STRATEGI INTEROPERABILITY KRI DENGAN SKADRON UDARA 52 UAV GUNA MENDUKUNG OPERASI KEAMANAN LAUT NATUNA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.33172/spl.v9i2.14573Abstrak
Operasi pengamanan Laut Natuna Utara dilakukan untuk menangkal dan menindak segala ancaman yang mengganggu kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan laut. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi penerapan interoperabilitas KRI dengan UAV Skadron Udara 52 untuk efektivitas operasi keamanan laut di Laut Natuna Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan aspek teknis masih terdapat keterbatasan dalam hal koordinasi, komunikasi, penggelaran dan sistem interoperabilitas antara KRI dan Skadron 52 yang mengoperasikan CH-4 masih terbatas berupa transfer data audio dengan frekuensi radio saja, sehingga hal ini belum mendukung realisasi sistem Network Centric Warfare (NCW). Dari aspek prosedural, sistem kendali terpadu udara dan laut ini menggunakan sistem data link dengan transfer suara terbatas. Dari sisi manusia, terdapat keterbatasan pada jumlah SDM CH-4 dan jumlah skuadron udara CH-4 itu sendiri. Kesimpulan penelitian dari tinjauan aspek teknis, prosedural dan manusia, interoperabilitas KRI dengan Skuadron UAV 52 dalam rangka operasi keamanan di Laut Natuna Utara masih belum efektif. Strategi pemanfaatan CH-4 dalam operasi pengamanan Laut Natuna dalam rangka menjaga kedaulatan negara adalah dalam rangka menangkal dan menindak segala ancaman yang mengganggu kedaulatan Republik Indonesia termasuk pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan laut. Sumber daya yang digunakan adalah seluruh jajaran Koarmada 1 dan Koopsau 1 sebagai unsur pelaksana yang dapat diintegrasikan dalam operasi keamanan laut Natura UtaraReferensi
Arcan, R. (2021). Peran Penyidik Pangkalan TNI Angkatan Laut dalam Penanggulangan Pencurian Ikan oleh Kapal Ikan Asing di Laut Natuna. UNESeLaw Review, 3(4), e428-439.
Collins-Kreine, N., & Wall, G. (2007). Evaluating tourism potential: A SWOT analysis of the Western Negev, Israel. Jurnal Pariwisata, 51-63.
Chapsos, & Malcolm, J. A. (2017). Maritime security in Indonesia: Towards a
comprehensive agenda? Marine Policy, 76, 178-184.
Hill, T., & Westbrook, R. (1997). SWOT Planning (30 ed.).
Huntington, Samuel P. (2003). TheeClash off Civilizations and Remaking off Worlde Order, (eds.Terjemah), Yogyakarta:Qalam.
Jonni Mahroza, Priyanto Priyanto, Mhd Halkis, (2022) Asymmetric Diplomacy And Securitization In The South China Sea Vol 11,No,.1,
Kemhan. (2019). Eksistensi TNI Dalam Menghadapi Ancaman Militer Dan Non-Militer Multidimensional Di Era Milenial. Jakarta: Biro Humas Setjen Kemhan.
Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: Kep/104/M/I/2020 tentang Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2020.
Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2016). Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi. Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Keputusan Kasal Nomor Kep/575/IV/2015 tanggal 2 April 2015
Kom, J., & McDaniel, N. (2020). Military Interoperability: Definitions, Models, Actors, and Guidelines. Washington, DC: Library of Congress. CGHE. Uniformed Service University.
Koarmada I. (2022). Laporan Operasi Komando Armada I, Jakarta.
Kusumah, M. I., et al. (2022). Strategi Interoperability System Informasi TNI guna Membantu Komando dan Pengendalian Operasi Pengamanan Perbatasan di Laut Natuna Utara. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(8), 2819-2832.
Marsetio, Laksamana TNI. (2013). Perairan Bermasalah, Tantangan Maritim di Asia Pasifik. Jurnal Pertahanan, 3(2), 1-13.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook, Edition 3 (Tjetjep Rohindi Rohidi, Trans.). USA: Sage Publications.
Plano, V. L., & Creswell, J. W. (2008). The Mixed Methods Reader. Nebraska: Sage.
Rohana,U. (2022). “Interoperability TNI Angkatan Laut dannBakamla RIdalam Melakukan Kegiatan Pengawasan terhadapPelanggaran diWilayah Perairan NatunaUtara.” Journalof IndustrialEngineering &ManagementResearch, Vol.3 (4), h. 261-267.
Rusmfeld, Donald H. (2003). Tranforming the Military. Foreign Affairs. May/June.
Sutopo, Ari (2022). “Interoperabilitas PesawatTerbang TanpaAwak dan KapalPerang untuk PengamanannAlur LauttKepulauannIndonesia.” Jurnal Strategi dan KampanyeeMiliter, Vol.8(2), h. 77-100.
Till’G.(2013).Seapower:A guidefor thetwenty-firstcentury.Routledge.
United States Army. (2003). United States Army Transformation Roadmap 2003. Washington, DC.
United States Army. (2004). United States Army Transformation Roadmap 2004. Washington, DC.
Wardana,N.K. (2020).“Pengerahan KekuatanLaut dalam Menghadapi Ancamann di Lautt Natunaa Utara”.KeamananMaritim,6’(2), h. 203-229.
Wardana, N. K. (2020). Pengerahan Kekuatan Laut dalam Menghadapi Ancaman di Laut Natuna Utara. Keamanan Maritim, 6(2), 203-229.
Wasike, C. B., Magothe, T. M., Kahi, A. K., & Peters, K. J. (2010). Factors that influence the efficiency of beef and dairy cattle recording system in Kenya: A SWOT - AHP analysis. Tropical Animal Health and Production.
Yuksel, I. I., & Dagdeviren, M. (2007). Using the Analytic Network Process (ANP) in a SWOT Analysis – A Case Study for a Textile Firm. Information Sciences, 177, 3364–3380.
Zakariya, K. P., Prakoso, L. Y., & Damayanti, R. A. D. (2019). Public Policy Analysis of Defense Areas and Defense Area Planning in Gratii Pasuruan. Proceedings of the 3rd Indonesia International Defense Science Seminar, 2, 483–490.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 mengenai Pertahanan Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 344 Tahun 2004 mengenai Tentara Nasional Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Proposed Policy for Journals That Offer Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)