yaitu dengan melaksanakan pengamatan secara visual yang direkam dalam VDR (Video Digital Recorder). Pengamatan secara visual ini masih jauh dari apa yang diharapkan karena adanya beberapa kendala di lapangan yang mengakibatkan kemampuan intelijen udara di Skadron Udara 1 belum optimal dikarenakan kemampuan Alutsista yang belum ideal karena belum dilengkapinya camera penginderaan udara jenis Vinten Vicon, menurunnya kemampuan pesawat Hawk 100/200 serta kesiapan pesawat Skadron Udara 1 yang hanya 4 - 6 unit pesawat yang siap digunakan dalam operasi dan sarana prasarana pendukung yang belum memadai serta kondisi Perangkat lunak yang belum memadai. Kendala teknis yang dihadapi adalah Pangkalan Udara Supadio tidak memiliki satuan Skadron Teknik dan Depo Pemeliharaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan pesawat Hawk 100/200 dan Kompetensi Crew Skadron Udara 1 dalam rangka mendukung operasi intelijen udara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan desain penelitian studi kasus (case study) pelaksanaan operasi intelijen udara yang dilakukan oleh Skadron Udara 1. Dalam penelitian ini difokuskan pada operasi intelijen udara yang dilakukan oleh skadron udara 1, dan terfokus pada personel yang terlibat dari jenjang perwira, bintara maupun tamtama.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Untuk kualifikasi penerbang yang ada saat ini,  dirasa telah memadai dalam pelaksanaan operasi intelijen udara, (2) Operasi Intelijen Udara merupakan operasi yang dilaksanakan sepanjang tahun dan mejadi program kerja Skadron Udara 1, dengan wahana udara yang pengamatannya hanya dengan visualisasi penerbang dirasa sangat kurang untuk bisa mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal, disarankan untuk fasilitas pengamatan yang termasuk dalam kelengkapan komponen pesawat harus dilengkapi,(3) Kompetensi crew skadron udara 1 sangat berpengaruh dalam operasi intelijen udara semakin tinggi tingkat kompetensi crew yang terlibat operasi maka tingkat peluang kesuksesan dan kelancaran operasi juga akan meningkat.

Referensi

Ainsworth M, Smith, S. dan A. Millership (2007). Managing Performance People Terjemahan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Dispamsan. (2014). Intelijen Udara, Bahan Pelajaran Sekkau.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. (2000). Kamus Inggris Indonesia An English Indonesia Dictionary. Jakarta : PT. Gramedia.

Gulo. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Purwadarminta. W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Hoffman, Martin. (2000). Emphaty and Moral Development: Implication Caring and Justice. Cambridge:Cambridge University Press.

Hutapea, Patulian dan Nurianna Toha. (2008). Kompetensi Plus. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka.

Mangkuprawira, Sjafri dan Hubeis, Aida Vitayala. (2007). Manajemen Mutu. Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moekijat. (2002). Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: Pionir Jaya

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pohan, Imbalo S. (2006). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-dasar, Pengertian, dan Terapan. Jakarta: EGC

Prihadi, Syaiful F. (2004). Assessment Centre: Identifikasi, pengukuran dan. Pengembangan Kompetensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Stamatis, D.H..(2004). Six Sigma Fundamentals: A Complete Guide to the System, Methods and Tools. New York:Productivity Press.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Teori, Dimensi dan Implementasi dalam Organisasi.. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

__________. (2014). Kinerja dan Pengembangan Kompensasi SDM. Yogyakarta: Pusataka Pelajar.

Surya Dharma, Jeffrey Pfeffer dan Budi W, Soetjipto. (2003). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Amara Book.

Tim Koharmatau. (2003). Terminologi Logistik Edisi Ketiga. Jakarta:Mako Koharmatau.

Usman, Sunyoto. (2004). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada.

Karya Penelitian

Yudistira, Cokorda Gede Putra. dan I Wayan Siwantara. (2012). “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Ketua Koperasi dan Kompetensi Kecerdasan Emosional Manajer Koperasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer Koperasi di Kabupaten Buleleng”. Jurnal manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. (6):1 pp.99 – 108

Peraturan

Perkasau Nomor Perkasau/110/XII/2009 tanggal 2 Desember 2009 tentang Penyempurnaan Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Jajaran Koopsau I ,Jakarta 2009.

Keputusan Kasau Nomor Kep/454/VII/2013 Tanggal 10 Juli 2013 tentang Buku Petunjuk Induk TNI Angkatan Udara Tentang Intelijen

Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/6/111/1999 tanggal 6 Maret 1999 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur.

Naskah Sementara Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Pakca

Diterbitkan

2024-06-26

Cara Mengutip

Saputra, D. A., Thamrin, S., & Winarna, A. (2024). ANALISA KESIAPAN PESAWAT HAWK 100/200 DAN KOMPETENSI CREW SKADRON UDARA 1 DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI INTELIJEN UDARA PADA TAHUN 2019. Peperangan Asimetris (PA), 10(1), 13–39. https://doi.org/10.33172/pa.v10i1.14878