DESAIN KONSEPTUAL REMOTE CONTROL WEAPON STATION (RCWS) PADA KAPAL TANPA AWAK GUNA MENDUKUNG OPERASI DAN LATIHAN TNI ANGKATAN LAUT
DOI:
https://doi.org/10.33172/tsj.v3i2.812Abstract
Dalam hal mewujudkan kebijakan Poros Maritim Dunia (PMD), Pemerintah perlu membangun kekuatan pertahanan maritim yang didukung teknologi satelit dan sistem drone. Pada internal TNI Angkatan Laut upaya yang perlu dilakukan agar Strategi Pertahanan Laut Nusantara dapat mewujudkan Poros Maritim Dunia (PMD) diantaranya dengan Proyeksi kekuatan TNI Angkatan Laut dalam bentuk operasi laut yang merupakan kegiatan penangkalan dan pengendalian laut dengan tujuan untuk mengamankan wilayah perairan nasional Indonesia. Sarana prasarana pengendalian laut digunakan untuk mampu mengawasi, mendeteksi, mengarahkan dan menindak kapal-kapal yang melakukan pelanggaran di laut. Salah satu teknologi persenjataan yang ada yaitu Remote Control Weapon Station (RCWS). Diperlukan konsep desain alutsista, salah satunya dengan cara penerapan terhadap Kapal Tanpa Awak yang dilengkapi Remote Control Weapon Station (RCWS) sesuai dengan kebutuhan. Menganalisis Requirement Remote Control Weapon Station (RCWS) pada kapal tanpa awak serta pengaruhnya terhadap kondisi stabilitas kapal untuk operasi dan latihan TNI Angkatan Laut dengan menggunakan System Life Cycle sampai pada perancangan arsitektur sistem senjata Remote Control Weapon Station (RCWS). Kebutuhan menunjukan bahwa terdapat kriteria standar umum dan spesifikasi teknis dimensi, kemampuan dan sistem Remote Control Weapon Station (RCWS) pada kapal tanpa awak. Persyaratan teknis Remote Control Weapon Station (RCWS) pada Kapal Tanpa Awak disusun dengan mengacu kepada Operational Requirement dalam tugas operasi keamanan laut, TNI Angkatan Laut memerlukan kapal tanpa awak yang dilengkapi dengan remote control weapon stasion (RCWS) guna menghindari korban saat melakukan operasi. Mendesain RCWS pada kapal tanpa awak ini dengan melihat aspek subtasi yaitu : Senjata, Mounting frame dan Remote system yang akan digunakan pada kapal tanpa awak ini. Analisis Stabilitas Kapal menggunakan Standar stabilitas yang ditetapkan International Maritime Organisation (IMO). Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pemodelan lambung Kapal Tanpa Awak yang memiliki displacement yang besar untuk dapat mengangkut Remote Control Weapon Station (RCWS).References
Agung, A. A. dan T., & Kristiyono. (2019). Stabilitas Kapal Kecil (Vol. 53, Issue 9).
Erwin, I. M., & Prihatmanto, A. S. (2013). Motor driver program on heavy machine gun model for Remote Controlled Weapon Station (RCWS).
Proceedings - International Conference on ICT for Smart Society 2013: “Think Ecosystem Act Convergence”, ICISS 2013, 312–317.
Kementerian Pertahanan. (2015). Buku Putih Pertahanan.
Manurung, H. (2018). Indonesia Menuju Poros Maritim. Seminar Nasional Pakar Ke 1 Tahun 2018, 1(April), 147–152.
Mao, B. Q., Wang, C. Y., Xu, L., Wu, Y. L., & Zhang, X. X. (2012). Research on the structure system mode match of a Remote Control Weapon Station. Applied Mechanics and Materials, 105–107, 275–278.
Nurhadi, H., & Wahyudi, I. (2016). Analisa Struktur Fenite Element Method Rangka Pada Remote Control Weapon System Kaliber 12 . 7 MM. 143–150.
Pambudi, A. E., Maajid, L., Rohman, J., & Mujahidin, I. (2019). Aplikasi Penggunaan Joystick Sebagai Pengendalian Remote Control Weapon Station (Rcws) Senjata Mesin Ringan (Smr). JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika Dan Komputer), 1(2), 98–105.
Ramadhan, F., & Aryawan, W. D. (2017). Pembuatan Detail Desain Unmanned Surface Vehicle (USV) untuk Monitoring Wilayah Perairan Indonesia. Jurnal Teknik ITS, 6(2).
Studi, M., Kmp, K., Milik, R., Asdp, P. T., & Ferry, I. (2020). Analisa teknis penambahan panjang kapal untuk menambah kapasitas muatan studi kasus kmp. roditha milik pt. asdp indonesia ferry (persero). 131–138.
Widyoutomo, A. (2020). Pengamanan laut mewujudkan keamanan maritim Indonesia. Jurnal Maritim, 1(1), 16
Downloads
Published
Issue
Section
License
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.